Sabtu, 20 Mei 2023

Renungan 21 - 27 Mei 2023 (Bina Remaja)

Pembacaan   : Kisah Para Rasul 1:12-26
Tema             : Menanti Dengan Tekun, Sehati Dalam Doa Bersama

    Syalom! Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang diberkati Tuhan, tema renungan kita "Menanti dengan tekun, sehati dalam doa bersama". Siapa yang dinanti atau yang ditunggu? Jawabannya yaitu Roh Kudus dan kedatangan Yesus kembali. Dan siapa yang menanti dan yang sehati dalam doa bersama? Merekalah para rasul, murid Yesus dan semua orang percaya yang ada waktu itu. Roh Kudus yang dijanjikan adalah Allah sendiri. Roh Kudus adalah Tuhan.
Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang diberkati Tuhan, dalam proses penantian, menunggu waktu ketuangan Roh Kudus, kembalilah rasul-rasul ke Yerusalem dari bukit Zaitun. Tuhan Yesus naik ke sorga di bukit Zaitun. Bukit Zaitun hanya seperjalanan sabat jauhnya dari Yerusalem. Bukit Zaitun bahasa Ibrani "Har-HaZeitim" (Har: Bukit, HaZeitim: Zaitun), bahasa Inggris: "Mount of Olives" adalah sebuah pegunungan di timur Yerusalem yang adalah perkebunan Zaitun. Setelah mereka tiba di kota Yerusalem, naiklah mereka ke ruangan atas, tempat mereka menumpang, mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus. Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama- sama dengan beberapa perempuan serta Maria Ibu Yesus dan dengan saudara-saudara Yesus. Betapa penting ketekunan dalam Doa menanti janji Allah. Kekuatan mereka adalah doa. Alkitab memberi kesaksian bahwa doa adalah persekutuan dengan Allah. Doa adalah ibadah mencakup segala sikap roh manusia yang menyembah Allah. "Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia harus menyembah-Nya dalam Roh dan kebenaran" (Yoh. 4:24). Melalui doa, manusia dapat bercakap dengan Allah. Sebab Doa adalah berseru, memanggil nama Tuhan. (Kej 4:26; 12:82; 21:33). Terjadi hubungan langsung dengan Allah dan keakraban. Yesus mengajarkan para murid untuk berdoa. Sebab Tuhan Yesus pun berdoa kepada Bapa-Nya. Orang yang berdoa harus rendah hati. Siapa merendahkan hati, doanya diterima oleh Tuhan. Siapa meninggikan diri, menutupi wajah Allah. Kristus Yesus mengajarkan kasih dalam doa, seperti "Doa Bapa Kami" (Mat. 6:9- 13).

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina remaja, masihkah kamu tekun berdoa? Hampir setiap hari, di media kita mendengar berita-berita pertikaian, kekerasan dalam rumah tangga, sesama orang muda baku hantam, sampai terjadi pembunuhan. Nah, ketekunan berdoa mendatangkan berkat, dan menghindarkan kita dari kejahatan. Ajaklah ayah dan ibumu berdoa bersama, buatlah kelompok doa remaja, dan jika sudah terbentuk, lanjutkankanlah kegiatan tersebut. Berkat ketekunan doa bersama di kota Yerusalem, sepuluh hari penantian ketuangan Roh Kudus setelah kebangkitan Yesus Kristus telah mendatangkan hikmat bagi para rasul untuk mengadakan pemilihan rasul baru pengganti Yudas. Bahwa pada hari-hari itu, rasul Petrus berkata kepada kira-kira 120 orang banyaknya bahwa dahulu Yudas termasuk bilangan rasul murid Yesus namun Yudas telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya yaitu menjual Tuhan Yesus. Akibatnya la mati dengan jatuh tertelungkup dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah keluar. Sungguh mengenaskan, sangat mengerikan, kematian akibat dosa. Kesaksian Injil Matius, Yudas mati menggantungkan diri. Jadi Yudas gantung diri, jatuh tertelungkup. Yudas sempat menyesali perbuatannya, namun menyesal kemudian tidak ada gunanya. Ketika Yudas mati, murid Yesus tinggal 11 orang, karena itu Rasul Petrus berkata bahwa harus ditambahkan 1 Rasul pengganti Yudas. Mereka semua berdoa dan berkata "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini untuk menerima jabatan pelayanan yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya. Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias. "...dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu" (ayat 24, 25, 26). Jika adik-adik remaja dan kakak pembina senantiasa bertekun dalam doa, maka jawaban doa akan dialami. Nah, setelah genap 10 hari kesetiaan menanti dengan tekun, tibalah hari Pentakosta hari ke-50 setelah kebangkitan Kristus. Yaitu hari ketuangan Roh Kudus. Roh Kudus yang dijanjikan digenapi. Para rasul dikuasai oleh Roh kudus dan mereka menjadi saksi di Yerusalem, Yudea dan Samaria sampai ke ujung bumi.

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang diberkati Tuhan, janji Tuhan tepat dan benar. Manusia paling banyak berjanji dan tak sedikit yang ingkar janji. Remaja berjanji: "Hari minggu kita mo pigi gereja, sampe ibadah so klar, ndak muncul-muncul". Pernah seseorang berjanji di gereja bahwa ia akan memberi persembahan karena terpilih sebagai pejabat negara. Sampai Pendeta pindah, persembahan itu tak kunjung tiba. Janji nikah saja diingkari, apalagi baru pacaran. Lain dimulut lain di hati. Berhati-hatilah, manusia hanya melihat yang di depan mata tapi Tuhan melihat hati. Firman Tuhan ini mengingatkan remaja dan kakak-kakak pembina serta semua orang percaya bahwa menanti dengan tekun, sehati dalam doa bersama mendatangkan berkat. "...Ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena Kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita". (Roma 5:4-5). Tuhan Yesus memberkati. Amin.



0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More