Sabtu, 15 Oktober 2022

Renungan 16 - 22 Oktober 2022 (Bina Remaja)

Pembacaan    : Pengkhotbah 4:17 - 5:6
Tema             : Firman Tuhan dan Janji Pemulihan

Syalom! Damai di hati. Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, syukur kepada Allah atas kasih dan rahmat-Nya kita sebagai pembina maupun sebagai remaja ada dalam kondisi yang sehat sekalipun dalam menjalani kehidupan ini ada banyak tantangan dan rintangan baik dalam pergumulan, pelayanan dan pergaulan, namun kasih setia Tuhan tak pernah berkesudahan kita alami dalam hidup ini. Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, salah satu keputusan tersulit dalam hidup kita adalah membuat keputusan untuk masa depan kita apalagi di kalangan remaja. Ada yang berkerinduan menjadi Pendeta, Polri, TNI, Dokter dan lain sebagainya. Tapi, kita tidak tahu harus kemana, harus berbuat apa dan bagaimana kedepannya dalam hidup yang kita jalani. Ada yang mengatakan “hidop kwa Tuhan so ator, mana-mana pa Tuhan joh noh". Sikap pasrah dan tak mau berusaha, banyak mewarnai kehidupan kalangan sebagian remaja dan tak jarang dari sikap hidup ini ada yang hidup berfoya-foya, hidup tanpa arah yang mengakibatkan kriminalitas di mana-mana; pencurian, pembunuhan, panah wayer atas perilaku hidup yang tak dekat dan bergaul karib dengan Tuhan.

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, tentulah dalam kita menjalani hidup, pasti ada orang-orang yang kita hormati (takut). Jika demikian pastilah kita akan menaruh rasa menghargai, menghormati, dan mengagumkan orang itu; takut berbicara sembarangan dan tentunya apa saja yang kita lakukan akan selalu menyenangkan hati orang tersebut. Demikian juga kita sebagai manusia yang adalah ciptaan dan Tuhan sebagai Pencipta. Bagaimana kita mengarahkan hidup kita untuk hidup menurut ke etapan dan perintah Tuhan sebagai bentuk rasa takut akan Dia atas segala ketetapan-Nya.

Bagian bacaan kita di sepanjang minggu berjalan ini,kita melihat bermacam-macam kata nasihat mengenai ibadah yang benar termasuk di dalamnya persembahan yang benar yang kita berikan kepada Tuhan. Pada awal bacaan dikatakan jagalah langkahmu, membawa kita untuk memastikan bahwa kita mengetahui apa yang akan kita lakukan ketika kita datang ke rumah Allah.Pada frasa mendengar adalah lebih baik, sang penulis bukan berbicara tentang datang ke bait Allah untuk mendengarkan paparan mengenai hukum Taurat, melainkan ia memberikan peringatan agar tidak menghampiri Allah dengan cara yang salah. Dalam perjanjian lama, kata mendengar sering mempunyai pengertian“menaati". Ada perbedaan antara orang-orang yang datang kepada Allah dengan ketaatan, yang didasari tingkah laku etis dan bermoral dengan orang-orang bodoh, yaitu orang-orang yang beribadah dengan hati yang tidak bertobat pada Allah dalam Bait Allah di Yerusalem. Menurut hukum Taurat, umat harus membawa binatang yang terbaik kepada para imam sehingga mereka dapat mempersembahkannya sebagai kurban kepada Tuhan. Selanjutnya, sumpah yang mudah diucapkan berasal dari perkataan berlebihan seperti ujaran kotor, sombong, sembrono, fitnah, dan sebagainya. Kata serupa ini tak layak diucapkan dalam kehidupan anak-anak Tuhan sebab mendatangkan hukuman Tuhan (Mat. 12:36-37). Sumpah yang diucapkan dengan menyalahgunakan nama Tuhan demi kepentingan diri menyatakan sikap tidakhormat kepada Tuhan (Pkh. 5:1-3), sikap ini dimulai dari hati yang tidak tertuju kepada-Nya. Menurut penulis, orang bodoh adalah orang yang terlalu banyak berbicara, berdoa tanpa berpikir, membuat nazar kepada Allah yang sebenarnya tidak akan dipenuhi. Orang seperti itu mempersembahkan kurban hanya untuk dipamerkan, sementara itu ia tidak hidup sesuai dengan perintah Allah.

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, takut akan Tuhan itu apa? (Silakan mereka menjawab) Ya,sikap hati yang mengagumkan dan menghormati Tuhan dan keinginan yang selalu hidup berkenan kepada-Nya.Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia. (Maz.25:14) Kalau kita ingin hidup kita dipimpin oleh Tuhan, maka betapa pentingnya kita membangun persekutuan dengan Tuhan dan hidup takut akan Tuhan seperti rajin beribadah, membaca Alkitab, berdoa dan setia melakukan ketetapan Tuhan dalam Alkitab. Di akhir khotbah ini ada sebuah pertanyaan bagi kita, pernakah kita membaca tanda peringatan “Awas! Ada anjing beranak?" (semua bisa menjawab...) Ya,sopasti torang amper salalu jalia ini tulisan di rumah-rumah yang ada piara hewan. Tanda ini diberikan agar tamu yang berkunjung hati-hati saat mo maso rumah karna tuang rumah ada ba piara hewan. Cara mo maso supaya aman yaitu ba jalang sama-sama deng tuang rumah. Demikianlah kehidupan kita manusia, kita pun memerlukan peringatan serupa agar tidak menimbulkan dosa. Apabila kita sadar bahwa kita berjalan bersama dengan Tuhan maka kita akan menjadi lebih berhati-hati dengan sumpah, perkataan berlebihan dan semua tindakan di dalamnya nazar kita. Cara untuk hidup kudus dan takut akan Tuhan adalah dengan kita berjalan bersama Tuhan. Hidup dalam kesadaran penuh bahwa Tuhan melihat dan mengawasi perkatan, tindakan dan perbuatan hidup kita meskipun la tidak hadir secara fisik.

Tuhan kiranya memberkati kita untuk tetap setia menjawab panggilan Tuhan dan kita sebagai pembina dan remaja semakin berakar, bertumbuh dan berbuah bagi kemuliaan nama Tuhan. Amin.



0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More