Format Panduan Ibadah Bagi MC

Format Panduan Ibadah Bagi MC

Contoh Doa Pembukaan

Contoh Doa Pembukaan

Contoh Doa Pengakuan Dosa

Contoh Doa Pengakuan Dosa

Lagu-lagu Remaja GMIM

Lagu-lagu Remaja GMIM

Lagu-Lagu Pujian

Lagu-Lagu Pujian

Sabtu, 29 Oktober 2022

Renungan 30 Okt - 05 Nov 2022 (Bina Remaja)

Pembacaan    : Kejadian 15 : 1 - 22
Tema             : Firman Tuhan dan Janji Pemulihan

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, masih ingatkah kita dengan lagu ini: “Bapa Abraham mempunyai banyak sekali anak-anak"? 
Mari kita nyanyikan lagu ini (.-.)
Abram yang kemudian disapa Abraham (Kej. 17:5), keturunannya seperti bintang-bintang yang tak terhitung banyaknya bahkan tanah negeri harta benda menjadi kepunyaannya. Bagaimana Abram memperolehnya? Bukan kuat dan gagah perkasanya dia, tapi semua adalah pemberian Allah berdasarkan komitmen pada perjanjian. Komitmen dari bahasa latin commiter artinya mempercayai, mengerjakan, menyatukan, menggabungkan. Komitmen mengandung arti menyatakan percaya dan sanggup menepatinya dengan tanggung jawab. Sedangkan perjanjian adalah persetujuan tertulis atau dengan lisan yang dibuat oleh dua pihak atau lebih, masing-masing bersepakat akan mentaati persetujuan itu. Komitmen pada perjanjian menyatakan kesetiaan.

Allah memilih Abram dalam kesetiaanya. Kemudian datanglah firman Tuhan kepada Abram dalam suatu penglihatan: “Jangan takut Abram, Akulah perisaimu, upahmu akan sangat besar". Kita pun bersyukur bahwa Tuhan juga adalah perisai bagi kita, pelindung kita. Karena itu setiap kali Allah berfirman, Abram menjawab “Ya, Tuhan Allah” (ayat 2.8). Jawaban ini adalah tanda kesediaan melakukan kehendak Allah. Respon positif dari Abram ialah percaya, yakin akan perkataan Tuhan. Apakah yang Tuhan akan berikan kepadanya? Dan karena Abram belum punya anak, ia berkata kepada Tuhan bahwa Eliezer hambanya saja yang jadi ahli warisnya. Tuhan berfirman kepada Abram bahwa bukan Eliezer, tapi anak kandung Abram yang akan jadi ahli waris.

Mendengar ini kita pun akan bingung dengan hal yang tidak mungkin. Abram dan Sara sudah tua, hal ini tidak mungkin tapi ternyata bagi Allah semuanya mungkin. Mustahil bagi manusia tapi bagi Allah tidak ada yang mustahil. Janji firman Allah digenapi saat Sara melahirkan Ishak. Abram berumur 100 tahun, Sara berumur 90 tahun (Kej 17:17, 21:5). Ishak memperanakkan Yakub, dan dari Yakub lahirlah yang disebut 12 suku Israel (Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda, Dan, Naftali, Gad, Asyer, Isakhar, Zebulon, Yusuf, Benyamin) dan anak perempuan Dina. Seterusnya keturunan Abram menjadi banyak seperti bintang-bintang yang,tak terhitung. Percayalah Abram kepada Tuhan maka Tuhan memperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran (ayat 6).

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, betapa baiknya Allah kita, Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah yang kita percaya melalui Yesus Kristus Tuhan dan Juruselamat dunia. Allah yang membawa Abram keluar dari Ur-Kasdim daerah Mesopotamia ke negeri yang ditunjukan, adalah Allah yang memberi kepada Abram dan keturunannya suatu negeri mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat: yakni tanah orang Keni, orang kenas, orang Kadmon, orang Het, orang Feris, orang Refaim, orang Amori, orang Kanaan, orang Girgasi dan orang Yebus.

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan,dengan menerima berkat melimpah seperti Abram maka hal penting dalam hidup kita para remaja dan semua orang adalah beribadah, bersyukur, berterima kasih, memberi persembahan kepada Tuhan, sebab itu yang diinginkan-Nya. Abram taat dan setia saat Allah berfirman supaya membuat persembahan bagi-Nya. Banyaklah berkat yang Tuhan berikan kepada orang tua, mama papa kita, bahkan secara langsung buat kita. Nafas kehidupan tak ada bandingnya dengan harta benda. “Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan! Haleluyah!” (Maz. 150:6). la memberi peringatan kepada Abram yang dikasihi-Nya bahwa keturunannya akan menjadi asing dalam suatu negeri dan mengalami perbudakan. Firman ini benar terjadi bahwa Israel dibuang ke Mesir menjadi budak selama 400 tahun lamanya. Tetapi Tuhan akan mengutuk Mesir dan membiarkan kaum Israel membawa harta benda yang banyak. Benar-benar Allah kita adalah Allah pelindung dan penolong dalam kesesakan, sangat terbukti.

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, teladanilah iman Abram yang selalu percaya dan yakin akan firman Tuhan. Apa yang tidak mungkin bagi manusia adalah mungkin bagi Allah. Tidak ada yang mustahil asal percaya. Belajarlah terus memberi persembahan yang terbaik untuk Tuhan. Jika orang tua sudah persiapkan uang persembahan buatmu maka berilah uang itu sebagai persembahan. Jangan so pigi ba beli di warong kong kurang sisa-sisa tu da kase. Sapa yang jadi asisten bendahara remaja, remaja kolom, rayon, jemaat, wilayah, dan sinode, jujurlah mensentralisasikannya, jangan pake itu doi persembahan utuk urusan pribadi. Berdosa itu! Kalo ada yang so terlanjur pake doi derma, cepat jo bertobat! Ingat komitmen pada perjanjian saat terpilih dan dilantik. Abram atau bapa Abraham menjalani hidupnya dengan keyakinan iman dan perbuatan nyata sehingga ia diberkati. Kita pun yakin, sebagai remaja dan pembina remaja bahwa Tuhan memberkati kita secara berlimpah-limpah oleh keyakinan kepada Yesus Kristus, asalkan kita tidak ingkar janji. Bagaimana komitmen iman kita selaku remaja dan pembina remaja? Ingkar janji? Katakan tidak! Janji yang manis tak kan kulupakan! Jadikan itu komitmen iman atas perjanjian. Amin.



Sabtu, 22 Oktober 2022

Renungan 23 - 29 Oktober 2022 (Bina Remaja)

Pembacaan    : Yohanes 4 : 1 - 21
Tema             : Air Kehidupan yang memulihkan

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, setiap kita tentu membutuhkan air. Air adalah sumber kehidupan makhluk hidup. Secara khusus manusia, setiap kita membutuhkan :air antara lain untuk kebutuhan minum, kebutuhan mandi, kebutuhan cuci bahkan masih banyak kebutuhan yang berkaitan dengan air. Dan dalam bacaan minggu ini Firman Tuhan dalam Yohanes 4:1-21 berbicara tentang seorang perempuan Samaria yang bercakap-cakap dengan Tuhan Yesus di salah satu sumur yang disebut sumur Yakub tepatnya di sebuah kota di Samaria yang bernama Sakhar dekat tanah yang diberikan Yakub dahulu kepada anaknya Yusuf.(ay4)

