Format Panduan Ibadah Bagi MC

Format Panduan Ibadah Bagi MC

Contoh Doa Pembukaan

Contoh Doa Pembukaan

Contoh Doa Pengakuan Dosa

Contoh Doa Pengakuan Dosa

Lagu-lagu Remaja GMIM

Lagu-lagu Remaja GMIM

Lagu-Lagu Pujian

Lagu-Lagu Pujian

Sabtu, 29 Oktober 2022

Renungan 30 Okt - 05 Nov 2022 (Bina Remaja)

Pembacaan    : Kejadian 15 : 1 - 22
Tema             : Firman Tuhan dan Janji Pemulihan

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, masih ingatkah kita dengan lagu ini: “Bapa Abraham mempunyai banyak sekali anak-anak"? 
Mari kita nyanyikan lagu ini (.-.)
Abram yang kemudian disapa Abraham (Kej. 17:5), keturunannya seperti bintang-bintang yang tak terhitung banyaknya bahkan tanah negeri harta benda menjadi kepunyaannya. Bagaimana Abram memperolehnya? Bukan kuat dan gagah perkasanya dia, tapi semua adalah pemberian Allah berdasarkan komitmen pada perjanjian. Komitmen dari bahasa latin commiter artinya mempercayai, mengerjakan, menyatukan, menggabungkan. Komitmen mengandung arti menyatakan percaya dan sanggup menepatinya dengan tanggung jawab. Sedangkan perjanjian adalah persetujuan tertulis atau dengan lisan yang dibuat oleh dua pihak atau lebih, masing-masing bersepakat akan mentaati persetujuan itu. Komitmen pada perjanjian menyatakan kesetiaan.

Allah memilih Abram dalam kesetiaanya. Kemudian datanglah firman Tuhan kepada Abram dalam suatu penglihatan: “Jangan takut Abram, Akulah perisaimu, upahmu akan sangat besar". Kita pun bersyukur bahwa Tuhan juga adalah perisai bagi kita, pelindung kita. Karena itu setiap kali Allah berfirman, Abram menjawab “Ya, Tuhan Allah” (ayat 2.8). Jawaban ini adalah tanda kesediaan melakukan kehendak Allah. Respon positif dari Abram ialah percaya, yakin akan perkataan Tuhan. Apakah yang Tuhan akan berikan kepadanya? Dan karena Abram belum punya anak, ia berkata kepada Tuhan bahwa Eliezer hambanya saja yang jadi ahli warisnya. Tuhan berfirman kepada Abram bahwa bukan Eliezer, tapi anak kandung Abram yang akan jadi ahli waris.

Mendengar ini kita pun akan bingung dengan hal yang tidak mungkin. Abram dan Sara sudah tua, hal ini tidak mungkin tapi ternyata bagi Allah semuanya mungkin. Mustahil bagi manusia tapi bagi Allah tidak ada yang mustahil. Janji firman Allah digenapi saat Sara melahirkan Ishak. Abram berumur 100 tahun, Sara berumur 90 tahun (Kej 17:17, 21:5). Ishak memperanakkan Yakub, dan dari Yakub lahirlah yang disebut 12 suku Israel (Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda, Dan, Naftali, Gad, Asyer, Isakhar, Zebulon, Yusuf, Benyamin) dan anak perempuan Dina. Seterusnya keturunan Abram menjadi banyak seperti bintang-bintang yang,tak terhitung. Percayalah Abram kepada Tuhan maka Tuhan memperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran (ayat 6).

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, betapa baiknya Allah kita, Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah yang kita percaya melalui Yesus Kristus Tuhan dan Juruselamat dunia. Allah yang membawa Abram keluar dari Ur-Kasdim daerah Mesopotamia ke negeri yang ditunjukan, adalah Allah yang memberi kepada Abram dan keturunannya suatu negeri mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat: yakni tanah orang Keni, orang kenas, orang Kadmon, orang Het, orang Feris, orang Refaim, orang Amori, orang Kanaan, orang Girgasi dan orang Yebus.

