Pembacaan : Yohanes 20:11-18
Tema : Aku Telah Melihat Tuhan
Shalom! Adik-adik remaja dan kakak-kakak Pembina yang diberkati Tuhan, pernahkah kita berjalan bersama dengan teman-teman kita, namun kita tertinggal dengan rombongan? Dan di saat yang bersamaan kita terperangkap dalam suatu ruangan. Jika pernah, maka apa perasaan kita jika kita ditinggal sendirian lalu terperangkap dalam suatu ruangan? Apalag jika ruangan tersebut tertutup dan gelap selama berjam-jam. Tentunya ada rasa ketakutan, rasa kekuatiran, bahkan sampai menangis dan kadang kala kita mulai panik saat diperhadapkan dalam situasi yang demikian Maka, apa yang dapat kita lakukan? Pastinya kita akan berteriak minta tolong, menghubungi teman-teman kita lewat telepon dan media social dan memberi tahu kepada teman kita bahwa kita sedang terperangkap di dalam ruangan, dengan harapan teman-teman kita dapat membantu dan menolong kita agar bisa keluar dari ruangan yang membuat kita terperangkap. Maka saat teman-teman kita tahu bahwa kita sedang terperangkap, sudah pasti teman-teman kita langsung datang menolong kita bukan? Dan akhirnya kita boleh selamat dan bersama kembali dengan teman-teman kita. Selanjutnya bagaimana perasaan kita jika kita dapat keluar dari ruangan yang membuat kita terperangkap? Tentunya rasa ketakutan dan kekuatiran itu mulai hilang, dan digantikan dengan sukacita dan kebahagiaan, serta kita pasti bersyukur boleh kelaur dari ruangan tersebut.
Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, ada seorang perempuan yang pernah mengalami hal yang sama. Dia sedang terperangkap namun dia bukan terperangkap dalam suatu ruangan yang gelap, melainkan dia terperangkap dalam suasana dukacita. Kira-kira siapakah wanita itu? Ya, benar! Dia adalah Maria Magdalena. Maria Magdalena ini masih terperangkap dalam kubur Yesus, dan terperangkap dalam suasana kematian Yesus, padahal Yesus sendiri telah bangkit. Hal itu jelas terlihat manakalah di ayat 11 Maria sedang menangis di dalam kubur Yesus. Maka di saat yang bersamaan malaikat berdiri di hadapannya dan Yesus sendiri berada di belakang malaikat itu, sehingga malaikat bertanya kepada Maria mengapa dia menangis. Maria menjawab dengan mengatakan, "Tuhanku telah diambil orang, setelah Dia menjawab maka kembali Yesus yang berdiri di belakang Maria bertanya kepadanya dengan pertanyaan yang sama, "Ibu, mengapa engkau menangis?" Maria menjawab dengan mengatakan, "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia supaya aku dapat mengambil-Nya". Sepertinya Maria tidak dapat mengenali Yesus yang sedang dan sementara bercerita dengannya. Kira-kira apa yang membuat Maria tidak dapat mengenal Yesus? Ada yang mengatakan bahwa karena linangan air mata mengaburkan mata Maria untuk melihat sosok yang dicarinya tersebut, tapi lebih tepatnya bahwa Maria tidak mengharapkan bertemu dengan sosok Kristus yang sudah bangkit, melainkan bertemu dengan mayat Tuhannya. Maria menyangka bahwa mayat Yesus telah hilang dan diambil orang, dia tidak memahami bahwa Yesus akan bangkit sesudah hari ketiga. Pemahaman Maria yang sederhana itu yang jauh dari kebenaran rohani, menyita perhatian Yesus. Agar supaya Maria dapat mengenali siapa yang dia cari itu, maka ketika Yesus bangkit, kasih-Nya tidak pernah berubah kepada murid-murid Yesus dan juga kepada Maria. Perhatian Yesus diungkapkan-Nya dengan memanggil Maria dengan namanya di ayat 16. Saat Yesus memanggil Maria, maka Maria langsung mengenalinya karena panggilan itu berasal dari Tuhannya. Maka dia segera menjawab dengan mengatakan Guru. Dan pada akhirnya Maria telah melihat Yesus. Tetapi mengapa Yesus melarang Maria memegang-Nya? Padahal jikalau kita bertemu dengan orang yang sudah lama tak bertemu atau orang. yang kita cintai pasti kita langsung memegang, mencium dan memeluk karena kita takut akan kehilangan orang yang kita cintai untuk kedua kalinya. Hal itu juga dirasakan dan ingin dilakukan oleh Maria, karena Maria takut jika dia bisa kehilangan kembali Tuhannya. Namun, Yesus menegaskan maria bahwa la belum kembali kepada Allah Bapa (ay. 17a). Tugas Maria adalah memberitahukan kebangkitan Tuhan-Nya dan saat-Nya untuk pulang ke rumah Bapa kepada murid yang lain. (ay. 17b). Hal itupun dilakukan Maria dengan memberitahukan kepada murid-murid-Nya, "Aku telah melihat Tuhan!" (ay. 18)
Nah, adik adik remaja dan kakak-kakak pembina, bukankah kita juga seringkali terperangkap dalam hal yang sama? Saat masalah dan pergumulan datang, seringkali kita terperangkap di dalam masalah itu, seolah-olah tidak ada lagi jalan keluar untuk keluar dari masalah tersebut, sehingga tak jarang timbul 'angisan, ketakutan, dan kekutairan dalam hidup. Olehnya bagaimana kita bisa keluar dari perangkap tersebut? Kita dapat keluar asalkan kita mencari Dia yang sudah bangkit itu. Karena Dia yang sudah bangkit itu mengasihi semua orang termasuk kakak-kakak pembina dan adik-adik remaja. Ketika kita mencari Dia, maka Dia akan menemui kita dan kita akan melihat Dia. Dan bersama dengan-Nya kita dapat keluar dari masalah. Setelah kita dapat keluar dari gumul, tantangan hidup serta masalah hidup, maka kita memiliki tugas untuk menyapaikan kepada semua orang bahwa kita telah melihat Tuhan. "Aku telah melihat Tuhan!" karena Tuhan telah membawa kita keluar dari segala gumul hidup kita dan yang terutama adalah Tuhan telah bangkit dan mengalahkan dosa dan maut. Itulah tugas kita sebagai orang percaya. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
0 komentar:
Posting Komentar