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, sekilas tentang Samaria dan Yahudi adalah 2 kubu yang berseteru kurang lebih sekitar 400-an tahun. Sehingga orang Yahudi tidak mau bergaul dengan orang Samaria dan bahkan orang Yahudi tidak mau melintasi kota Samaria oleh karena perbedaan tersebut. Dan dalam bacaan ini kita bisa melihat bahwa Yesus meninggalkan Yudea dan kembali ke Galilea dan dalam perjalanan-Nya Yesus melewati kota Samaria. (ay. 3-4) Nah, ketika dikaitkan dengan perbedaan antara orang Yahudi dan Galilea yang dimana Tuhan Yesus itu secara garis keturunan adalah keturunan Yahudi maka terjadi pertemuan antara dua orang yang di latar belakangi oleh perbedaan. Cerita ini diawali dengan perjalanan Yesus yang singgah di Samaria dan duduk di pinggir sumur di sekitaran jam 12 saat itu. Kemungkinan besar Yesus di situ sekitar jam 12 siang. Kalau di padang pasir pasti dahaganya luar biasa dan kalu torang dalam perjalanan kong panas terik atau kelelahan apalagi so jam 12 siang maka biasanya akan haus dan mencari air untuk menghilangkan rasa haus itu. Maka datanglah perempuan Samaria untuk menimba air dan Yesus berkata kepada perempuan itu di ayat 7, "Berilah Aku minum". Sekilas tentang kebiasaan orang Yahudi maka tidak diperkenankan bertemu dengan perempuan apalagi hanya berdua seperti Yesus dan perempuan Samaria. Dan juga orang Samaria ini sangat dibenci oleh orang Yahudi. Dalam ayat 9, jelas seorang perempuan Samaria agak keberatan dan berkata “Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, orang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan Samaria). Artinya perempuan ini merasa tidak layak berjumpa dengan Yesus apalagi nelayani permintaan Yesus saat meminta air. Dari jawaban Yesus jelas bahwa Yesus mempunyai maksud untuk meruntuhkan perbedaan anatara Yahudi dan Samaria sehingga dalam ayat 10 Yesus memberi pemahaman kepada perempuan itu dengan kalimat, “Jikalau engkau tahu tentang kasih karunia Allah dan siapakah yang berkata kepadamu: berilah Aku minum! Niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan la telah memberikan kepadamu air hidup.” Yesus sebenarnya sedang menjelaskan kepada perempuan itu tentang Yesus adalah sumber air hidup itu. Tetapi perempuan itu menjawab: “Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur iní amat dalam; dari mana Engkau memperoleh air hidup itu?”

Ada dua versi dalam percakapan ini. Yang pertama adalah Yesus meminta air minum dan yang kedua adalah tidak ada timba karena sumur itu amat dalam. Artinya perempuan ini bertanya karena mustahil bagi mereka untuk mendapatkan air. Namun dí ayat 12 dikatakan, "Adakah Engkau lebih besar dari bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?" Selanjutnya Yesus menjawab “Barangsiapa minum aír ini ia tidak haus lagi." Dan barangsiapa minum air yang Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus lagi selama-lamanya.(ay.12-14) Dari ayat ini Yesus sedang menyatakan bahwa Dia adalah sumber air hidup yang benar dan barang siapa minum air dari pada Tuhan yaitu Firman yang hidup maka ia tidak akan haus lagi.

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, perempuan Samaria ini baru mengerti bahwa Yesus tidak menjelaskan air sumur itu tetapi Air Hidup yaitu diri-Nya sendiri. Dalam ayat 15, perempuan Samaria itu meminta air yang tepat yaitu air hidup. “Berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus lagi dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air.” Dengan kata lain perempuan ini ternyata memiliki kehausan rohani supaya dia dipuaskan oleh air hidup yaitu Yesus sendiri. Ayat selanjutnya di ayat 16, Yesus berkata, "Pergilah, panggillah suamimu ke sini." Rupanya Tuhan sedang menguji perempuan ini untuk memanggil suaminya. Suami yang dimaksud Tuhan sebenarnya bukan suami-suaminya sebab di ayat selanjutnya perempuan itu sudah memiliki suami yang berjumlah 5. Sebab perempuan itu berkata aku tidak mempunyai suami dan kata Yesus kepadanya bahwa tepat katamu bahwa engkau tidak mempunyai suami, padahal perempuan iní tercatat gonta-ganti pasangan. Dan saat dia tidak bersuami lagi maka kehidupannya terasa kosong, hampa dan tidak ada artinya. setelah percakapan itu maka terbukalah mata iman perempuan itu dan mengaku Yesus adalah seorang Nabi. Dan dí ayat 21, "Yesus berkata kepadanya: Percayalah kepada-Ku hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem." Dengan kata lain bahwa perempuan ini jangan lagi memiliki kehausan duniawi namun harus memiliki kehausan rohani dan Yesus-lah sumber air hidup yang tepat.

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, dari bacaan ini ada beberapa hal yang penting yang kita harus pahami bersama. 

Pertama: dunia ini semakin jahat dengan pernyalahgunaan perkembangan teknologi. Banyak yang menjadikan perkembangan teknologi ini bukan sebagai berkat melainkan kutuk. 

Kedua: dasar sebagai orang yang percaya yang sebenarnya harus saling mengasihi namun kepentingan pribadi dan kelompok justru lebih dominan dari pada kasih Kristus. 

Oleh karena itu penting bagi remaja dan pembina untuk kembali kepada Yesus yang adalah sumber air kehidupan yaitu Firman Allah yang hidup. Bagaimana caranya? Tiap hari musti rajin baca Alkitab kong kase ilang itu kebiasaan duniawi yang beking torang haus deng keinginan daging yang cuma sementara. Selanjutnya torang samua musti rajin berdoa sebagai bentuk percakapan deng Tuhan supaya Tuhan nda mo sebiar pa torang samua. Mari torang belajar pa perempuan Samaria ini. Biar dia orang berdosa deng ja semba allah laeng mar pas baku dapa deng Tuhan Yesus dia sadar deng bertobat. Mari torang bertekun dalam doa supaya torang salalu di sertai Tuhan.Amin



Sabtu, 15 Oktober 2022

Renungan 16 - 22 Oktober 2022 (Bina Remaja)

Pembacaan    : Pengkhotbah 4:17 - 5:6
Tema             : Firman Tuhan dan Janji Pemulihan

Syalom! Damai di hati. Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, syukur kepada Allah atas kasih dan rahmat-Nya kita sebagai pembina maupun sebagai remaja ada dalam kondisi yang sehat sekalipun dalam menjalani kehidupan ini ada banyak tantangan dan rintangan baik dalam pergumulan, pelayanan dan pergaulan, namun kasih setia Tuhan tak pernah berkesudahan kita alami dalam hidup ini. Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, salah satu keputusan tersulit dalam hidup kita adalah membuat keputusan untuk masa depan kita apalagi di kalangan remaja. Ada yang berkerinduan menjadi Pendeta, Polri, TNI, Dokter dan lain sebagainya. Tapi, kita tidak tahu harus kemana, harus berbuat apa dan bagaimana kedepannya dalam hidup yang kita jalani. Ada yang mengatakan “hidop kwa Tuhan so ator, mana-mana pa Tuhan joh noh". Sikap pasrah dan tak mau berusaha, banyak mewarnai kehidupan kalangan sebagian remaja dan tak jarang dari sikap hidup ini ada yang hidup berfoya-foya, hidup tanpa arah yang mengakibatkan kriminalitas di mana-mana; pencurian, pembunuhan, panah wayer atas perilaku hidup yang tak dekat dan bergaul karib dengan Tuhan.

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, tentulah dalam kita menjalani hidup, pasti ada orang-orang yang kita hormati (takut). Jika demikian pastilah kita akan menaruh rasa menghargai, menghormati, dan mengagumkan orang itu; takut berbicara sembarangan dan tentunya apa saja yang kita lakukan akan selalu menyenangkan hati orang tersebut. Demikian juga kita sebagai manusia yang adalah ciptaan dan Tuhan sebagai Pencipta. Bagaimana kita mengarahkan hidup kita untuk hidup menurut ke etapan dan perintah Tuhan sebagai bentuk rasa takut akan Dia atas segala ketetapan-Nya.

Bagian bacaan kita di sepanjang minggu berjalan ini,kita melihat bermacam-macam kata nasihat mengenai ibadah yang benar termasuk di dalamnya persembahan yang benar yang kita berikan kepada Tuhan. Pada awal bacaan dikatakan jagalah langkahmu, membawa kita untuk memastikan bahwa kita mengetahui apa yang akan kita lakukan ketika kita datang ke rumah Allah.Pada frasa mendengar adalah lebih baik, sang penulis bukan berbicara tentang datang ke bait Allah untuk mendengarkan paparan mengenai hukum Taurat, melainkan ia memberikan peringatan agar tidak menghampiri Allah dengan cara yang salah. Dalam perjanjian lama, kata mendengar sering mempunyai pengertian“menaati". Ada perbedaan antara orang-orang yang datang kepada Allah dengan ketaatan, yang didasari tingkah laku etis dan bermoral dengan orang-orang bodoh, yaitu orang-orang yang beribadah dengan hati yang tidak bertobat pada Allah dalam Bait Allah di Yerusalem. Menurut hukum Taurat, umat harus membawa binatang yang terbaik kepada para imam sehingga mereka dapat mempersembahkannya sebagai kurban kepada Tuhan. Selanjutnya, sumpah yang mudah diucapkan berasal dari perkataan berlebihan seperti ujaran kotor, sombong, sembrono, fitnah, dan sebagainya. Kata serupa ini tak layak diucapkan dalam kehidupan anak-anak Tuhan sebab mendatangkan hukuman Tuhan (Mat. 12:36-37). Sumpah yang diucapkan dengan menyalahgunakan nama Tuhan demi kepentingan diri menyatakan sikap tidakhormat kepada Tuhan (Pkh. 5:1-3), sikap ini dimulai dari hati yang tidak tertuju kepada-Nya. Menurut penulis, orang bodoh adalah orang yang terlalu banyak berbicara, berdoa tanpa berpikir, membuat nazar kepada Allah yang sebenarnya tidak akan dipenuhi. Orang seperti itu mempersembahkan kurban hanya untuk dipamerkan, sementara itu ia tidak hidup sesuai dengan perintah Allah.