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan,dengan menerima berkat melimpah seperti Abram maka hal penting dalam hidup kita para remaja dan semua orang adalah beribadah, bersyukur, berterima kasih, memberi persembahan kepada Tuhan, sebab itu yang diinginkan-Nya. Abram taat dan setia saat Allah berfirman supaya membuat persembahan bagi-Nya. Banyaklah berkat yang Tuhan berikan kepada orang tua, mama papa kita, bahkan secara langsung buat kita. Nafas kehidupan tak ada bandingnya dengan harta benda. “Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan! Haleluyah!” (Maz. 150:6). la memberi peringatan kepada Abram yang dikasihi-Nya bahwa keturunannya akan menjadi asing dalam suatu negeri dan mengalami perbudakan. Firman ini benar terjadi bahwa Israel dibuang ke Mesir menjadi budak selama 400 tahun lamanya. Tetapi Tuhan akan mengutuk Mesir dan membiarkan kaum Israel membawa harta benda yang banyak. Benar-benar Allah kita adalah Allah pelindung dan penolong dalam kesesakan, sangat terbukti.

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, teladanilah iman Abram yang selalu percaya dan yakin akan firman Tuhan. Apa yang tidak mungkin bagi manusia adalah mungkin bagi Allah. Tidak ada yang mustahil asal percaya. Belajarlah terus memberi persembahan yang terbaik untuk Tuhan. Jika orang tua sudah persiapkan uang persembahan buatmu maka berilah uang itu sebagai persembahan. Jangan so pigi ba beli di warong kong kurang sisa-sisa tu da kase. Sapa yang jadi asisten bendahara remaja, remaja kolom, rayon, jemaat, wilayah, dan sinode, jujurlah mensentralisasikannya, jangan pake itu doi persembahan utuk urusan pribadi. Berdosa itu! Kalo ada yang so terlanjur pake doi derma, cepat jo bertobat! Ingat komitmen pada perjanjian saat terpilih dan dilantik. Abram atau bapa Abraham menjalani hidupnya dengan keyakinan iman dan perbuatan nyata sehingga ia diberkati. Kita pun yakin, sebagai remaja dan pembina remaja bahwa Tuhan memberkati kita secara berlimpah-limpah oleh keyakinan kepada Yesus Kristus, asalkan kita tidak ingkar janji. Bagaimana komitmen iman kita selaku remaja dan pembina remaja? Ingkar janji? Katakan tidak! Janji yang manis tak kan kulupakan! Jadikan itu komitmen iman atas perjanjian. Amin.



Sabtu, 22 Oktober 2022

Renungan 23 - 29 Oktober 2022 (Bina Remaja)

Pembacaan    : Yohanes 4 : 1 - 21
Tema             : Air Kehidupan yang memulihkan

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, setiap kita tentu membutuhkan air. Air adalah sumber kehidupan makhluk hidup. Secara khusus manusia, setiap kita membutuhkan :air antara lain untuk kebutuhan minum, kebutuhan mandi, kebutuhan cuci bahkan masih banyak kebutuhan yang berkaitan dengan air. Dan dalam bacaan minggu ini Firman Tuhan dalam Yohanes 4:1-21 berbicara tentang seorang perempuan Samaria yang bercakap-cakap dengan Tuhan Yesus di salah satu sumur yang disebut sumur Yakub tepatnya di sebuah kota di Samaria yang bernama Sakhar dekat tanah yang diberikan Yakub dahulu kepada anaknya Yusuf.(ay4)

