Sabtu, 01 Oktober 2022

Renungan 02 - 08 Oktober 2022 (Bina Remaja)

Pembacaan    : Yeremia 30:1-23
Tema             : Firman Tuhan dan Janji Pemulihan

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus. Dikasihi, disayangi dan dicintai orang tua dan saudara adalah dambaan setiap remaja. Demikian Tuhan Allah mengasihi umat-Nya. Akan tetapi kasih sayang yang kita harapkan seringkali berbeda dengan pernyataan cinta kasih Tuhan Allah kepada umat-Nya. Karena dosa, bangsa Israel dibuang ke Babel. Di sana mereka ditindas dan diperbudak sehingga menjerit kegentaran, kedahsyatan dan tidak ada damai.(ay.5) Laki-laki kesakitan seperti seorang perempuan yang melahirkan dan muka pucat. Keadaan bangsa Israel di Babel karena penghukuman  Tuhan Allah, digambarkan seperti orang sakit payah, luka parah dan bisul yang tidak tersembuhkan. Bahkan teman dan orang yang dikasihi tidak ada yang menolong.(ay.12,13,14)(ay.6] Aku telah memukul engkau dengan pukulan musuh, dengan hajaran yang bengis, karena kesalahanmu banyak, dosamu berjumlah besar.(ay.14)Mengapakah engkau berteriak karena penyakitmu, karena kepedihanmu sangat payah? Karena kesalahanmu banyak, dosamu berjumlah besar, maka Aku telah melakukan semuanya ini kepadamu.(ay.15) Nabi Yeremia mengatakan, “Akulah orang yang melihat sengsara disebabkan cambuk murka-Nya." (Ratapan 3:1)

Karena itu ada pandangan di kalangan teolog Kristen bahwa Tuhan Allah dalam Alkitab Perjanjian Lama adalah Tuhan Allah yang murka dan menghukum orang  berdosa karena memberontak dan melanggar firman-Nya. Akan tetapi firman Tuhan Allah yang dicatat oleh nabi Yeremia menunjukkan bahwa Tuhan Allah yang kita imani adalah sama baik kemarin, hari ini sampai selamanya. Ketika umat-Nya yang berada dalam keadaan yang tidak berdaya tetapi bertobat, menjerit atau memohon pertolongan-Nya. "Sungguh, beginilah firman TUHAN:Telah kami dengar jerit kegentaran, kedahsyatan dan tidak ada damai."(ay.5) Nabi Yeremia menulis Tuhan Allah yang berinisiatif menyembuhkan, memulihkan dan menyelamatkan umat-Nya.

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, kita dapat membayangkan bagaimana keadaan orang yang sakit parah dan tidak dapat disembuhkan. Ketika dokter memvonis penyakitnya tidak dapat disembuhkan dan tinggal menunggu jam atau hari akan meninggal. Apapun upaya akan dilakukan agar dapat selamat. Bagi orang yang percaya kepada Tuhan Allah di dalam dan melalui Yesus Kristus, vonis dokter bukanlah terminal akhir nasib manusia. Karena Tuhan Allah kita adalah Mahakuasa. Berkuasa atas hidup dan mati manusia. Ketika hidup ini seakan menghadapi jalan buntu, tidak berdaya, sakit yang tidak dapat disembuhkan dan lain sebagainya, maka percayalah apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus, “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya." (Yohanes 15:7)

Oleh karena itu, kita selalu harus menganalisa, mengkaji, berkaca diri, menguji diri ketika mengalami kegagalan, kesakitan, kepedihan dan lain sebagainya; apakah yang menyebabkannya? Apakah sebagai murka Tuhan Allah karena kita tidak taat, setia hidup dalam firman-Nya dan memberontak kepada-Nya? Memberontak kepada orang tua dan gereja? Atau karena tidak disiplin, tidak tekun, tidak ulet, tidak bekerja keras, tidak profesional dan lain sebagainya? Firman Tuhan Allah yang disampaikan  kepada umat-Nya melalui nabi Yeremia mengingatkan kita bahwa kemalangan yang díalamí bangsa Israel adalah, “Karena kesalahanmu banyak, dosamu berjumlah besar,” (ay.15.b)

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, tuan hukuman Tuhan Allah kepada bangsa Israel adalah supaya hidup disiplin, setia dan taat hidup dalam firman-Nya. Maka “kamu akan menjadi umat-Ku, dan Aku akan menjadi Allahmu."(ay.23) Jadi, dalam murka atau penghukuman Tuhan Allah atas dosa umat-Nya adalah juga sebagai pernyataan kasih setia-Nya atas janji yang memulihkan dan menyelamatkan. Seperti ada ungkapan, “di ujung cemeti ada emas." Hanya orang tua gila yang memarahi dan menghukum anaknya untuk menyakiti dan mengahancurkan hidupnya. Marah dan hukuman orang tua dalam kadar yang terkendali adalah bentuk kasih sayang agar anak hidup disiplin,  bermoral, beretika, memiliki keseimbangan emosional, pengetahuan dan skill sebagai bekal untuk hidup mandiri di masa depan.

Sebagai remaja yang adalah anak Tuhan, maka tentu bercita-cita agar nanti setelah dewasa dapat hidup sukses dalam karir dan cinta sehingga akan hidup bahagia dan membahagiakan orang tua serta menyenangkan hati Tuhan Allah. Ingat, hidup kita di dunia ini hanya sementara. Kita hanya menumpang di dunia ini. Tidak ada yang kekal. Semua orang akan mati. Semua orang akan meninggalkan dunia ini. Ketika meninggalkan dunia ini, kepintaran dan kekayaan tidak ada yang akan kita bawa. Yang kita bawa adalah amal kebaikan dan kebajikan karena setia hidup dalam firman-Nya atau kejahatan dan kefasikan hidup. Tuhan Yesus Juruselamat berjanji menyediakan tempat di rumah kekal yaitu Sorga bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya dan melakukan firman-Nya. Sebaliknya, “...pada waktu Tuhan Yesus dari dalam sorga menyatakan diri-Nya bersama-sama dengan malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya, di dalam api yang bernyala-nyala, dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita. Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhar. dan dari kemuliaan kekuatan-Nya.” (2 Tes.1:7b-9)

Semoga firman Tuhan Allah untuk kita renungkan sepanjang minggu ini akan semakin menguatkan iman dan mendorong adik-adik remaja untuk belajar, hidup setia dan taat hidup di dalam firman-Nya. Janji Tuhan Allah tidak bohong dan omong kosong, tetapi pasti dan benar sebagaimana yang telah dialami umat-Nya seperti yang disaksikan dalam Alkitab. Percayalah kepada Tuhan Yesus dan hiduplah setia, pasti hidupmu akan sukses, bahagia di dunia ini dan kepadamu nanti disediakan tempat hidup bahagia dan kekal di sorga. Amin.



0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More