Pembacaan : Lukas 5:1-11
Tema : Semua Orang Terpanggil Memberitakan Injil
Shalom! Damai di hati. Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, selamat Hari Ulang Tahun ke- 192 Pekabaran Injil dan Pendidikan Kristen GMIM. Puji syukur kepada Tuhan yang empunya pelayanan bahwa kita diperkenankan berada di bulan pekabaran Injil. Mengapa bulan Juni dikenal dengan bulan pekabaran Injil dan Pendidikan? Dan mengapa dirayakan setiap tanggal 12 Juni?. GMIM memilih tanggal 12 Juni sehubungan tanggal tersebut ada 2 penginjil bersama keluarganya yang diutus oleh NZG (NEDERLANDSCH ZENDELING GENOOTSCHAP) atau Badan Pekabaran Injil negeri Belanda, tiba atau mendarat di Kema, Minahasa Utara tepatnya 12 Juni 1831. Kedua penginjil tersebut ialah Riedel dan Schwarz. Nama lengkap mereka ialah JOHANN FRIEDRICH RIEDEL & JOHANN GOTTLIEB SCHWARZ. Penginjil Riedel di Tondano, penginjil Schwarz di Langowan.
Adik-adik remaja dan pembina remaja, adakah yang sudah pernah berziarah di makam para penginjil? Mari beri kesempatan untuk kegiatan ziarah di hari pekabaran Injil. "Kenangan kepada orang benar mendatangkan berkat". Tema renungan kita, "Semua orang Kristen terpanggil memberitakan injil". Siapa yang memanggil dan mengutus? Yesus Kristus Tuhan yang empunya kuasa di langit dan di bumi. Injil Lukas 5:1-11 bacaan kita, memberi kesaksian bahwa Tuhan memanggil murid-murid-Nya dari penjala ikan (para nelayan) menjadi penjala manusia. Hak memanggil, memilih, memperlengkapi, menetapkan, meneguhkan, dan mengutus adalah hak prerogatifnya Allah. Tuhan Yesus punya kehendak bebas memilih siapa yang la kenan. Di mata manusia, nelayan tidak berpendidikan tinggi, golongan rendah, orang biasa. Tapi profesi nelayan memiliki kecakapan melaut dan menangkap ikan. Kendati orang biasa, tidak terpandang, jika Tuhan yang memanggil, pasti Tuhan yang memampukan. Ketika Tuhan memanggil anda melayani, kendati masih remaja, anda percaya bahwa Tuhan memampukanmu? Ketika engkau percaya, Tuhan memampukanmu. Mau bukti nyata? Tidak jauh contohnya. Ada dalam bacaan Alkitab ini. Bahwa dari hal yang tidak ada, Tuhan Yesus dapat membuatnya ada. Bahasa Latin "Creatio ex Nihilo" dicipta dari yang tidak ada menjadi ada. Dari sepanjang malam para nelayan mencari ikan, tidak memperoleh apa-apa, tidak ada ikan. Sekali Tuhan Yesus perintahkan, tebarkan jalamu, Simon Petrus menebarkan jalanya, mujizat terjadi, mereka mendapat ikan sangat banyak, tak cukup 1 perahu, ditambah 1 perahu lagi. Karena banyaknya ikan-ikan itu perahunya hampir tenggelam. Tuhan Yesus Anak Allah mendapat kuasa dari Bapa-Nya untuk melakukan mujizat. Pada suatu kali Yesus berdiri di Pantai Danau Genesaret, nama lain Danau Galilea dan orang Roma menyebutnya Danau Tiberias. Orang banyak mengerumuni Dia, hendak mendengarkan firman Allah. Demikian Yesus dari satu tempat ke tempat yang lain mengajar firman Allah. Hal yang unik, la naik di atas perahu dan mengajar dengan sukacita. Dalam situasi inilah Yesus berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan". Yesus tahu apa yang mereka butuhkan.
Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi dan diberkati Tuhan, jika Tuhan berfirman dan manusia lakukan pasti berhasil. Walau Simon sempat ragu ketika ia berkata, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa. Tapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga". Dari perkataan Simon, kesannya pada kita, bahwa ia meragukan perintah sang Guru, suatu hal yang mustahil. Hanyalah sebuah penghormatan, ia lakukan perintah Guru bukan karena percaya. Karenanya, Simon Petrus tersungkur di depan Yesus, kata Simon, "Tuhan pergilah daripadaku, karena aku ini seorang berdosa". Ternyata bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Semua orang bersama Simon takjub, heran karena banyaknya ikan yang ditangkap. Kata Yesus kepada Simon, "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia". Saat itu pun mereka meninggalkan segala sesuatu lalu mengikut Yesus. Murid-murid Yesus ada 12 orang. Nama-nama mereka yaitu Simon Petrus, Andreas, Yakobus Anak Zebedeus, Yohanes, Filipus, Bartolomeus, Thomas, Matius si pemungut cukai, Yakobus anak Alfreus, Tedeus, Simon orang Zelot, Yudas Iskariot (Mat. 10:1-4). Mereka tidak melalui pendidikan formal tapi memiliki karakter yang cakap, rendah hati, mudah dilatih dan diajar walau dalam kenyataan hidup ada yang mengkhianati Yesus yaitu Yudas Iskariot.
Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi dan diberkati Tuhan, kita orang Kristen terpanggil memberitakan Injil. Bahasa Yunani injil "Euangelion" berarti kabar baik, berita sukacita. Bahwa firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya (1 Petrus 1:25). Yesus Kristus adalah Firman yang menjadi manusia dan di dalam Dia ada hidup dan hidup adalah terang manusia (Yohanes 1:1-5). Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-. Nya dari dosa mereka (Matius 1:21). Yesus Kristus menyelamatkan dunia melalui pengorbanan-Nya di kayu salib dan kebangkitan-Nya. Inilah berita Injil yang dibawa oleh Riedel dan Schwarz dan para penginjil lainnya di tanah Minahasa, sehingga pendahulu-pendahulu kita meninggalkan kepercayaan lama (percaya opo-opo, pohon besar dan gunung-gunung). Mereka beralih pada keyakinan Yesus Kristus Tuhan dan Juruselamat dunia. Maka selaku umat yang percaya, umat Kristen sejak remaja dan apalagi pembina remaja, kabarkanlah terus injil-Nya dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. Amin.
0 komentar:
Posting Komentar