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, sekilas tentang Samaria dan Yahudi adalah 2 kubu yang berseteru kurang lebih sekitar 400-an tahun. Sehingga orang Yahudi tidak mau bergaul dengan orang Samaria dan bahkan orang Yahudi tidak mau melintasi kota Samaria oleh karena perbedaan tersebut. Dan dalam bacaan ini kita bisa melihat bahwa Yesus meninggalkan Yudea dan kembali ke Galilea dan dalam perjalanan-Nya Yesus melewati kota Samaria. (ay. 3-4) Nah, ketika dikaitkan dengan perbedaan antara orang Yahudi dan Galilea yang dimana Tuhan Yesus itu secara garis keturunan adalah keturunan Yahudi maka terjadi pertemuan antara dua orang yang di latar belakangi oleh perbedaan. Cerita ini diawali dengan perjalanan Yesus yang singgah di Samaria dan duduk di pinggir sumur di sekitaran jam 12 saat itu. Kemungkinan besar Yesus di situ sekitar jam 12 siang. Kalau di padang pasir pasti dahaganya luar biasa dan kalu torang dalam perjalanan kong panas terik atau kelelahan apalagi so jam 12 siang maka biasanya akan haus dan mencari air untuk menghilangkan rasa haus itu. Maka datanglah perempuan Samaria untuk menimba air dan Yesus berkata kepada perempuan itu di ayat 7, "Berilah Aku minum". Sekilas tentang kebiasaan orang Yahudi maka tidak diperkenankan bertemu dengan perempuan apalagi hanya berdua seperti Yesus dan perempuan Samaria. Dan juga orang Samaria ini sangat dibenci oleh orang Yahudi. Dalam ayat 9, jelas seorang perempuan Samaria agak keberatan dan berkata “Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, orang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan Samaria). Artinya perempuan ini merasa tidak layak berjumpa dengan Yesus apalagi nelayani permintaan Yesus saat meminta air. Dari jawaban Yesus jelas bahwa Yesus mempunyai maksud untuk meruntuhkan perbedaan anatara Yahudi dan Samaria sehingga dalam ayat 10 Yesus memberi pemahaman kepada perempuan itu dengan kalimat, “Jikalau engkau tahu tentang kasih karunia Allah dan siapakah yang berkata kepadamu: berilah Aku minum! Niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan la telah memberikan kepadamu air hidup.” Yesus sebenarnya sedang menjelaskan kepada perempuan itu tentang Yesus adalah sumber air hidup itu. Tetapi perempuan itu menjawab: “Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur iní amat dalam; dari mana Engkau memperoleh air hidup itu?”

Ada dua versi dalam percakapan ini. Yang pertama adalah Yesus meminta air minum dan yang kedua adalah tidak ada timba karena sumur itu amat dalam. Artinya perempuan ini bertanya karena mustahil bagi mereka untuk mendapatkan air. Namun dí ayat 12 dikatakan, "Adakah Engkau lebih besar dari bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?" Selanjutnya Yesus menjawab “Barangsiapa minum aír ini ia tidak haus lagi." Dan barangsiapa minum air yang Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus lagi selama-lamanya.(ay.12-14) Dari ayat ini Yesus sedang menyatakan bahwa Dia adalah sumber air hidup yang benar dan barang siapa minum air dari pada Tuhan yaitu Firman yang hidup maka ia tidak akan haus lagi.

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, perempuan Samaria ini baru mengerti bahwa Yesus tidak menjelaskan air sumur itu tetapi Air Hidup yaitu diri-Nya sendiri. Dalam ayat 15, perempuan Samaria itu meminta air yang tepat yaitu air hidup. “Berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus lagi dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air.” Dengan kata lain perempuan ini ternyata memiliki kehausan rohani supaya dia dipuaskan oleh air hidup yaitu Yesus sendiri. Ayat selanjutnya di ayat 16, Yesus berkata, "Pergilah, panggillah suamimu ke sini." Rupanya Tuhan sedang menguji perempuan ini untuk memanggil suaminya. Suami yang dimaksud Tuhan sebenarnya bukan suami-suaminya sebab di ayat selanjutnya perempuan itu sudah memiliki suami yang berjumlah 5. Sebab perempuan itu berkata aku tidak mempunyai suami dan kata Yesus kepadanya bahwa tepat katamu bahwa engkau tidak mempunyai suami, padahal perempuan iní tercatat gonta-ganti pasangan. Dan saat dia tidak bersuami lagi maka kehidupannya terasa kosong, hampa dan tidak ada artinya. setelah percakapan itu maka terbukalah mata iman perempuan itu dan mengaku Yesus adalah seorang Nabi. Dan dí ayat 21, "Yesus berkata kepadanya: Percayalah kepada-Ku hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem." Dengan kata lain bahwa perempuan ini jangan lagi memiliki kehausan duniawi namun harus memiliki kehausan rohani dan Yesus-lah sumber air hidup yang tepat.

