Pembacaan : Kejadian 39:1-23
Tema : Tuhan Menyertai dan Memberkati Orang Yang Setia
Syalom! Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang diberkati Tuhan, puji Tuhan, kita kembali boleh dipertemukan oleh Tuhan dalam rangka kita beribadah memuji akan kebesaran nama Tuhan sebagai respon ima kita, bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita tetapi selalu menyertai dan memberkati bagi kita yang setia kepada-Nya.
Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang diberkati Tuhan, di sepanjang minggu yang berjalan ini kita dihentar untuk merenungi Kisah Yusuf dalam Kejadian 39:1-23. Kita tahu bersama bahwa Yusuf adalah sosok yang sangat luar biasa. Jika kita belajar dari pasal-pasal sebelumnya Yusuf ini adalah salah satu anak dari Yakub dan Rahel, yang berbeda dari saudara-saudaranya, berbeda dalam kehidupan sehari-sehari, berbeda relasinya dengan Tuhan. Yusuf tahu sekali apa kehendak Tuhan, dia akan menjadi apa di masa depan, Tuhan sudah memberitahukan kepadanya lewat mimpi-mimpinya. Ada 2 mimpi yang ia ceritakan kepada ayah dan saudara- saudaranya yaitu terdapat dalam Kejadian 37:5-7 dan pasal 37:9. Keduanya mengandung makna yang sama bahwa masa depan Yusuf akan baik dan menjadi orang yang dihormati. Mendengar mimpi-mimpi Yusuf, saudara- saudaranya tambah iri hati kepada Yusuf apalagi Yusuf selalu mendapat perlakuan yang berbeda dari ayah mereka Yakub.
Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang diberkati Tuhan, singkat cerita karena karena iri hati, maka saudara-saudara Yusuf bermufakat untuk membunuh Yusuf. Tapi ketika Ruben saudara Yusuf mendengar hal ini, "Janganlah kita bunuh dia! Lemparkan saja dia ke dalam sumur yang tidak berair". Yehuda juga berkata, "Apa untungnya membunuh adik kita itu dan menyembunyikan darahnya. Marilah kita jual dia kepada orang Ismael". Singkat cerita mereka menjual Yusuf kepada orang Ismael dan selanjutnya orang Ismael menjualnya kepada Potifar orang Mesir, pegawai istana Firaun. Nah, bacaan yang kita baca saat ini menceritakan bagaimana kehidupan Yusuf setelah dikhianati dan dijual oleh saudara-saudaranya kepada Potifar. Apakah hidup Yusuf menderita atau sebaliknya Yusuf diberkati oleh Tuhan? Mari kita lihat pada ayat 2. Dikatakan, "Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya, maka tinggallah ia di rumah tuannya orang mesir itu". Selanjutnya pada ayat yang ke-4 dikatakan Yusuf mendapat kasih tuannya, dan ia boleh melayani dia; kepada Yusuf diberikannya kuasa atas rumahnya dan segala miliknya diserahkannya pada kekusaan Yusuf.
Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang diberkati Tuhan, biasanya kalau budak itu tempat tidur atau tempat tinggalnya di tempat yang berbeda dengan tuannya. Tetapi Yusuf oleh tuannya diijinkan tinggal di dalam rumahnya bahkan diberikan kuasa atas rumahnya dan segala miliknya kepada Yusuf. Yang menarik dicermati, apa yang membuat Potifar menyayangi Yusuf? ini dapat kita lihat pada ayat yang ke-3 yang berkata: "setelah dilihat oleh tuannya bahwa Yusuf disertai Tuhan dan bahwa Tuhan membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya". Ini mengartikan bahwa lewat sikap dan perilaku Yusuf, Potifar dapat melihat kuasa Allah yang ia sembah dan ia yakini yang terus memberkati Yusuf. Yusuf mampu menunjukkan kepada tuannya bahwa keberhasilan yang ia miliki dalam tugas dan pekerjaannya bukan semata-mata karena kemampuan Yusuf sendiri tetapi karena Tuhan Allah yang dia sembahlah yang menyertai dan memberkati dia.
Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang diberkati Tuhan, pada ayat selanjutnya Yusuf harus menghadapi ujian iman yang luar biasa karena Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya. Kalu orang manado bilang "fasung". Nah, isteri tuannya memandang Yusuf dengan berahi, lalu katanya, "marilah tidur denganku". Tetapi Yusuf menolak dan berkata, "semua seisi rumah ini telah dipercayakan tuan (Potifar) kepadaku, bagaimana mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?" (Ayat 9). Tak berhenti sampai di situ, pada ayat ke-12, saat tak seorang pun penghuni yang ada di rumah itu, istri Potifar kembali membujuk Yusuf sambil memegang baju Yusuf dan berkata, "marilah tidur denganku". Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya dan lari keluar. Karena ketaatannya dan kesetiaannya maka Yusuf harus menerima fitnaan dari istri Potifar yang memutar-balikkan kebenaran atau memberikan kesaksian palsu tentang Yusuf dan berkata kepada Potifar bahwa Yusuf telah mendekatinya dan ingin tidur dengannya. Maka Potifar tanpa mempertimbangkannya (ayat 19), "baru saja didengar oleh tuannya perkataan yang diceritakan isterinya kepadanya: begini begitulah aku diperlakukan oleh hambamu itu maka bangkitlah amarahnya". Dan akhirnya Yusuf dijebloskan ke penjara tempat tahanan-tahanan raja dikurung. Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya dan membuat Yusuf menjadi kesayangan bagi kepala penjara itu.
Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang diberkati Tuhan, manis pahit, sukacita dan dukacita semua dirasakan dan dilewati Yusuf. Dikhianati oleh saudara-saudaranya, diberkati bersama Potifar majikannya, difitnah isteri Potifar sehingga dipenjara, tetapi di dalam penjara Yusuf tetap dalam penyertaan dan perlindungan TUHAN. Belajar dari Firman Tuhan ini kita dapat mengambil hikmanya bahwa penyertaan dan berkat Tuhan tak akan akan habis-habisnya dan tak henti-hentinya menjadi milik kita asalkan kita tetap setia kepada Tuhan sekalipun kita berada dalam situasi dan kondisi yang tidak menyenangkan. Dalam ujian dan cobaan, kita harus senantiasa taat dan setia pada Tuhan seperti yang dilakukan oleh Yusuf. Maka kehidupan kita juga akan diberkati termasuk masa depan dan cita-cita kita akan dibuat berhasil karena Tuhan tidak akan meninggalkan hamba-Nya yang setia dan taat pada-Nya. Amin.
0 komentar:
Posting Komentar