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, takut akan Tuhan itu apa? (Silakan mereka menjawab) Ya,sikap hati yang mengagumkan dan menghormati Tuhan dan keinginan yang selalu hidup berkenan kepada-Nya.Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia. (Maz.25:14) Kalau kita ingin hidup kita dipimpin oleh Tuhan, maka betapa pentingnya kita membangun persekutuan dengan Tuhan dan hidup takut akan Tuhan seperti rajin beribadah, membaca Alkitab, berdoa dan setia melakukan ketetapan Tuhan dalam Alkitab. Di akhir khotbah ini ada sebuah pertanyaan bagi kita, pernakah kita membaca tanda peringatan “Awas! Ada anjing beranak?" (semua bisa menjawab...) Ya,sopasti torang amper salalu jalia ini tulisan di rumah-rumah yang ada piara hewan. Tanda ini diberikan agar tamu yang berkunjung hati-hati saat mo maso rumah karna tuang rumah ada ba piara hewan. Cara mo maso supaya aman yaitu ba jalang sama-sama deng tuang rumah. Demikianlah kehidupan kita manusia, kita pun memerlukan peringatan serupa agar tidak menimbulkan dosa. Apabila kita sadar bahwa kita berjalan bersama dengan Tuhan maka kita akan menjadi lebih berhati-hati dengan sumpah, perkataan berlebihan dan semua tindakan di dalamnya nazar kita. Cara untuk hidup kudus dan takut akan Tuhan adalah dengan kita berjalan bersama Tuhan. Hidup dalam kesadaran penuh bahwa Tuhan melihat dan mengawasi perkatan, tindakan dan perbuatan hidup kita meskipun la tidak hadir secara fisik.

Tuhan kiranya memberkati kita untuk tetap setia menjawab panggilan Tuhan dan kita sebagai pembina dan remaja semakin berakar, bertumbuh dan berbuah bagi kemuliaan nama Tuhan. Amin.



Sabtu, 08 Oktober 2022

Renungan 09 - 15 Oktober 2022 (Bina Remaja)

Pembacaan    : Matius 4:1-11
Tema             : Menghalau godaan dengan Firman Tuhan
 
    Syalom! Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, 
Apa kabar hari ini? Siap! Berakar, bertumbuh dan berbuah bagi Kristus. Yes, yes, yes saya diberkati! 

    Tentu kita bersyukur atas kebaikan Tuhan yang senantiasa terjadi dalam hidup kita. Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina, saat kita merasakan haus karena lelah dari berolahraga, tentu ada banyak yang bisa dikonsumsi agar supaya haus yang kita rasakan bisa hilang. Kita bisa memilih dengan minum air putih, soda, kopi, dan sebagainya. Semua punya khasiat yang sama yaitu menghilangkan haus. Akan tetapi, tidak semua layak dikonsumsi selepas olahraga.Tentu dalam situasi ini, air putih yang paling layak dikonsumsi karena selain menghilangkan haus yang kita rasakan, air putih juga menyehatkan tubuh kita jika dikonsumsi setelah olahraga. Akan tetapi, Jika seseorang tidak peduli dengan kesehatannya, tentu dia akan lebih tergoda memilih minuman yang rasanya lebih enak dan beragam seperti soda atau kopi padahal itu tidak menyehatkan jika diminum setelah olahraga.

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, seringkali ketika kita diperhadapkan dengan suatu godaan, kita cenderung memilih sesuatu yang enak dan menyenangkan bagi kita tanpa kita berpikir apakah godaan yang kita pilih tersebut bermanfaat bagi kita atau tidak. Contohnya, kita tergoda untuk merokok dan minum-minuman beralkohol hanya karena ingin dipandang 'gaul' oleh teman sebaya tapi kita tidak memikirkan bahwa rokok dan minuman beralkohol itu akan memberi dampak yang buruk bagi kesehatan kita. Dalam pembacaan kita pada saat ini, Yesus diperhadapkan dengan godaan yang begitu menyenangkan. Yesus yang pada saat dicobai oleh Iblis di padang gurun ditawarkan dengan hal-hal yang begitu istimewa. Pertama, iblis menawarkan agar Yesus mengubah batu menjadi roti yang dimana godaan ini sangat memuaskan Yesus karena Yesus baru selesai mengadakan puasa selama 40 hari 40 malam yang membuat Yesus lapar. Kedua, iblis menggoda Yesus dengan memintanya menjatuhkan diri dari bubungan bait Allah. Iblis menguji kemesiasan Yesus apakah Yesus akan tunduk dengan kemauan iblis untuk membuktikan otoritasnya atau tidak. Dan  ketiga, iblis menggoda Yesus untuk menyembahnya, ketika Yesus menyembah, iblis akan memberikan seluruh kerajaan dunia kepada Yesus. Dalam hal ini, iblis menawarkan takhta dan kemegahan kepada Yesus, jika la menyembah iblis. Melihat semua godaan iblis yang bersifat memuaskan, memberi kenyamanan dan megah, tentu sebagai manusia, akan sulit untuk menolak godaan-godaan tersebut. Tetapi apa yang dilakukan Yesus? Yesus tidak tunduk dengan semua tawaran dan godaan iblis. Yesus menolak walaupun itu terlihat megah dan menyenangkan.

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, ketika Yesus ditawarkan dengan segala godaan-godaan iblis, Yesus meresponi segala tipu daya tersebut dengan Firman. Pada saat iblis menyuruh Yesus mengubah roti menjadi anggur, Yesus meresponi itu dengan kutipan dari Ulangan 8:3 yang mengatakan “Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN." Selanjutnya, ketika iblis meminta Yesus menjatuhkan diri dari bubungan bait Allah, Yesus tidak tunduk dan Dia berfirman seperti yang tertulis dalam Ulangan 6:16 “Janganlah kamu mencobai TUHAN, Allahmu, seperti kamu mencobai Dia di Masa." Dan ketika Yesus ditawari seluruh kerajaan oleh si jahat asalkan Yesus tunduk menyembahnya, Yesus kembali menolak godaan itu dengan Firman yang dikutip Yesus dalam Ulangan 6:13 “Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu; kepada Dia haruslah engkau beribadah dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah." Artinya, kita dapat melihat bahwa Yesus senantiasa mendasari segala sesuatu dengan firman ketika ada godaan yang mencoba menjatuhkan Yesus.

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, firman yang merupakan dasar hidup Yesus dalam menghalau berbagai macam godaan merupakan suatu keteladan yang harus kita lakukan di kehidupan kita sebagai remaja dan pembina. Seringkali sebagai remaja dan pembina kita lebih tunduk kepada godaan daripada nasehat Firman. Ketika ada ibadah remaja di Gereja, kita lebih memilih untuk bermain game sampai lupa waktu sehingga tidak pergi ke persekutuan remaja. Padahal dalam Matius 6:33 mengatakan “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." Ketika kita sedang ada dalam masalah dan pergumulan kita tergoda menggunakan kekuatan diri sendiri dan kekuatan di luar Tuhan, padahal Firman dalam 1 Petrus 5:7 menyatakan “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab la yang memelihara kamu.” Firman Allah merupakan pedoman utama kita sebagai remaja dan pembina dalam menghadapi berbagai macam godaan yang menjerumuskan kita. Karena dalam Firman ada nasihat dan kebenaran yang menuntun hidup kita ke arah yang benar. Jangan sampai kita mengesampingkan Firman hanya karena godaan yang ditawarkan indah dan menyenangkan. Dalam bacaan ini kita belajar dan renungkan bersama, bahwa Yesus tetap mengutamakan nasihat Firman Tuhan darípada hal-hal yang hanya menjerumuskan Yesus. Godaan yang menjatuhkan kita sangat banyak ditawarkan kepada kita, tetapi kembali lagi sebagai remaja dan pembina kita harus menghalau segala godaan-godaan tersebut dengan Firman yang merupakan dasar kebenaran dalam hidup kita sebagai remaja dan pembina. Amin.



