Pembacaan : Lukas 24:13-35
Tema : BERJALAN BERSAMA DALAM TERANG FIRMAN
Syaloom.
Damai di hati...
Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina remaja, apa yang kita
akan lakukan saat di malam hari tiba-tiba mati lampu? Pasti kita akan
menyalakan lilin, lampu charge atau senter di HP toh. Kenapa harus
dinyalakan? Karena untuk menerangi kegelapan supaya saat berjalan dan
beraktifitas kita bisa lancar. Nah, hidup di dalam Tuhan pun demikian.
Tuhan dalam Firman hidup yang menerangi kegelapan dosa. Kita telah
melewati beberapa proses sampai sekarang ini. Torang so hayati
bagimana pengorbanan Tuhan Yesus di masa Minggu Sengsara, torang so
menang secara iman karna so rayakan Paskah kebangkitan Tuhan Yesus,
dan spesialnya lagi torang so ada pemimpin dan pelayan baru di aras
pelayanan Sinode secara khusus KPRS GMIM yang baru Lantik. Mengapa
semua itu dibilang momen penting? Karna Tuhan-lah sumbernya untuk
supaya kita hidup dalam terang Firman-Nya karena semua pelayanan
dalam Tuhan adalah hal yang paling penting bagi remaja dan pembina.
Bacaan Lukas 24:13-15 bercerita tentang penampakan Yesus setelah Ia
bangkit. Di sini diceritakan ada 2 orang murid yang berjalan ke kampung
bernama Emaus. Nama murid itu antara lain adalah Kleopas (ayat 18).
Berarti kedua murid ini bukan salah satu dari kesebelas murid Yesus yang
tidak lagi dengan Yudas Iskarioth saat itu. Saat dalam perjalanan, datang
Yesus mendekati mereka. Namun mata mereka terhalang oleh sesuatu
sehingga mereka tidak mengenal Tuhan. Nah, saat dalam perjalanan
mereka, mulailah mereka bercakap-cakap dengan Yesus tentang Yesus yang dihukum mati dan mayatnya tidak ada lagi dalam kubur oleh karena
mereka telah mendengar sebelumnya bahwa beberapa perempuan yang
datang ke kubur dan berjumpa dengan malaikat dan telah mendengar
berita bahwa Yesus telah bangkit (ayat 19-24). Lalu Yesus berkata kepada
mereka dalam ayat 25 dan 26 „Hai kamu orang bodoh, lambannya hatimu,
sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu yang telah dikatakan para
Nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke
dalam kemuliaan-Nya?“ Nah, dari perkataan Yesus ini Ia menjelaskan
tentang bagaimana Ia harus melewati penderitaan itu. Dan akhirnya
mereka mengajak Yesus untuk tinggal bersama mereka dan mereka
duduk makan bersama serta saat itulah Yesus mengambil roti, memecahmecahkannya sambil mengucap syukur dan membagikan kepada muridmurid saat itu dan ketika itu pula mata mereka terbuka dan tahu bahwa
Dia adalah Mesias namun ketika itu pula Yesus menghilang di antara
mereka (ayat 28-32). Setelah peristiwa itu maka hati mereka berkobarkobar ketika berbicara dengan Yesus ketika Ia berbicara tentang kitab
suci. Dan setelah itu mereka kembali kepada sebelas murid Yesus dan
menjelaskan peristiwa itu (ayat 33-35).
Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina, ada beberapa hal penting
yang bisa kita petik dari pembacaan Alkitab ini dikaitkan dengan
kehidupan kita sebagai remaja dan pembina remaja. Yang pertama, Mata
Terhalang. Mata terhalang oleh dosa dan keinginan duniawi sehingga
menutup diri terhadap pengenalan akan Yesus sebagai terang firman.
Hal ini sama seperti dua orang murid yang tidak mengenal Tuhan saat
dalam perjalanan. Kita sebenarnya tahu bahwa Tuhan kita adalah Allah
yang harus disembah namun perbuatan dosa lebih menonjol sehingga
kita sengaja menjadi buta oleh karena banyak mengabaikan Tuhan
dalam hidup. Suka bergaul buruk, terbawa perkembangan zaman yang negatif dan hasilnya menjadi buta karna tidak ada terang Firman. Oleh
karena itu kita harus berhati-hati supaya terang Firman tetap menyala.
Kedua, tidak dengan Firman maka akan buta. Jikalau Firman ini tidak jadi
penerang kita maka kita akan hilang jalan. Sama halnya dengan ilustrasi
di atas bahwa saat mati lampu di tengah malam maka kita akan kesulitan.
Nah, dari 2 hal ini maka penting bagi adik-adik remaja dan kakak-kakak
pembina untuk memilih jalan yang benar. Bagaimana jalan yang benar itu?
Remaja dan Pembina harus tinggal bersama Firman Tuhan yang memberi
terang. Kedua murid ini saat menghadirkan terang Yesus ketika mereka
mengundang Yesus tinggal bersama mereka maka mata iman mereka
terbuka dan mereka megenal bahwa Dia adalah Mesias yang mati tapi
bangkit dari antara orang mati. Kehadiran Yesus membuat hati mereka
berkobar-kobar dan dipenuhi dengan sukacita dan damai sejahtera. Dan
setelah itu mereka memberitakan kejadian itu kepada murid-murid Yesus.
Nah, adik-adik dan kakak-kakak Pembina, 2 hal yang menjadi poin penting
bagi kita. Pertama, hadirkan Tuhan dalam setiap kehidupan kita sebagai
orang percaya. Kedua hiduplah dalam sukacita iman saat kita bersama
Tuhan. Remaja nembole para hati, nembole hilang harapan, jangan galau,
happy-happy aja, jangan kase biar iblis ba goda. Yang ketiga, saat kita
mengenal Tuhan sebagai sumber terang Firman-Nya maka remaja Gereja
harus, memberitakan firman, ajak teman-teman dan sesama supaya
bertobat! So main banyak kejahatan dosa maka perlu ada anak muda
untuk memberitakan firman. Jangan bilang kita masih remaja kong belum
tau bawa firman. Inga inga, Yesus masih 12 Taon so bicara taurat Tuhan
dalam lukan pasal 2. Dia so berani bilag taurat Tuhan pa ahli-ahli taurat.
Ini gambaran bahwa remaja pun bisa jadi berkat bagi sesama. Adikadik remaja dan kakak-kakak pembina, tema minggu ini yaitu „Berjalan
Bersama Dalam Terang Firman”. Mari jadi teladan untuk memberi terang. Kristus adalah terang Firman itu. Kita semua pasti yakin bahwa terang
firman itu akan menuntun kita ke jalan yang benar agar iman remaja
gereja semakin kuat melawan tipu muslihat iblis. Tetap semangat dan siap
berakar bertumbuh dan berbuah bagi Kristus. Tuhan Yesus memberkati.
Amin.
0 komentar:
Posting Komentar