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, dari bacaan ini ada beberapa hal yang penting yang kita harus pahami bersama. 

Pertama: dunia ini semakin jahat dengan pernyalahgunaan perkembangan teknologi. Banyak yang menjadikan perkembangan teknologi ini bukan sebagai berkat melainkan kutuk. 

Kedua: dasar sebagai orang yang percaya yang sebenarnya harus saling mengasihi namun kepentingan pribadi dan kelompok justru lebih dominan dari pada kasih Kristus. 

Oleh karena itu penting bagi remaja dan pembina untuk kembali kepada Yesus yang adalah sumber air kehidupan yaitu Firman Allah yang hidup. Bagaimana caranya? Tiap hari musti rajin baca Alkitab kong kase ilang itu kebiasaan duniawi yang beking torang haus deng keinginan daging yang cuma sementara. Selanjutnya torang samua musti rajin berdoa sebagai bentuk percakapan deng Tuhan supaya Tuhan nda mo sebiar pa torang samua. Mari torang belajar pa perempuan Samaria ini. Biar dia orang berdosa deng ja semba allah laeng mar pas baku dapa deng Tuhan Yesus dia sadar deng bertobat. Mari torang bertekun dalam doa supaya torang salalu di sertai Tuhan.Amin



Sabtu, 15 Oktober 2022

Renungan 16 - 22 Oktober 2022 (Bina Remaja)

Pembacaan    : Pengkhotbah 4:17 - 5:6
Tema             : Firman Tuhan dan Janji Pemulihan

Syalom! Damai di hati. Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, syukur kepada Allah atas kasih dan rahmat-Nya kita sebagai pembina maupun sebagai remaja ada dalam kondisi yang sehat sekalipun dalam menjalani kehidupan ini ada banyak tantangan dan rintangan baik dalam pergumulan, pelayanan dan pergaulan, namun kasih setia Tuhan tak pernah berkesudahan kita alami dalam hidup ini. Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, salah satu keputusan tersulit dalam hidup kita adalah membuat keputusan untuk masa depan kita apalagi di kalangan remaja. Ada yang berkerinduan menjadi Pendeta, Polri, TNI, Dokter dan lain sebagainya. Tapi, kita tidak tahu harus kemana, harus berbuat apa dan bagaimana kedepannya dalam hidup yang kita jalani. Ada yang mengatakan “hidop kwa Tuhan so ator, mana-mana pa Tuhan joh noh". Sikap pasrah dan tak mau berusaha, banyak mewarnai kehidupan kalangan sebagian remaja dan tak jarang dari sikap hidup ini ada yang hidup berfoya-foya, hidup tanpa arah yang mengakibatkan kriminalitas di mana-mana; pencurian, pembunuhan, panah wayer atas perilaku hidup yang tak dekat dan bergaul karib dengan Tuhan.

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, tentulah dalam kita menjalani hidup, pasti ada orang-orang yang kita hormati (takut). Jika demikian pastilah kita akan menaruh rasa menghargai, menghormati, dan mengagumkan orang itu; takut berbicara sembarangan dan tentunya apa saja yang kita lakukan akan selalu menyenangkan hati orang tersebut. Demikian juga kita sebagai manusia yang adalah ciptaan dan Tuhan sebagai Pencipta. Bagaimana kita mengarahkan hidup kita untuk hidup menurut ke etapan dan perintah Tuhan sebagai bentuk rasa takut akan Dia atas segala ketetapan-Nya.