Sabtu, 01 Oktober 2022

Renungan 02 - 08 Oktober 2022 (Bina Remaja)

Pembacaan    : Yeremia 30:1-23
Tema             : Firman Tuhan dan Janji Pemulihan

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus. Dikasihi, disayangi dan dicintai orang tua dan saudara adalah dambaan setiap remaja. Demikian Tuhan Allah mengasihi umat-Nya. Akan tetapi kasih sayang yang kita harapkan seringkali berbeda dengan pernyataan cinta kasih Tuhan Allah kepada umat-Nya. Karena dosa, bangsa Israel dibuang ke Babel. Di sana mereka ditindas dan diperbudak sehingga menjerit kegentaran, kedahsyatan dan tidak ada damai.(ay.5) Laki-laki kesakitan seperti seorang perempuan yang melahirkan dan muka pucat. Keadaan bangsa Israel di Babel karena penghukuman  Tuhan Allah, digambarkan seperti orang sakit payah, luka parah dan bisul yang tidak tersembuhkan. Bahkan teman dan orang yang dikasihi tidak ada yang menolong.(ay.12,13,14)(ay.6] Aku telah memukul engkau dengan pukulan musuh, dengan hajaran yang bengis, karena kesalahanmu banyak, dosamu berjumlah besar.(ay.14)Mengapakah engkau berteriak karena penyakitmu, karena kepedihanmu sangat payah? Karena kesalahanmu banyak, dosamu berjumlah besar, maka Aku telah melakukan semuanya ini kepadamu.(ay.15) Nabi Yeremia mengatakan, “Akulah orang yang melihat sengsara disebabkan cambuk murka-Nya." (Ratapan 3:1)

Karena itu ada pandangan di kalangan teolog Kristen bahwa Tuhan Allah dalam Alkitab Perjanjian Lama adalah Tuhan Allah yang murka dan menghukum orang  berdosa karena memberontak dan melanggar firman-Nya. Akan tetapi firman Tuhan Allah yang dicatat oleh nabi Yeremia menunjukkan bahwa Tuhan Allah yang kita imani adalah sama baik kemarin, hari ini sampai selamanya. Ketika umat-Nya yang berada dalam keadaan yang tidak berdaya tetapi bertobat, menjerit atau memohon pertolongan-Nya. "Sungguh, beginilah firman TUHAN:Telah kami dengar jerit kegentaran, kedahsyatan dan tidak ada damai."(ay.5) Nabi Yeremia menulis Tuhan Allah yang berinisiatif menyembuhkan, memulihkan dan menyelamatkan umat-Nya.

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, kita dapat membayangkan bagaimana keadaan orang yang sakit parah dan tidak dapat disembuhkan. Ketika dokter memvonis penyakitnya tidak dapat disembuhkan dan tinggal menunggu jam atau hari akan meninggal. Apapun upaya akan dilakukan agar dapat selamat. Bagi orang yang percaya kepada Tuhan Allah di dalam dan melalui Yesus Kristus, vonis dokter bukanlah terminal akhir nasib manusia. Karena Tuhan Allah kita adalah Mahakuasa. Berkuasa atas hidup dan mati manusia. Ketika hidup ini seakan menghadapi jalan buntu, tidak berdaya, sakit yang tidak dapat disembuhkan dan lain sebagainya, maka percayalah apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus, “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya." (Yohanes 15:7)

Oleh karena itu, kita selalu harus menganalisa, mengkaji, berkaca diri, menguji diri ketika mengalami kegagalan, kesakitan, kepedihan dan lain sebagainya; apakah yang menyebabkannya? Apakah sebagai murka Tuhan Allah karena kita tidak taat, setia hidup dalam firman-Nya dan memberontak kepada-Nya? Memberontak kepada orang tua dan gereja? Atau karena tidak disiplin, tidak tekun, tidak ulet, tidak bekerja keras, tidak profesional dan lain sebagainya? Firman Tuhan Allah yang disampaikan  kepada umat-Nya melalui nabi Yeremia mengingatkan kita bahwa kemalangan yang díalamí bangsa Israel adalah, “Karena kesalahanmu banyak, dosamu berjumlah besar,” (ay.15.b)

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, tuan hukuman Tuhan Allah kepada bangsa Israel adalah supaya hidup disiplin, setia dan taat hidup dalam firman-Nya. Maka “kamu akan menjadi umat-Ku, dan Aku akan menjadi Allahmu."(ay.23) Jadi, dalam murka atau penghukuman Tuhan Allah atas dosa umat-Nya adalah juga sebagai pernyataan kasih setia-Nya atas janji yang memulihkan dan menyelamatkan. Seperti ada ungkapan, “di ujung cemeti ada emas." Hanya orang tua gila yang memarahi dan menghukum anaknya untuk menyakiti dan mengahancurkan hidupnya. Marah dan hukuman orang tua dalam kadar yang terkendali adalah bentuk kasih sayang agar anak hidup disiplin,  bermoral, beretika, memiliki keseimbangan emosional, pengetahuan dan skill sebagai bekal untuk hidup mandiri di masa depan.

Sebagai remaja yang adalah anak Tuhan, maka tentu bercita-cita agar nanti setelah dewasa dapat hidup sukses dalam karir dan cinta sehingga akan hidup bahagia dan membahagiakan orang tua serta menyenangkan hati Tuhan Allah. Ingat, hidup kita di dunia ini hanya sementara. Kita hanya menumpang di dunia ini. Tidak ada yang kekal. Semua orang akan mati. Semua orang akan meninggalkan dunia ini. Ketika meninggalkan dunia ini, kepintaran dan kekayaan tidak ada yang akan kita bawa. Yang kita bawa adalah amal kebaikan dan kebajikan karena setia hidup dalam firman-Nya atau kejahatan dan kefasikan hidup. Tuhan Yesus Juruselamat berjanji menyediakan tempat di rumah kekal yaitu Sorga bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya dan melakukan firman-Nya. Sebaliknya, “...pada waktu Tuhan Yesus dari dalam sorga menyatakan diri-Nya bersama-sama dengan malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya, di dalam api yang bernyala-nyala, dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita. Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhar. dan dari kemuliaan kekuatan-Nya.” (2 Tes.1:7b-9)

Semoga firman Tuhan Allah untuk kita renungkan sepanjang minggu ini akan semakin menguatkan iman dan mendorong adik-adik remaja untuk belajar, hidup setia dan taat hidup di dalam firman-Nya. Janji Tuhan Allah tidak bohong dan omong kosong, tetapi pasti dan benar sebagaimana yang telah dialami umat-Nya seperti yang disaksikan dalam Alkitab. Percayalah kepada Tuhan Yesus dan hiduplah setia, pasti hidupmu akan sukses, bahagia di dunia ini dan kepadamu nanti disediakan tempat hidup bahagia dan kekal di sorga. Amin.



Sabtu, 28 Mei 2022

Renungan 29 Mei - 4 Juni 2022 (Bina Remaja)

Pembacaan    : Amsal 17:1-17
Tema             : ANAK ADALAH MAHKOTA

Syaloom. 
Damai di hati... 
Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina remaja yang dikasihi Tuhan, keluarga adalah kelompok pemuridan yang paling efektif yang dihadirkan Tuhan. Sedari awal Tuhan memerintahkan manusia untuk berkeluarga. Keluarga menjadi komunitas yang paling penting dan intim dalam hidup setiap kita. Tuhan memakai keluarga untuk membentuk umatNya. Di dalam keluarga pada umumnya terdapat orang tua dan anak-anak. Ketika Tuhan memerintahkan agar “apa yang telah Kuperintahkan kepadamu pada hari ini … haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu …” (Ulangan 6:6-9); orang tua diminta untuk “… didiklah mereka (anak-anak) di dalam ajaran dan nasihat Tuhan” (Efesus 6:4). Tuhan merancang relasi di dalam keluarga sebagai relasi yang membangun pengenalan akan Tuhan dan bukan hanya berfokus pada diri sendiri.

