Sabtu, 07 Mei 2022

Renungan 8-14 Mei 2022 (Bina Remaja)

Pembacaan    : 1 Korintus 9:1-18
Tema             : MENGABARKAN INJIL ADALAH UPAHKU

Syaloom. Damai di hati... 
Teman-teman remaja dan kakak-kakak pembina yang diberkati Tuhan, kita tidak bisa memungkiri bahwa sering kali panggilan sebagai pelayan disalah gunakan oleh segelintir orang. Ada yang melayani Kristus hanya demi uang, pujian, atau kehormatan diri. Ini bukanlah hal yang baru, karena dalam cerita Alkitab sendiri, mencatat beberapa kisah bagaimana orang menggunakan nama ‘Yesus’ hanya untuk kepentingan diri. Salah satunya kisah yang sudah sering kita dengar tentang pengkhianatan seorang Yudas. Ia adalah seorang yang dipanggil Kristus untuk menjadi pelayan Kristus di muka bumi ini, akan tetapi kepercayaan yang diberikan kepadanya, disalah gunakan oleh Yudas. Sehingga dia memanfaatkan nama Yesus untuk untuk kepentingan upah pribadinya. Dimana Yudas secara tidak punya hati, menjual Gurunya yaitu Yesus seharga 30 keping perak. Kisah dari Yudas ini ingin menunjukkan bahwa bukanlah suatu yang mengagetkan ketika seorang yang dipandang sebagai pelayan tidak sungguh melayani Kristus dengan ketulusan hati tetapi melakukan semua itu hanya untuk kepentingan atau kekayaan pribadi.

 Rasul Paulus adalah seorang yang terkenal akan totalitasnya dan kesungguhan dalam melayani Kristus. Akan tetapi, dalam pengalaman pelayanan Paulus, ia pernah dituduh bahwa ia melayani Kristus hanya untuk memperoleh upah oleh para pembenci-pembencinya yang ada di Korintus. Para pembenci ini memprovokasi jemaat Korintus agar untuk tidak mendengarkan ajaran-ajaran dari Paulus, karena Paulus melayani hanya mencari uang dan kepentingan pribadinya. Tuduhan ini sangat lucu, mengingat latar belakang Paulus sebelum bertobat, ia adalah orang yang terhormat di kalangan Yahudi. Ketika Paulus bergegas untuk menganiaya orang-orang Kristen di Damsyik, Paulus difasilitasi oleh petinggi-petinggi golongan Yahudi untuk melakukan hal itu (Kis. 9:2). Artinya, sebelum menjadi pengikut Kristus Paulus ini sudah menjadi orang yang terhormat dan ternama di kalangan Yahudi sehingga tidak perlu diragukan lagi upah yang dimiliki seorang Paulus. Tetapi, Paulus meninggalkan itu semua dan memilih Kristus. Yang dimana, dalam dinamika pelayanannya Paulus sering ditolak dan dianiaya. Paulus juga membantah tuduhan tersebut, karena jemaat Korintus dapat mengenal Kristus salah satunya berkat buah pemberitaan daripada Paulus. Sehingga mereka bisa menilai bagaimana kesungguhan Paulus dalam melayani sebagai seorang rasul. Jemaat Korintus yang dulunya masih mencari keselamatan, kini bisa memperoleh keselamatan karena mengenal Kristus dari pemberitaan para Rasul termasuk Paulus. Ia layak menerima upah atas kerja kerasnya dalam menginjil jemaat di korintus. Tetapi Paulus tidak mengambil hak itu, malahan dia berkorban banyak dalam melayani jemaat-jemaat. Karena bagi Paulus upah untuknya telah dia peroleh melalui Injil keselamatan Kristus, yang senantiasa ia wartakan kepada bangsa-bangsa.

Paulus adalah teladan dalam mengambarkan integritas menjadi seorang pelayan. Dimana Paulus tidak menggunakan kemasyuran namanya sebagai seorang rasul untuk memperkaya diri dan pujian pribadi. Hal ini juga patut diikuti oleh para remaja dan pembina remaja, bahwa panggilan dalam melayani adalah panggilan untuk menyatakan Injil Kristus bagi sesama kita manusia. Jangan salah gunakan talenta, berkat, dan kepercayaan yang diberikan Yesus Kristus bagi kita hanya karena ingin memuaskan nafsu pribadi. Bukanlah hal yang salah menerima upah dari pelayanan, itulah mengapa dalam ayat 11 Paulus mengatakan: “Jadi, jika kami telah menaburkan benih rohani bagi kamu, berlebih-lebihankah, kalau kami menuai hasil duniawi dari pada kamu?” dimana kata “hasil duniawi” ini berasal dari Bahasa Yunani ta sarkika yang bukan dalam pengertian berdosa, namun dalam suatu pengertian fisik yaitu apa yang diperlukan manusia untuk bertahan hidup di dunia ini (yaitu, air, makanan, tempat tinggal, pakaian, dll). Artinya, bukanlah hal yang berlebihan untuk mendapatkan upah dari hasil kerja keras Paulus dalam melayani jemaat Korintus. Akan tetapi, ketika upah yang menjadi motivasi utama seseorang untuk melayani Kristus, itu adalah dosa! Karena upah duniawi adalah sesuatu yang fana, sedangkan Injil Kristus adalah upah yang sesungguhnya karena dalam Injil mengandung anugerah dan keselamatan Kristus yang kekal. Tetaplah menjadi remaja dan pembina yang memiliki hati sebagai pelayan dalam melayani Kristus, dimana ketika kita melayani tujuan kita tentang bagaimana Injil dapat dinyatakan bagi orang yang jauh dari Kristus bukan hanya sekedar kepuasan diri untuk memperoleh upah yang fana. Amin.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More