Bagian bacaan kita di sepanjang minggu berjalan ini,kita melihat bermacam-macam kata nasihat mengenai ibadah yang benar termasuk di dalamnya persembahan yang benar yang kita berikan kepada Tuhan. Pada awal bacaan dikatakan jagalah langkahmu, membawa kita untuk memastikan bahwa kita mengetahui apa yang akan kita lakukan ketika kita datang ke rumah Allah.Pada frasa mendengar adalah lebih baik, sang penulis bukan berbicara tentang datang ke bait Allah untuk mendengarkan paparan mengenai hukum Taurat, melainkan ia memberikan peringatan agar tidak menghampiri Allah dengan cara yang salah. Dalam perjanjian lama, kata mendengar sering mempunyai pengertian“menaati". Ada perbedaan antara orang-orang yang datang kepada Allah dengan ketaatan, yang didasari tingkah laku etis dan bermoral dengan orang-orang bodoh, yaitu orang-orang yang beribadah dengan hati yang tidak bertobat pada Allah dalam Bait Allah di Yerusalem. Menurut hukum Taurat, umat harus membawa binatang yang terbaik kepada para imam sehingga mereka dapat mempersembahkannya sebagai kurban kepada Tuhan. Selanjutnya, sumpah yang mudah diucapkan berasal dari perkataan berlebihan seperti ujaran kotor, sombong, sembrono, fitnah, dan sebagainya. Kata serupa ini tak layak diucapkan dalam kehidupan anak-anak Tuhan sebab mendatangkan hukuman Tuhan (Mat. 12:36-37). Sumpah yang diucapkan dengan menyalahgunakan nama Tuhan demi kepentingan diri menyatakan sikap tidakhormat kepada Tuhan (Pkh. 5:1-3), sikap ini dimulai dari hati yang tidak tertuju kepada-Nya. Menurut penulis, orang bodoh adalah orang yang terlalu banyak berbicara, berdoa tanpa berpikir, membuat nazar kepada Allah yang sebenarnya tidak akan dipenuhi. Orang seperti itu mempersembahkan kurban hanya untuk dipamerkan, sementara itu ia tidak hidup sesuai dengan perintah Allah.

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, takut akan Tuhan itu apa? (Silakan mereka menjawab) Ya,sikap hati yang mengagumkan dan menghormati Tuhan dan keinginan yang selalu hidup berkenan kepada-Nya.Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia. (Maz.25:14) Kalau kita ingin hidup kita dipimpin oleh Tuhan, maka betapa pentingnya kita membangun persekutuan dengan Tuhan dan hidup takut akan Tuhan seperti rajin beribadah, membaca Alkitab, berdoa dan setia melakukan ketetapan Tuhan dalam Alkitab. Di akhir khotbah ini ada sebuah pertanyaan bagi kita, pernakah kita membaca tanda peringatan “Awas! Ada anjing beranak?" (semua bisa menjawab...) Ya,sopasti torang amper salalu jalia ini tulisan di rumah-rumah yang ada piara hewan. Tanda ini diberikan agar tamu yang berkunjung hati-hati saat mo maso rumah karna tuang rumah ada ba piara hewan. Cara mo maso supaya aman yaitu ba jalang sama-sama deng tuang rumah. Demikianlah kehidupan kita manusia, kita pun memerlukan peringatan serupa agar tidak menimbulkan dosa. Apabila kita sadar bahwa kita berjalan bersama dengan Tuhan maka kita akan menjadi lebih berhati-hati dengan sumpah, perkataan berlebihan dan semua tindakan di dalamnya nazar kita. Cara untuk hidup kudus dan takut akan Tuhan adalah dengan kita berjalan bersama Tuhan. Hidup dalam kesadaran penuh bahwa Tuhan melihat dan mengawasi perkatan, tindakan dan perbuatan hidup kita meskipun la tidak hadir secara fisik.

Tuhan kiranya memberkati kita untuk tetap setia menjawab panggilan Tuhan dan kita sebagai pembina dan remaja semakin berakar, bertumbuh dan berbuah bagi kemuliaan nama Tuhan. Amin.



Sabtu, 08 Oktober 2022

Renungan 09 - 15 Oktober 2022 (Bina Remaja)

Pembacaan    : Matius 4:1-11
Tema             : Menghalau godaan dengan Firman Tuhan
 
    Syalom! Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, 
Apa kabar hari ini? Siap! Berakar, bertumbuh dan berbuah bagi Kristus. Yes, yes, yes saya diberkati! 