Kita tahu bersama bahwa orang tua adalah pembina remaja primer/utama dalam kehidupan seorang remaja. Seperti apa yang tertulis dalam Amsal 17:6 (TB) “Mahkota orang-orang tua adalah anak cucu dan kehormatan anak-anak ialah nenek moyang mereka”, jika dilihat dalam terjemahan BIMK “Kebanggaan orang-orang yang sudah tua adalah anak cucunya; kebanggaan anak-anak adalah orang tuanya.” Ayat ini membukakan kepada kita dampak dari keluarga yang takut akan Tuhan. Anak-anak yang terus dididik untuk semakin kenal dan mengasihi Tuhan adalah kebanggaan dari setiap orang tua. Siapa yang tidak bangga kepada anakanak mereka yang semakin hari semakin serupa dengan Kristus, melihat anak-anak mereka yang tumbuh dengan semakin mengasihi Tuhan bahkan sesama mereka. Hal ini juga yang menjadi kesaksian Yohanes dalam Surat Yohanes yang ketiga, “Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar dari pada mendengar, bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran”, (3 Yoh. 1:4). Ini hanya akan terjadi hanya jika para orang tua dengan tekun memperkenalkan Kristus kepada anak-anak mereka. Para orang tua akan terhibur di masa tuanya ketika melihat anak cucu mereka hidup sesuai ajaran-ajaran mereka. Para remaja akan memiliki rasa takut akan Tuhan dengan cara melihat orang tuanya. Bila orang tua begitu setia dan taat kepada Tuhan maka anak-anak pun akan mengikuti apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Sama seperti Yesus yang adalah kebanggaan dari kedua orang tuaNya di dunia (Yusuf dan Maria), tidak lepas dari peran mereka dalam merawat dan mendidikNya selama Ia ada di dunia.

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina remaja yang dikasihi Tuhan, sebagai remaja kita tidak bisa memungkiri bahwa banyak dari kita yang masih bergumul dengan pergaulan, dimana hal itu sering memengaruhi kebiasaan baik kita yang telah terbangun di dalam keluarga. Tentu menjadi pergumulan bagi setiap orang tua kita agar kita bisa menghidupi kehidupan yang Tuhan mau. Orang tua selalu mendoakan yang terbaik bagi anak-anak mereka, karena anak-anak adalah mahkota atau sesuatu yang berharga. Hanya dengan bergantung sepenuhnya kepada Tuhan, orang tua dimampukan untuk mendidik anak-anaknya dalam kebenaran. Demikian juga kita para remaja, hanya dengan bergantung pada Tuhan, kita dimampukan untuk hidup dalam kebenaran sebagaimana didikan orang tua sesuai Firman Tuhan. Kita perlu terus berserah kepada Dia yang adalah pemilik kehidupan kita. Namun bukan hanya para orang tua, adapun remaja-remaja perlu untuk terus mendoakan orang tuanya. Kebanggaan dari orang tua adalah melihat anak-anak mereka tinggal di dalam Kristus, dan kebanggaan dari anak-anak adalah melihat orang tua yang merupakan wakil Allah dalam kehidupannya. Teruslah memuridkan menjadikan semua bangsa murid Tuhan, dan semuanya berawal dari keluarga. Hal-hal baik yang kita dapat dalam keluarga kita, kita praktekkan sesuai dengan firman Tuhan. Menjadi teladan di tengah-tengah teman-teman, sahabat dan lingkungan kita. Dengan membuat orang tua kita bangga, terlebih berusaha menyenangkan hati Tuhan. Mengerjakannya bukanlah sesuatu yang mudah, tapi anugerah yang sama yang akan memampukan kita untuk hidup menjadi berkat dan terang dimanapun kita berada. Semoga Tuhan senantiasa memberkati kita semua. Amin.



Sabtu, 21 Mei 2022

Renungan 22-28 Mei 2022 (Bina Remaja)

Pembacaan    : Lukas 24:13-35
Tema             : BERJALAN BERSAMA DALAM TERANG FIRMAN

Syaloom. 
Damai di hati... 
Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina remaja, apa yang kita akan lakukan saat di malam hari tiba-tiba mati lampu? Pasti kita akan menyalakan lilin, lampu charge atau senter di HP toh. Kenapa harus dinyalakan? Karena untuk menerangi kegelapan supaya saat berjalan dan beraktifitas kita bisa lancar. Nah, hidup di dalam Tuhan pun demikian. Tuhan dalam Firman hidup yang menerangi kegelapan dosa. Kita telah melewati beberapa proses sampai sekarang ini. Torang so hayati bagimana pengorbanan Tuhan Yesus di masa Minggu Sengsara, torang so menang secara iman karna so rayakan Paskah kebangkitan Tuhan Yesus, dan spesialnya lagi torang so ada pemimpin dan pelayan baru di aras pelayanan Sinode secara khusus KPRS GMIM yang baru Lantik. Mengapa semua itu dibilang momen penting? Karna Tuhan-lah sumbernya untuk supaya kita hidup dalam terang Firman-Nya karena semua pelayanan dalam Tuhan adalah hal yang paling penting bagi remaja dan pembina.

Bacaan Lukas 24:13-15 bercerita tentang penampakan Yesus setelah Ia bangkit. Di sini diceritakan ada 2 orang murid yang berjalan ke kampung bernama Emaus. Nama murid itu antara lain adalah Kleopas (ayat 18). Berarti kedua murid ini bukan salah satu dari kesebelas murid Yesus yang tidak lagi dengan Yudas Iskarioth saat itu. Saat dalam perjalanan, datang Yesus mendekati mereka. Namun mata mereka terhalang oleh sesuatu sehingga mereka tidak mengenal Tuhan. Nah, saat dalam perjalanan mereka, mulailah mereka bercakap-cakap dengan Yesus tentang Yesus yang dihukum mati dan mayatnya tidak ada lagi dalam kubur oleh karena mereka telah mendengar sebelumnya bahwa beberapa perempuan yang datang ke kubur dan berjumpa dengan malaikat dan telah mendengar berita bahwa Yesus telah bangkit (ayat 19-24). Lalu Yesus berkata kepada mereka dalam ayat 25 dan 26 „Hai kamu orang bodoh, lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu yang telah dikatakan para Nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?“ Nah, dari perkataan Yesus ini Ia menjelaskan tentang bagaimana Ia harus melewati penderitaan itu. Dan akhirnya mereka mengajak Yesus untuk tinggal bersama mereka dan mereka duduk makan bersama serta saat itulah Yesus mengambil roti, memecahmecahkannya sambil mengucap syukur dan membagikan kepada muridmurid saat itu dan ketika itu pula mata mereka terbuka dan tahu bahwa Dia adalah Mesias namun ketika itu pula Yesus menghilang di antara mereka (ayat 28-32). Setelah peristiwa itu maka hati mereka berkobarkobar ketika berbicara dengan Yesus ketika Ia berbicara tentang kitab suci. Dan setelah itu mereka kembali kepada sebelas murid Yesus dan menjelaskan peristiwa itu (ayat 33-35).

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina, ada beberapa hal penting yang bisa kita petik dari pembacaan Alkitab ini dikaitkan dengan kehidupan kita sebagai remaja dan pembina remaja. Yang pertama, Mata Terhalang. Mata terhalang oleh dosa dan keinginan duniawi sehingga menutup diri terhadap pengenalan akan Yesus sebagai terang firman. Hal ini sama seperti dua orang murid yang tidak mengenal Tuhan saat dalam perjalanan. Kita sebenarnya tahu bahwa Tuhan kita adalah Allah yang harus disembah namun perbuatan dosa lebih menonjol sehingga kita sengaja menjadi buta oleh karena banyak mengabaikan Tuhan dalam hidup. Suka bergaul buruk, terbawa perkembangan zaman yang negatif dan hasilnya menjadi buta karna tidak ada terang Firman. Oleh karena itu kita harus berhati-hati supaya terang Firman tetap menyala. Kedua, tidak dengan Firman maka akan buta. Jikalau Firman ini tidak jadi penerang kita maka kita akan hilang jalan. Sama halnya dengan ilustrasi di atas bahwa saat mati lampu di tengah malam maka kita akan kesulitan. Nah, dari 2 hal ini maka penting bagi adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina untuk memilih jalan yang benar. Bagaimana jalan yang benar itu? Remaja dan Pembina harus tinggal bersama Firman Tuhan yang memberi terang. Kedua murid ini saat menghadirkan terang Yesus ketika mereka mengundang Yesus tinggal bersama mereka maka mata iman mereka terbuka dan mereka megenal bahwa Dia adalah Mesias yang mati tapi bangkit dari antara orang mati. Kehadiran Yesus membuat hati mereka berkobar-kobar dan dipenuhi dengan sukacita dan damai sejahtera. Dan setelah itu mereka memberitakan kejadian itu kepada murid-murid Yesus.

