Pembacaan : 1 Korintus 9:1-18
Tema : MENGABARKAN INJIL ADALAH UPAHKU
Syaloom. Damai di hati...
Teman-teman remaja dan kakak-kakak pembina yang diberkati Tuhan,
kita tidak bisa memungkiri bahwa sering kali panggilan sebagai pelayan
disalah gunakan oleh segelintir orang. Ada yang melayani Kristus hanya
demi uang, pujian, atau kehormatan diri. Ini bukanlah hal yang baru,
karena dalam cerita Alkitab sendiri, mencatat beberapa kisah bagaimana
orang menggunakan nama ‘Yesus’ hanya untuk kepentingan diri. Salah
satunya kisah yang sudah sering kita dengar tentang pengkhianatan
seorang Yudas. Ia adalah seorang yang dipanggil Kristus untuk menjadi
pelayan Kristus di muka bumi ini, akan tetapi kepercayaan yang diberikan
kepadanya, disalah gunakan oleh Yudas. Sehingga dia memanfaatkan
nama Yesus untuk untuk kepentingan upah pribadinya. Dimana Yudas
secara tidak punya hati, menjual Gurunya yaitu Yesus seharga 30 keping
perak. Kisah dari Yudas ini ingin menunjukkan bahwa bukanlah suatu
yang mengagetkan ketika seorang yang dipandang sebagai pelayan tidak
sungguh melayani Kristus dengan ketulusan hati tetapi melakukan semua
itu hanya untuk kepentingan atau kekayaan pribadi.
Rasul Paulus adalah seorang yang terkenal akan totalitasnya dan
kesungguhan dalam melayani Kristus. Akan tetapi, dalam pengalaman
pelayanan Paulus, ia pernah dituduh bahwa ia melayani Kristus hanya
untuk memperoleh upah oleh para pembenci-pembencinya yang ada di
Korintus. Para pembenci ini memprovokasi jemaat Korintus agar untuk
tidak mendengarkan ajaran-ajaran dari Paulus, karena Paulus melayani hanya mencari uang dan kepentingan pribadinya. Tuduhan ini sangat lucu,
mengingat latar belakang Paulus sebelum bertobat, ia adalah orang yang
terhormat di kalangan Yahudi. Ketika Paulus bergegas untuk menganiaya
orang-orang Kristen di Damsyik, Paulus difasilitasi oleh petinggi-petinggi
golongan Yahudi untuk melakukan hal itu (Kis. 9:2). Artinya, sebelum
menjadi pengikut Kristus Paulus ini sudah menjadi orang yang terhormat
dan ternama di kalangan Yahudi sehingga tidak perlu diragukan lagi upah
yang dimiliki seorang Paulus. Tetapi, Paulus meninggalkan itu semua dan
memilih Kristus. Yang dimana, dalam dinamika pelayanannya Paulus
sering ditolak dan dianiaya. Paulus juga membantah tuduhan tersebut,
karena jemaat Korintus dapat mengenal Kristus salah satunya berkat
buah pemberitaan daripada Paulus. Sehingga mereka bisa menilai
bagaimana kesungguhan Paulus dalam melayani sebagai seorang rasul.
Jemaat Korintus yang dulunya masih mencari keselamatan, kini bisa
memperoleh keselamatan karena mengenal Kristus dari pemberitaan
para Rasul termasuk Paulus. Ia layak menerima upah atas kerja kerasnya
dalam menginjil jemaat di korintus. Tetapi Paulus tidak mengambil hak itu,
malahan dia berkorban banyak dalam melayani jemaat-jemaat. Karena
bagi Paulus upah untuknya telah dia peroleh melalui Injil keselamatan
Kristus, yang senantiasa ia wartakan kepada bangsa-bangsa.
Paulus adalah teladan dalam mengambarkan integritas menjadi seorang
pelayan. Dimana Paulus tidak menggunakan kemasyuran namanya
sebagai seorang rasul untuk memperkaya diri dan pujian pribadi. Hal
ini juga patut diikuti oleh para remaja dan pembina remaja, bahwa
panggilan dalam melayani adalah panggilan untuk menyatakan Injil
Kristus bagi sesama kita manusia. Jangan salah gunakan talenta, berkat,
dan kepercayaan yang diberikan Yesus Kristus bagi kita hanya karena
ingin memuaskan nafsu pribadi. Bukanlah hal yang salah menerima upah dari pelayanan, itulah mengapa dalam ayat 11 Paulus mengatakan: “Jadi,
jika kami telah menaburkan benih rohani bagi kamu, berlebih-lebihankah,
kalau kami menuai hasil duniawi dari pada kamu?” dimana kata “hasil
duniawi” ini berasal dari Bahasa Yunani ta sarkika yang bukan dalam
pengertian berdosa, namun dalam suatu pengertian fisik yaitu apa yang
diperlukan manusia untuk bertahan hidup di dunia ini (yaitu, air, makanan,
tempat tinggal, pakaian, dll). Artinya, bukanlah hal yang berlebihan untuk
mendapatkan upah dari hasil kerja keras Paulus dalam melayani jemaat
Korintus. Akan tetapi, ketika upah yang menjadi motivasi utama seseorang
untuk melayani Kristus, itu adalah dosa! Karena upah duniawi adalah
sesuatu yang fana, sedangkan Injil Kristus adalah upah yang sesungguhnya
karena dalam Injil mengandung anugerah dan keselamatan Kristus yang
kekal. Tetaplah menjadi remaja dan pembina yang memiliki hati sebagai
pelayan dalam melayani Kristus, dimana ketika kita melayani tujuan kita
tentang bagaimana Injil dapat dinyatakan bagi orang yang jauh dari Kristus
bukan hanya sekedar kepuasan diri untuk memperoleh upah yang fana.
Amin.
0 komentar:
Posting Komentar