    Tentu kita bersyukur atas kebaikan Tuhan yang senantiasa terjadi dalam hidup kita. Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina, saat kita merasakan haus karena lelah dari berolahraga, tentu ada banyak yang bisa dikonsumsi agar supaya haus yang kita rasakan bisa hilang. Kita bisa memilih dengan minum air putih, soda, kopi, dan sebagainya. Semua punya khasiat yang sama yaitu menghilangkan haus. Akan tetapi, tidak semua layak dikonsumsi selepas olahraga.Tentu dalam situasi ini, air putih yang paling layak dikonsumsi karena selain menghilangkan haus yang kita rasakan, air putih juga menyehatkan tubuh kita jika dikonsumsi setelah olahraga. Akan tetapi, Jika seseorang tidak peduli dengan kesehatannya, tentu dia akan lebih tergoda memilih minuman yang rasanya lebih enak dan beragam seperti soda atau kopi padahal itu tidak menyehatkan jika diminum setelah olahraga.

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, seringkali ketika kita diperhadapkan dengan suatu godaan, kita cenderung memilih sesuatu yang enak dan menyenangkan bagi kita tanpa kita berpikir apakah godaan yang kita pilih tersebut bermanfaat bagi kita atau tidak. Contohnya, kita tergoda untuk merokok dan minum-minuman beralkohol hanya karena ingin dipandang 'gaul' oleh teman sebaya tapi kita tidak memikirkan bahwa rokok dan minuman beralkohol itu akan memberi dampak yang buruk bagi kesehatan kita. Dalam pembacaan kita pada saat ini, Yesus diperhadapkan dengan godaan yang begitu menyenangkan. Yesus yang pada saat dicobai oleh Iblis di padang gurun ditawarkan dengan hal-hal yang begitu istimewa. Pertama, iblis menawarkan agar Yesus mengubah batu menjadi roti yang dimana godaan ini sangat memuaskan Yesus karena Yesus baru selesai mengadakan puasa selama 40 hari 40 malam yang membuat Yesus lapar. Kedua, iblis menggoda Yesus dengan memintanya menjatuhkan diri dari bubungan bait Allah. Iblis menguji kemesiasan Yesus apakah Yesus akan tunduk dengan kemauan iblis untuk membuktikan otoritasnya atau tidak. Dan  ketiga, iblis menggoda Yesus untuk menyembahnya, ketika Yesus menyembah, iblis akan memberikan seluruh kerajaan dunia kepada Yesus. Dalam hal ini, iblis menawarkan takhta dan kemegahan kepada Yesus, jika la menyembah iblis. Melihat semua godaan iblis yang bersifat memuaskan, memberi kenyamanan dan megah, tentu sebagai manusia, akan sulit untuk menolak godaan-godaan tersebut. Tetapi apa yang dilakukan Yesus? Yesus tidak tunduk dengan semua tawaran dan godaan iblis. Yesus menolak walaupun itu terlihat megah dan menyenangkan.

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, ketika Yesus ditawarkan dengan segala godaan-godaan iblis, Yesus meresponi segala tipu daya tersebut dengan Firman. Pada saat iblis menyuruh Yesus mengubah roti menjadi anggur, Yesus meresponi itu dengan kutipan dari Ulangan 8:3 yang mengatakan “Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN." Selanjutnya, ketika iblis meminta Yesus menjatuhkan diri dari bubungan bait Allah, Yesus tidak tunduk dan Dia berfirman seperti yang tertulis dalam Ulangan 6:16 “Janganlah kamu mencobai TUHAN, Allahmu, seperti kamu mencobai Dia di Masa." Dan ketika Yesus ditawari seluruh kerajaan oleh si jahat asalkan Yesus tunduk menyembahnya, Yesus kembali menolak godaan itu dengan Firman yang dikutip Yesus dalam Ulangan 6:13 “Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu; kepada Dia haruslah engkau beribadah dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah." Artinya, kita dapat melihat bahwa Yesus senantiasa mendasari segala sesuatu dengan firman ketika ada godaan yang mencoba menjatuhkan Yesus.