Nah, adik-adik dan kakak-kakak Pembina, 2 hal yang menjadi poin penting bagi kita. Pertama, hadirkan Tuhan dalam setiap kehidupan kita sebagai orang percaya. Kedua hiduplah dalam sukacita iman saat kita bersama Tuhan. Remaja nembole para hati, nembole hilang harapan, jangan galau, happy-happy aja, jangan kase biar iblis ba goda. Yang ketiga, saat kita mengenal Tuhan sebagai sumber terang Firman-Nya maka remaja Gereja harus, memberitakan firman, ajak teman-teman dan sesama supaya bertobat! So main banyak kejahatan dosa maka perlu ada anak muda untuk memberitakan firman. Jangan bilang kita masih remaja kong belum tau bawa firman. Inga inga, Yesus masih 12 Taon so bicara taurat Tuhan dalam lukan pasal 2. Dia so berani bilag taurat Tuhan pa ahli-ahli taurat. Ini gambaran bahwa remaja pun bisa jadi berkat bagi sesama. Adikadik remaja dan kakak-kakak pembina, tema minggu ini yaitu „Berjalan Bersama Dalam Terang Firman”. Mari jadi teladan untuk memberi terang. Kristus adalah terang Firman itu. Kita semua pasti yakin bahwa terang firman itu akan menuntun kita ke jalan yang benar agar iman remaja gereja semakin kuat melawan tipu muslihat iblis. Tetap semangat dan siap berakar bertumbuh dan berbuah bagi Kristus. Tuhan Yesus memberkati. 
Amin.


Sabtu, 07 Mei 2022

Renungan 8-14 Mei 2022 (Bina Remaja)

Pembacaan    : 1 Korintus 9:1-18
Tema             : MENGABARKAN INJIL ADALAH UPAHKU

Syaloom. Damai di hati... 
Teman-teman remaja dan kakak-kakak pembina yang diberkati Tuhan, kita tidak bisa memungkiri bahwa sering kali panggilan sebagai pelayan disalah gunakan oleh segelintir orang. Ada yang melayani Kristus hanya demi uang, pujian, atau kehormatan diri. Ini bukanlah hal yang baru, karena dalam cerita Alkitab sendiri, mencatat beberapa kisah bagaimana orang menggunakan nama ‘Yesus’ hanya untuk kepentingan diri. Salah satunya kisah yang sudah sering kita dengar tentang pengkhianatan seorang Yudas. Ia adalah seorang yang dipanggil Kristus untuk menjadi pelayan Kristus di muka bumi ini, akan tetapi kepercayaan yang diberikan kepadanya, disalah gunakan oleh Yudas. Sehingga dia memanfaatkan nama Yesus untuk untuk kepentingan upah pribadinya. Dimana Yudas secara tidak punya hati, menjual Gurunya yaitu Yesus seharga 30 keping perak. Kisah dari Yudas ini ingin menunjukkan bahwa bukanlah suatu yang mengagetkan ketika seorang yang dipandang sebagai pelayan tidak sungguh melayani Kristus dengan ketulusan hati tetapi melakukan semua itu hanya untuk kepentingan atau kekayaan pribadi.

 Rasul Paulus adalah seorang yang terkenal akan totalitasnya dan kesungguhan dalam melayani Kristus. Akan tetapi, dalam pengalaman pelayanan Paulus, ia pernah dituduh bahwa ia melayani Kristus hanya untuk memperoleh upah oleh para pembenci-pembencinya yang ada di Korintus. Para pembenci ini memprovokasi jemaat Korintus agar untuk tidak mendengarkan ajaran-ajaran dari Paulus, karena Paulus melayani hanya mencari uang dan kepentingan pribadinya. Tuduhan ini sangat lucu, mengingat latar belakang Paulus sebelum bertobat, ia adalah orang yang terhormat di kalangan Yahudi. Ketika Paulus bergegas untuk menganiaya orang-orang Kristen di Damsyik, Paulus difasilitasi oleh petinggi-petinggi golongan Yahudi untuk melakukan hal itu (Kis. 9:2). Artinya, sebelum menjadi pengikut Kristus Paulus ini sudah menjadi orang yang terhormat dan ternama di kalangan Yahudi sehingga tidak perlu diragukan lagi upah yang dimiliki seorang Paulus. Tetapi, Paulus meninggalkan itu semua dan memilih Kristus. Yang dimana, dalam dinamika pelayanannya Paulus sering ditolak dan dianiaya. Paulus juga membantah tuduhan tersebut, karena jemaat Korintus dapat mengenal Kristus salah satunya berkat buah pemberitaan daripada Paulus. Sehingga mereka bisa menilai bagaimana kesungguhan Paulus dalam melayani sebagai seorang rasul. Jemaat Korintus yang dulunya masih mencari keselamatan, kini bisa memperoleh keselamatan karena mengenal Kristus dari pemberitaan para Rasul termasuk Paulus. Ia layak menerima upah atas kerja kerasnya dalam menginjil jemaat di korintus. Tetapi Paulus tidak mengambil hak itu, malahan dia berkorban banyak dalam melayani jemaat-jemaat. Karena bagi Paulus upah untuknya telah dia peroleh melalui Injil keselamatan Kristus, yang senantiasa ia wartakan kepada bangsa-bangsa.

Paulus adalah teladan dalam mengambarkan integritas menjadi seorang pelayan. Dimana Paulus tidak menggunakan kemasyuran namanya sebagai seorang rasul untuk memperkaya diri dan pujian pribadi. Hal ini juga patut diikuti oleh para remaja dan pembina remaja, bahwa panggilan dalam melayani adalah panggilan untuk menyatakan Injil Kristus bagi sesama kita manusia. Jangan salah gunakan talenta, berkat, dan kepercayaan yang diberikan Yesus Kristus bagi kita hanya karena ingin memuaskan nafsu pribadi. Bukanlah hal yang salah menerima upah dari pelayanan, itulah mengapa dalam ayat 11 Paulus mengatakan: “Jadi, jika kami telah menaburkan benih rohani bagi kamu, berlebih-lebihankah, kalau kami menuai hasil duniawi dari pada kamu?” dimana kata “hasil duniawi” ini berasal dari Bahasa Yunani ta sarkika yang bukan dalam pengertian berdosa, namun dalam suatu pengertian fisik yaitu apa yang diperlukan manusia untuk bertahan hidup di dunia ini (yaitu, air, makanan, tempat tinggal, pakaian, dll). Artinya, bukanlah hal yang berlebihan untuk mendapatkan upah dari hasil kerja keras Paulus dalam melayani jemaat Korintus. Akan tetapi, ketika upah yang menjadi motivasi utama seseorang untuk melayani Kristus, itu adalah dosa! Karena upah duniawi adalah sesuatu yang fana, sedangkan Injil Kristus adalah upah yang sesungguhnya karena dalam Injil mengandung anugerah dan keselamatan Kristus yang kekal. Tetaplah menjadi remaja dan pembina yang memiliki hati sebagai pelayan dalam melayani Kristus, dimana ketika kita melayani tujuan kita tentang bagaimana Injil dapat dinyatakan bagi orang yang jauh dari Kristus bukan hanya sekedar kepuasan diri untuk memperoleh upah yang fana. Amin.

Jumat, 06 Mei 2022

Jadwal Petugas Ibadah Bulan Juni 2022

Berikut ini Jadwal Petugas Ibadah Remaja, Ibadah Minggu dan Ibadah Lainnya di sepanjang bulan Mei 2022.

Catatan:
* Petugas Ibadah datang 15 Menit sebelum ibadah dimulai
* Jika berhalangan, harap memberitahukan Komisi Remaja 3 hari sebelum Ibadah.




