Tentu kita bersyukur atas kebaikan Tuhan yang senantiasa terjadi dalam hidup kita. Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina, saat kita merasakan haus karena lelah dari berolahraga, tentu ada banyak yang bisa dikonsumsi agar supaya haus yang kita rasakan bisa hilang. Kita bisa memilih dengan minum air putih, soda, kopi, dan sebagainya. Semua punya khasiat yang sama yaitu menghilangkan haus. Akan tetapi, tidak semua layak dikonsumsi selepas olahraga.Tentu dalam situasi ini, air putih yang paling layak dikonsumsi karena selain menghilangkan haus yang kita rasakan, air putih juga menyehatkan tubuh kita jika dikonsumsi setelah olahraga. Akan tetapi, Jika seseorang tidak peduli dengan kesehatannya, tentu dia akan lebih tergoda memilih minuman yang rasanya lebih enak dan beragam seperti soda atau kopi padahal itu tidak menyehatkan jika diminum setelah olahraga.
Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, seringkali ketika kita diperhadapkan dengan suatu godaan, kita cenderung memilih sesuatu yang enak dan menyenangkan bagi kita tanpa kita berpikir apakah godaan yang kita pilih tersebut bermanfaat bagi kita atau tidak. Contohnya, kita tergoda untuk merokok dan minum-minuman beralkohol hanya karena ingin dipandang 'gaul' oleh teman sebaya tapi kita tidak memikirkan bahwa rokok dan minuman beralkohol itu akan memberi dampak yang buruk bagi kesehatan kita. Dalam pembacaan kita pada saat ini, Yesus diperhadapkan dengan godaan yang begitu menyenangkan. Yesus yang pada saat dicobai oleh Iblis di padang gurun ditawarkan dengan hal-hal yang begitu istimewa. Pertama, iblis menawarkan agar Yesus mengubah batu menjadi roti yang dimana godaan ini sangat memuaskan Yesus karena Yesus baru selesai mengadakan puasa selama 40 hari 40 malam yang membuat Yesus lapar. Kedua, iblis menggoda Yesus dengan memintanya menjatuhkan diri dari bubungan bait Allah. Iblis menguji kemesiasan Yesus apakah Yesus akan tunduk dengan kemauan iblis untuk membuktikan otoritasnya atau tidak. Dan ketiga, iblis menggoda Yesus untuk menyembahnya, ketika Yesus menyembah, iblis akan memberikan seluruh kerajaan dunia kepada Yesus. Dalam hal ini, iblis menawarkan takhta dan kemegahan kepada Yesus, jika la menyembah iblis. Melihat semua godaan iblis yang bersifat memuaskan, memberi kenyamanan dan megah, tentu sebagai manusia, akan sulit untuk menolak godaan-godaan tersebut. Tetapi apa yang dilakukan Yesus? Yesus tidak tunduk dengan semua tawaran dan godaan iblis. Yesus menolak walaupun itu terlihat megah dan menyenangkan.
Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, ketika Yesus ditawarkan dengan segala godaan-godaan iblis, Yesus meresponi segala tipu daya tersebut dengan Firman. Pada saat iblis menyuruh Yesus mengubah roti menjadi anggur, Yesus meresponi itu dengan kutipan dari Ulangan 8:3 yang mengatakan “Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN." Selanjutnya, ketika iblis meminta Yesus menjatuhkan diri dari bubungan bait Allah, Yesus tidak tunduk dan Dia berfirman seperti yang tertulis dalam Ulangan 6:16 “Janganlah kamu mencobai TUHAN, Allahmu, seperti kamu mencobai Dia di Masa." Dan ketika Yesus ditawari seluruh kerajaan oleh si jahat asalkan Yesus tunduk menyembahnya, Yesus kembali menolak godaan itu dengan Firman yang dikutip Yesus dalam Ulangan 6:13 “Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu; kepada Dia haruslah engkau beribadah dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah." Artinya, kita dapat melihat bahwa Yesus senantiasa mendasari segala sesuatu dengan firman ketika ada godaan yang mencoba menjatuhkan Yesus.
Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, firman yang merupakan dasar hidup Yesus dalam menghalau berbagai macam godaan merupakan suatu keteladan yang harus kita lakukan di kehidupan kita sebagai remaja dan pembina. Seringkali sebagai remaja dan pembina kita lebih tunduk kepada godaan daripada nasehat Firman. Ketika ada ibadah remaja di Gereja, kita lebih memilih untuk bermain game sampai lupa waktu sehingga tidak pergi ke persekutuan remaja. Padahal dalam Matius 6:33 mengatakan “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." Ketika kita sedang ada dalam masalah dan pergumulan kita tergoda menggunakan kekuatan diri sendiri dan kekuatan di luar Tuhan, padahal Firman dalam 1 Petrus 5:7 menyatakan “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab la yang memelihara kamu.” Firman Allah merupakan pedoman utama kita sebagai remaja dan pembina dalam menghadapi berbagai macam godaan yang menjerumuskan kita. Karena dalam Firman ada nasihat dan kebenaran yang menuntun hidup kita ke arah yang benar. Jangan sampai kita mengesampingkan Firman hanya karena godaan yang ditawarkan indah dan menyenangkan. Dalam bacaan ini kita belajar dan renungkan bersama, bahwa Yesus tetap mengutamakan nasihat Firman Tuhan darípada hal-hal yang hanya menjerumuskan Yesus. Godaan yang menjatuhkan kita sangat banyak ditawarkan kepada kita, tetapi kembali lagi sebagai remaja dan pembina kita harus menghalau segala godaan-godaan tersebut dengan Firman yang merupakan dasar kebenaran dalam hidup kita sebagai remaja dan pembina. Amin.
0 komentar:
Posting Komentar