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, firman yang merupakan dasar hidup Yesus dalam menghalau berbagai macam godaan merupakan suatu keteladan yang harus kita lakukan di kehidupan kita sebagai remaja dan pembina. Seringkali sebagai remaja dan pembina kita lebih tunduk kepada godaan daripada nasehat Firman. Ketika ada ibadah remaja di Gereja, kita lebih memilih untuk bermain game sampai lupa waktu sehingga tidak pergi ke persekutuan remaja. Padahal dalam Matius 6:33 mengatakan “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." Ketika kita sedang ada dalam masalah dan pergumulan kita tergoda menggunakan kekuatan diri sendiri dan kekuatan di luar Tuhan, padahal Firman dalam 1 Petrus 5:7 menyatakan “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab la yang memelihara kamu.” Firman Allah merupakan pedoman utama kita sebagai remaja dan pembina dalam menghadapi berbagai macam godaan yang menjerumuskan kita. Karena dalam Firman ada nasihat dan kebenaran yang menuntun hidup kita ke arah yang benar. Jangan sampai kita mengesampingkan Firman hanya karena godaan yang ditawarkan indah dan menyenangkan. Dalam bacaan ini kita belajar dan renungkan bersama, bahwa Yesus tetap mengutamakan nasihat Firman Tuhan darípada hal-hal yang hanya menjerumuskan Yesus. Godaan yang menjatuhkan kita sangat banyak ditawarkan kepada kita, tetapi kembali lagi sebagai remaja dan pembina kita harus menghalau segala godaan-godaan tersebut dengan Firman yang merupakan dasar kebenaran dalam hidup kita sebagai remaja dan pembina. Amin.



Sabtu, 01 Oktober 2022

Renungan 02 - 08 Oktober 2022 (Bina Remaja)

Pembacaan    : Yeremia 30:1-23
Tema             : Firman Tuhan dan Janji Pemulihan

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus. Dikasihi, disayangi dan dicintai orang tua dan saudara adalah dambaan setiap remaja. Demikian Tuhan Allah mengasihi umat-Nya. Akan tetapi kasih sayang yang kita harapkan seringkali berbeda dengan pernyataan cinta kasih Tuhan Allah kepada umat-Nya. Karena dosa, bangsa Israel dibuang ke Babel. Di sana mereka ditindas dan diperbudak sehingga menjerit kegentaran, kedahsyatan dan tidak ada damai.(ay.5) Laki-laki kesakitan seperti seorang perempuan yang melahirkan dan muka pucat. Keadaan bangsa Israel di Babel karena penghukuman  Tuhan Allah, digambarkan seperti orang sakit payah, luka parah dan bisul yang tidak tersembuhkan. Bahkan teman dan orang yang dikasihi tidak ada yang menolong.(ay.12,13,14)(ay.6] Aku telah memukul engkau dengan pukulan musuh, dengan hajaran yang bengis, karena kesalahanmu banyak, dosamu berjumlah besar.(ay.14)Mengapakah engkau berteriak karena penyakitmu, karena kepedihanmu sangat payah? Karena kesalahanmu banyak, dosamu berjumlah besar, maka Aku telah melakukan semuanya ini kepadamu.(ay.15) Nabi Yeremia mengatakan, “Akulah orang yang melihat sengsara disebabkan cambuk murka-Nya." (Ratapan 3:1)

Karena itu ada pandangan di kalangan teolog Kristen bahwa Tuhan Allah dalam Alkitab Perjanjian Lama adalah Tuhan Allah yang murka dan menghukum orang  berdosa karena memberontak dan melanggar firman-Nya. Akan tetapi firman Tuhan Allah yang dicatat oleh nabi Yeremia menunjukkan bahwa Tuhan Allah yang kita imani adalah sama baik kemarin, hari ini sampai selamanya. Ketika umat-Nya yang berada dalam keadaan yang tidak berdaya tetapi bertobat, menjerit atau memohon pertolongan-Nya. "Sungguh, beginilah firman TUHAN:Telah kami dengar jerit kegentaran, kedahsyatan dan tidak ada damai."(ay.5) Nabi Yeremia menulis Tuhan Allah yang berinisiatif menyembuhkan, memulihkan dan menyelamatkan umat-Nya.