Ibadah Remaja - Sabtu, 04 Juni 2022
Tempat Shevron Welan (Kolom 9)
Bentuk Ibadah Bentuk 1
Tema Ibadah Diinformasikan kemudian
Khadim Pnt. Sulastri Mansilata
MC Bryen Timpal
Singers Grendis Kopman
Pemain Musik Ka Rafael Tusang
Ka Bryen Sanger
Ibadah Gereja - Minggu, 05 Juni 2022
Prokantor Ka Nisyalom Irna Legoh
Tesalonika Anthonius
Rebana Indri Natalya Badjo
Rina Marentek
Banners Bryan Edward Timpal
Johan Griff Damisi
Ibadah Remaja - Sabtu, 11 Juni 2022
Tempat Kesia Atapary (Kolom 10)
Bentuk Ibadah Bentuk 2
Tema Ibadah Diinformasikan kemudian
Khadim Pnt. Ferdinandus Atapary
MC Feronica Sasambe
Doa Pembukaan Farel Mogama
Doa Pengakuan Dosa Frecellia Petupetu
Singers Ka Natalia Karading
Pemain Musik Ka Swingly Petu-petu
Kristian Samodara
Ibadah Remaja - Sabtu, 18 Juni 2022
Tempat Gedung Gereja
Bentuk Ibadah Bentuk Kreatif
Tema Ibadah Diinformasikan kemudian
Khadim Ka Merry Usman
MC Denara Imanuel Tusang
Doa Pembukaan Claudio Legoh
Doa Pengakuan Dosa Johan Griff Damisi
Singers Ka Sopyamui Santiago
Pemain Musik Elshadai Matahelumual
Operator Ka Easter Sumolang
Ibadah Gereja - Minggu, 19 Juni 2022
Prokantor Christy Anabela Pusung
Ka Meisara Horman
Rebana Geovani V Olivia Malinutja
Frecellia Petupetu
Banners Christian Samodara
Marselo Gabriel Anthonius
Ibadah Remaja - Sabtu, 25 Juni 2022
Tempat Gedung Gereja
Bentuk Ibadah Bentuk KPI
Tema Ibadah Diinformasikan kemudian
Khadim Pnt. Keyko Inkiriwang
MC Janri Lumiri
Worship Leader Christy Pusung
Singers Geovani Malinutja
Tesalonika Anthonius
Pemain Musik Kristian Samodara
Rebana Grendis Kopman
Rina Marentek
Banners Jonathan Panauhe
Johan Griff Damisi
Operator Ka Meisara Horman
Ibadah Remaja Wilayah Mp.3 - Senin, 27 Juni 2022
MC Ka Putry Pokaton
Worship Leader Geovani Malinutja
Praise Leader Kesia Olivia Atapary
Support Leader Christy Anabela Pusung
Singers Kesia Olivia Atapary
Christy Anabela Pusung
Pemain Musik Kristian Samodara (Keyboard
Elshadai Matahelumual (Keyboard)
Ka Swingly Petu-petu (Gitar)
Ka Pnt Bryen Sanger (Bass)
Ka Petra Anthonius (Kajon)
Rebana Tesalonika Anthonius
Emerilia Grendis Kopman
Indri Natalya Badjo
Grace Amelia Omega Petu Petu
Banners
Bryan Edward Timpal
Johan Griff Damisi
Jonathan Almando Panauhe
Operator Ka Iswanda Prong
Pembawa Pundi/Penerima Tamu Ka Meisara Horman
Nisyalom Irna Legoh
Marselo Gabriel Anthonius
Denara Imanuel Tusang

Kamis, 05 Mei 2022

Jadwal Petugas Ibadah Bulan Mei 2022

Berikut ini Jadwal Petugas Ibadah Remaja, Ibadah Minggu dan Ibadah Lainnya di sepanjang bulan Mei 2022.

Catatan:
* Petugas Ibadah datang 15 Menit sebelum ibadah dimulai
* Jika berhalangan, harap memberitahukan Komisi Remaja 3 hari sebelum Ibadah.



Ibadah Remaja - Sabtu, 07 Mei 2022
Tempat Ibadah Christy Pusung (Klm.7)
Bentuk Ibadah Bentuk 1
Tema Pelayanan Yang Berfokus Kepada Tuhan
Khadim Pnt Devy Manese
MC Melinda Sigarlaki
Singers Kesia Olivia Atapary
-
Pemain Musik Ka Swingly Petu-petu
Ka Petra Anthonius

Ibadah Minggu, 08 Mei 2022
Prokantor Rebana Banners
Ka Putri Pokaton Tesalonika Anthonius Johan Griff Damisi
Kesia Olivia Atapary Grace Petu Petu Bryan Edward Timpal
- - -

Ibadah KPI (Hut Jemaat) - Kamis, 12 Mei 2022
Worship Leader Geovani Malinutja
Praise Leader Tesalonika Anthonius
Second Leader Ka Sany Kopman
Singers - Ka Sany Kopman
- Tesalonika Anthonius
Rebana - Grendis Kopman
- Omega Petu-petu
- Indry Badjo
Banners - Bryen Timpal
- Jonathan Panauhe
Pundi - Christy Pusung
- Kesia Atapary
- Johan Damisi
- Denara Tusang
Musik - Kristian Samodara (Keyboard)
- Ka Swingly Petu-petu (Gitar)
- Ka Meisara Horman (Gitar)
- Ka Pnt. Bryen Sanger (Bass)
- Ka Petra Anthonius (Kajon)
Operator Ka Pnt. Viclin Eman
PJ Acara Ka Putry Pokaton

Ibadah Remaja - Sabtu, 14 Mei 2022
Tempat Ibadah Meylani Junus (Klm 8)
Bentuk Ibadah Bentuk 2
Tema Mengabarkan Injil Adalah Upahku
Khadim Pnt Bonny Rugian
MC Christy Pusung
Doa Pembukaan Shevron Welan
Doa P.Dosa Elshadai Matahelumual
Singers Ka Cecilia Lumentut
-
Pemain Musik Ka Meisara Horman
Ka Puput Sahureka

Ibadah Lansia Wilayah Mp.3 - Sabtu, 21 Mei 2022
Prokantor Tesalonika Anthonius
Musik Kristian Samodara
Operator Ka Putry Pokaton
Support - Johan Damisi
- Kesia Atapary
- Denara Tusang
- Amel Liline

Ibadah Remaja - Sabtu, 21 Mei 2022
Tempat Ibadah Gedung Gereja
Bentuk Ibadah Bentuk Kreatif 1
Tema Hikmat Menuntun Orang Ke Jalan Yang Benar
Khadim Ka Easter Sumolang
MC Meylani Junus
Doa Pembukaan Alfa O Manopo
Doa P.Dosa Grace Petu Petu
Singers Christy Pusung
-
Pemain Musik Elshadai Matahelumual
-
Operator Geovani Malinutja

Ibadah Minggu, 22 Mei 2022
Prokantor Rebana Banners
Ka Sani Kopman Grendis Kopman Christian Samodara
Laura Amellya Liline Kesia Olivia Atapary Marselo Anthonius
- - -

Ibadah WKI Wilayah Mp.3 - Minggu, 22 Mei 2022
Musik Kristian Samodara
Operator Ka Iswanda Prong
Rebana - Tesalonika Anthonius
- Geovani Malinutja
- Indry Badjo
- Grendis Kopman
- Omega Petu-petu

Ibadah Remaja - Sabtu, 28 Mei 2022
Tempat Ibadah Gedung Gereja
Bentuk Ibadah Bentuk KPI
Tema Berjalan Bersama Dalam Terang Firman
Khadim Ka Oktovina Oei
MC Yulita Israel
Worship Leader Ka Meisara Horman
Musik Kristian Samodara
Singers Jonathan Panauhe
Elshadai Matahelumual
Rebana Tesalonika Anthonius
Kesia Olivia Atapary
Banners Marselo Anthonius
Denara Tusang
Operator Ka Iswanda Prong

Sabtu, 30 April 2022

Renungan 1-7 Mei 2022 (Bina Remaja)

Pembacaan    : 1 Raja-Raja 19:9-18
Tema            : PELAYANAN YANG BERFOKUS KEPADA TUHAN

Syaloom. Damai di hati... 
Kakak-kakak pembina dan adik-adik remaja yang dikasihi Tuhan Yesus, seorang pelayan Tuhan dapat mengalami masa-masa yang sulit dan berat dalam perjalanan hidup dan pelayanannya. Dalam masa-masa yang sulit dan berat itu, seorang pelayan Tuhan bahkan dapat menjadi putus asa dan ingin menyerah. Memang, masa-masa sulit dan berat akan menguji kehidupan seseorang. Bukankah kita juga merasakan hal yang sama ketika harus menghadapi berbagai kesulitan dalam hidup? Namun demikian, masa sulit dan berat tidak hanya menguji kehidupan orang percaya, namun dimaksudkan juga untuk menyatakan kehendak Allah dalam hidup dan pelayanan seseorang. Itulah yang nyata dalam hidup dan pelayanan Elia.

Kita pasti tidak pernah membayangkan bahwa seseorang dengan nama besar seperti Nabi Elia dapat menjadi putus asa dan ingin menyerah dalam pelayanan yang dijalankannya. Kebanyakan orang akan mengingat kegagahan dan keberanian Elia yang seorang diri menghadapi empat ratus lima puluh nabi Baal di gunung Karmel (1 Raj. 18:20-46). Elia dan para nabi Baal itu bertanding untuk menunjukkan siapakah yang benar-benar hidup dan berkuasa: TUHAN Allah Israel atau Baal. Siapa yang dapat menurunkan api dan melahap habis korban di atas mezbah yang telah disediakan, Dialah Allah yang hidup. Para nabi Baal gagal, bahkan ketika mereka terus memanggil-manggil Baal sepanjang hari dan sampai menorah-noreh tubuh mereka dengan pedang dan tombak. Elia berseru kepada TUHAN dan turunlah api dari langit menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah, bahkan air yang ada di parit sekeliling mezbah itu. Dengan iman yang teguh dan keberanian yang luar biasa, Elia menyatakan bahwa TUHANlah Allah yang hidup dan bukannya Baal yang mati dan yang tidak dapat berbuat apa-apa. Elia lantas menyembelih empat ratus lima puluh nabi Baal itu dan menyatakan penghukuman TUHAN atas mereka. Betapa gagah beraninya Elia menyatakan TUHAN Allah yang hidup itu!

Tindakan Elia itu disaksikan oleh raja Ahab dan diteruskannya kepada isterinya, Izebel. Ahab dan Izebel adalah pemimpin Israel yang melakukan apa yang jahat di mata TUHAN. Mereka menyembah Baal dan bukannya TUHAN Allah yang hidup. Sesudah mendengar hal itu, Izebel lantas menyuruh seorang suruhan menyampaikan pesan kepada Elia: “Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika besok kira-kira pada waktu ini aku tidak membuat nyawamu sama seperti nyawa salah seorang dari mereka itu” (1 Raj. 19:1-2). Izebel bersumpah untuk membunuh Elia. Di sinilah kesulitan besar menimpa Elia. Alkitab mengatakan, “Maka takutlah Elia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya” (1 Raj. 19:3). Keberanian Elia menghadapi ratusan nabi Baal berbanding terbalik ketika ia menerima ancaman Izebel. Elia menjadi takut, bahkan sampai pada perasaan putus asa dan ingin menyerah. Elia meminta TUHAN mengambil nyawanya saja (1 Raj. 19:4). Dengan pertolongan TUHAN, Elia mendapatkan kekuatan untuk pergi ke gunung Horeb. Di sanalah TUHAN hendak menyatakan kehendak-Nya kepada Elia.

Kakak-kakak pembina dan adik-adik remaja, Elia mengalami masa sulit dan berat karena ancaman serius dari Izebel, tetapi TUHAN hendak menunjukkan bagaimana cara kerja-Nya di hadapan kejahatan dan kelaliman yang telah merasuki orang Israel. Di gunung Horeb Elia masuk ke sebuah gua dan bermalam di situ. TUHAN berfirman kepadanya, “Apakah kerjamu di sini, hai Elia?” Atas pertanyaan TUHAN ini, Elia mengeluarkan segala keluh kesahnya di hadapan TUHAN. “Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjianMu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku.” Elia menyampaikan kepada TUHAN segala tindakan keji orang Israel, secara khusus Izebel yang telah membunuh nabi-nabi TUHAN dan meruntuhkan mezbah-mezbah TUHAN (1 Raj. 18:4). TUHAN menyuruh Elia keluar dari gua itu dan berdiri di atas gunung itu di hadapan TUHAN. Di sinilah TUHAN menunjukkan kehendak-Nya yang tidak sepenuhnya dimengerti oleh Elia. Sesuatu yang besar dan dahsyat terjadi di hadapan Elia: “Maka TUHAN lalu! Angin besar dan kuat, yang membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu, mendahului TUHAN. Tetapi tidak ada TUHAN dalam angin itu. Dan sesudah angin itu datanglah gempa. Tetapi tidak ada TUHAN dalam gempa itu. Dan sesudah gempa itu datanglah api. Tetapi tidak ada TUHAN dalam api itu. Dan sesudah api itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa.” Alkitab mengatakan, sesudah Elia mendengar bunyi angin sepoi-sepoi basa itu, ia menyelubungi mukanya dengan jubahnya. Apa yang terjadi dengan Elia? Dalam peristiwa yang dahsyat yang terjadi di hadapan Elia itu, ia menjadi sadar bahwa cara kerja TUHAN dalam menyatakan kehendak-Nya tidaklah selalu melalui hal-hal dan tanda- tanda yang besar dan dahsyat. Dalam angin yang besar dan kuat itu, dalam gempa itu, dan dalam api itu, tidak ada TUHAN di sana. Justru dalam bunyi angin sepoi-sepoi itulah, Elia menyadari TUHAN ada di sana menyatakan kehendak-Nya. Apakah kehendak TUHAN yang justru nyata dalam sesuatu yang biasa-biasa itu?

Kakak pembina dan adik-adik remaja, tempat di mana TUHAN menyatakan kehendak-Nya kepada Elia itu adalah tempat yang sama di mana TUHAN menyatakan kehendak-Nya kepada Musa. Dalam Keluaran 34 dikisahkan TUHAN yang menyuruh Musa pergi ke atas gunung Sinai (Horeb) untuk menerima dua loh batu yang berisi Sepuluh Perintah Allah, dan di sana TUHAN menyatakan kehendak-Nya: “TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa” (Kel. 34:6-7). Kehendak Allah yang dinyatakan pada Elia melalui angin sepoi-sepoi itu adalah bahwa TUHAN hendak menyatakan panjang sabar-Nya kepada orang Israel, supaya mereka berbalik dari dosa-dosa mereka dan kembali menyembah TUHAN. TUHAN dapat bertindak dengan dahsyat melalui hal-hal besar seperti angin, gempa, dan api untuk menghukum orang Israel, tetapi TUHAN menyatakan sifat-Nya sebagai Allah yang memberi kesempatan supaya orang bertobat dan menyadari bahwa Allah itu panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya. Elia mungkin mengharapkan agar TUHAN segera bertindak dengan dahsyat, menghukum Izebel dan orang-orang Israel yang telah menyimpang menyembah Baal, namun Elia disadarkan bahwa cara kerja TUHAN tidak seperti yang dikehendaki Elia. Sesudah menyadari sifat Allah dan kehendak-Nya atas orang Israel agar mereka bertobat, Elia diberi penugasan oleh TUHAN untuk mengurapi Hazael menjadi raja atas Aram, Yehu menjadi raja atas Israel, dan Elisa menjadi nabi menggantikan dirinya. Pada penugasan ini jugalah Allah menyadarkan Elia sesuatu yang sangat penting. Dalam pelayanan Elia kepada Israel, Elia merasa sendirian dan berpikir bahwa tidak ada harapan lagi bagi Israel yang telah menyembah Baal, namun TUHAN menunjukkan bahwa Elia tidak sendirian. Ada tujuh ribu orang di Israel, yang tidak sujud menyembah Baal dan yang mulutnya tidak mencium Baal (1 Raj. 19:18). Bukankah kedahsyatan dan keajaiban Allah justru semakin dinyatakan di dalam panjang sabar-Nya dalam menantikan orang berdosa agar kembali dan bertobat kepada-Nya? Elia menjadi tahu kehendak Allah sepenuhnya dan dibangunkan kembali dari rasa putus asa yang dialaminya. 

Kakak pembina dan adik-adik remaja yang dikasihi Tuhan Yesus, seorang pelayan Tuhan harus menampakkan karakter yang mencerminkan TUHAN yang dilayani-Nya, yakni dalam menghadapi orang-orang di ladang pelayanan. Sebagai pembina remaja, kita mungkin menghadapi para remaja yang begitu sulit dibina, yang hidupnya jatuh dalam berbagai dosa dan kenikmatan dunia, dan yang kadang-kadang di mata kita “tidak mungkin berubah dan bertobat.” Demikian juga para remaja dalam menghadapi teman-teman yang masih hidup dalam dosa atau mungkin anggota keluarga yang hidupnya belum kunjung berubah. Kita harus mengingat hal ini, yakni bahwa TUHAN itu Allah yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya. Melalui pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu salib kita menjadi sadar, bahwa kasih Allah demikian besar agar orangorang berdosa diselamatkan. Biarlah kita menyatakan komitmen, soliditas, dan integritas sebagai anak-anak Tuhan, yakni sebagaimana kita telah diselamatkan dari hidup kita yang lama karena panjang sabarnya Allah, maka kita juga mendoakan hal yang sama terjadi dalam hidup orang lain. Jangan berhenti melayani, sebab Allah bekerja di dalam dan melalui kita untuk menggenapi rencana-Nya bagi keselamatan dunia. Amin. 

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More