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, kita dapat membayangkan bagaimana keadaan orang yang sakit parah dan tidak dapat disembuhkan. Ketika dokter memvonis penyakitnya tidak dapat disembuhkan dan tinggal menunggu jam atau hari akan meninggal. Apapun upaya akan dilakukan agar dapat selamat. Bagi orang yang percaya kepada Tuhan Allah di dalam dan melalui Yesus Kristus, vonis dokter bukanlah terminal akhir nasib manusia. Karena Tuhan Allah kita adalah Mahakuasa. Berkuasa atas hidup dan mati manusia. Ketika hidup ini seakan menghadapi jalan buntu, tidak berdaya, sakit yang tidak dapat disembuhkan dan lain sebagainya, maka percayalah apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus, “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya." (Yohanes 15:7)

Oleh karena itu, kita selalu harus menganalisa, mengkaji, berkaca diri, menguji diri ketika mengalami kegagalan, kesakitan, kepedihan dan lain sebagainya; apakah yang menyebabkannya? Apakah sebagai murka Tuhan Allah karena kita tidak taat, setia hidup dalam firman-Nya dan memberontak kepada-Nya? Memberontak kepada orang tua dan gereja? Atau karena tidak disiplin, tidak tekun, tidak ulet, tidak bekerja keras, tidak profesional dan lain sebagainya? Firman Tuhan Allah yang disampaikan  kepada umat-Nya melalui nabi Yeremia mengingatkan kita bahwa kemalangan yang díalamí bangsa Israel adalah, “Karena kesalahanmu banyak, dosamu berjumlah besar,” (ay.15.b)

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, tuan hukuman Tuhan Allah kepada bangsa Israel adalah supaya hidup disiplin, setia dan taat hidup dalam firman-Nya. Maka “kamu akan menjadi umat-Ku, dan Aku akan menjadi Allahmu."(ay.23) Jadi, dalam murka atau penghukuman Tuhan Allah atas dosa umat-Nya adalah juga sebagai pernyataan kasih setia-Nya atas janji yang memulihkan dan menyelamatkan. Seperti ada ungkapan, “di ujung cemeti ada emas." Hanya orang tua gila yang memarahi dan menghukum anaknya untuk menyakiti dan mengahancurkan hidupnya. Marah dan hukuman orang tua dalam kadar yang terkendali adalah bentuk kasih sayang agar anak hidup disiplin,  bermoral, beretika, memiliki keseimbangan emosional, pengetahuan dan skill sebagai bekal untuk hidup mandiri di masa depan.

Sebagai remaja yang adalah anak Tuhan, maka tentu bercita-cita agar nanti setelah dewasa dapat hidup sukses dalam karir dan cinta sehingga akan hidup bahagia dan membahagiakan orang tua serta menyenangkan hati Tuhan Allah. Ingat, hidup kita di dunia ini hanya sementara. Kita hanya menumpang di dunia ini. Tidak ada yang kekal. Semua orang akan mati. Semua orang akan meninggalkan dunia ini. Ketika meninggalkan dunia ini, kepintaran dan kekayaan tidak ada yang akan kita bawa. Yang kita bawa adalah amal kebaikan dan kebajikan karena setia hidup dalam firman-Nya atau kejahatan dan kefasikan hidup. Tuhan Yesus Juruselamat berjanji menyediakan tempat di rumah kekal yaitu Sorga bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya dan melakukan firman-Nya. Sebaliknya, “...pada waktu Tuhan Yesus dari dalam sorga menyatakan diri-Nya bersama-sama dengan malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya, di dalam api yang bernyala-nyala, dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita. Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhar. dan dari kemuliaan kekuatan-Nya.” (2 Tes.1:7b-9)

Semoga firman Tuhan Allah untuk kita renungkan sepanjang minggu ini akan semakin menguatkan iman dan mendorong adik-adik remaja untuk belajar, hidup setia dan taat hidup di dalam firman-Nya. Janji Tuhan Allah tidak bohong dan omong kosong, tetapi pasti dan benar sebagaimana yang telah dialami umat-Nya seperti yang disaksikan dalam Alkitab. Percayalah kepada Tuhan Yesus dan hiduplah setia, pasti hidupmu akan sukses, bahagia di dunia ini dan kepadamu nanti disediakan tempat hidup bahagia dan kekal di sorga. Amin.



Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More