Format Panduan Ibadah Bagi MC

Format Panduan Ibadah Bagi MC

Contoh Doa Pembukaan

Contoh Doa Pembukaan

Contoh Doa Pengakuan Dosa

Contoh Doa Pengakuan Dosa

Lagu-lagu Remaja GMIM

Lagu-lagu Remaja GMIM

Lagu-Lagu Pujian

Lagu-Lagu Pujian

Sabtu, 24 Juni 2023

Renungan 25 Juni - 1 Juli 2023 (Bina Remaja)

Pembacaan   : 1 Petrus 2:1-10
Tema             : Jadilah Batu Penjuru yang Hidup untuk Pembangunan Iman

    Shalom! Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, suatu ketika ada kak penatua bertanya kepada adik-adik remaja, "berapa jenis batu yang kamu ketahui?" Jawab mereka, "ada batu alam, batu krikil, batu permata, batu berlian, batu kapur, batu granit, batu kristal....", Terdiam sejenak, kak penatua bertanya lagi, "masih ada batu yang lain?" Seorang remaja menjawab dengan kelakar, "batunangan kak!" Semuanya tertawa, "ha..ha..ha..." Bukan batu itu yang kakak maksudkan. "Ayo, batu apalagi?" Tanya si kak penatua lagi. "Batu empedu Kak". Oh... itu jenis penyakit. Batu apalagi? Seorang remaja menjawab, "batu penjuru kak!" Baik, itu yang kakak maksudkan. Batu penjuru adalah batu yang terpilih yang ditempatkan di sudut utama sebuah bangunan. Kata lain, batu penjuru adalah pondasi, batu dasar dari sebuah bangunan. Pembacaan Alkitab 1 Petrus 2:1-10, LAI memberi judul "Yesus Kristus batu penjuru". Efesus 2:19-20 berkata bahwa orang-orang kudus dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi dengan Yesus Kristus sebagai batu penjuru. Kalau demikian, apakah artinya Yesus Kristus adalah batu penjuru? Sebagaimana batu adalah material alam yang terbentuk kuat, kokoh dan teruji maka Yesus Tuhan sangat teruji. Ia kuat dan karena Yesus hidup maka la sumber kekuatan bagi semua yang hidup. Rasul Paulus telah meletakkan dasar dan bangunan yaitu Yesus Kristus (1 Korintus 3:11) dan rasul Petrus berkata, "Datanglah kepada-Nya batu yang hidup itu yang memang dibuang oleh manusia tetapi yang dipilih dan dihormati di hadirat Allah (ayat 4). Dibuang oleh manusia bahwa la disalibkan, mati dan dikuburkan. Dihormati di hadirat Allah bahwa la, Yesus, bangkit dan hidup.

    Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi dan diberkati Tuhan, biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, untuk pembangunan iman. Bagaimana caranya? Buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah (ayat 1). Menjadi orang yang percaya pada Yesus Kristus belum berarti bebas dari segala kejahatan. Di penjara, terdapat usia remaja, alasannya apa? Penipuan, pemerkosaan dan pembunuhan. Sangat menyedihkan. Tawuran antar kampung terjadi, korban fitnah, kecemburuan dan kedengkian. Baku hantam, baku pukul ujungnya berhadapan dengan hukum. Banyak kejadian kenakalan remaja mengorbankan orang tua. Pengaruh lingkungan sangat kuat dengan mengisap Eha-Bond dan minum obat-obatan terlarang dan minuman keras. Hai para remaja penerus generasi masa depan, nasihat rasul Petrus menjadi perhatian kita bersama. "Jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni. Air susu yang murni ialah firman Tuhan. Remaja dan pembina remaja yang menjadi batu yang hidup untuk pembangunan iman adalah mereka yang rajin membaca Alkitab, bergaul dengan firman Tuhan dan melakukan yang dikehendaki Tuhan. Maukah kamu menjadi batu yang hidup untuk pembangunan iman? Ataukah engkau merasa masih terlalu muda, masih kanak-kanak dan tidak mampu. Atau kamu adalah remaja yang antusias penuh semangat? Katakanlah: "Aku mau menjadi batu yang hidup bagi Kristus". Rajin beribadah, berdoa, membaca Firman, taat pada orang tua, rajin belajar, mengasihi teman; menjauhkan diri dari yang jahat. Apa tujuannya menjadi batu yang hidup untuk pembangunan iman? Supaya kamu dapat memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, Allah kita yang telah memanggil kita keluar dari kegelapan kepada terangnya yang ajaib. Dari kebodohan, kesengsaraan, penderitaan, kejahatan kepada firman Tuhan yang menyelamatkan dan mengubahkan.

    Memberitakan perbuatan besar bukanlah harus menjadi pengkhotbah, tetapi sebagai remaja, menjadi seperti kata Yesus, "Kamu adalah garam dunia dan terang dunia". Hendaklah terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga. Beritakan perbuatan besar Tuhan melalui cara hidupmu yang takut akan Tuhan. Bukanlah kefasihan bicaramu yang ditonjolkan, kepintaranmu yang diandalkan tetapi ada keseimbangan antara ucapan dan tindakan. Maka kamu layak disebut remaja teladan. Pernah dalam suatu kisah remaja akan jalan bersama teman-temannya. Sang ibu berucap berkat, "Hati-hati di jalan nak, Tuhan Yesus melindungi kamu". Jawab anak remaja, "Nda usah takut bu, kita bisa jaga diri, nda perlu Tuhan jaga, kita bisa saling jaga diri". Kemudian terdengar oleh ibunya rombongan anaknya mengalami celaka dan mati. Karena itu, jangan meremehkan ucapan berkat. Rasul Petrus berkata bahwa kamu yang dahulu bukan umat Allah tetapi yang sekarang telah menjadi uma-Nya, yang dahulu tidak dikasihi tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan. Maksudnya dahulu Allah memilih Israel sebagai bangsa pilihan namun sekarang la memilih semua orang beriman menjadi umat-Nya yang baru. Yesus Kristus batu penjuru gereja mempersatukan, merangkul dan mengubahkan, sedang manusia banyak kali menjadi batu sandungan, batu sentuhan. Menjadi penghalang kegiatan rohani, menjelek- jelekkan orang lain, menganggap diri hebat dan berkualitas padahal tong kosong berbunyi nyaring. Kamu telah mengecap kebaikan Tuhan, lakukanlah yang baik, tinggalkan yang jahat maka oleh imanmu kepada Yesus Kristus batu penjuru pasti engkau berakar, bertumbuh dan berbuah bagi Kristus. Amin.



Sabtu, 17 Juni 2023

Renungan 18-24 Juni 2023 (Bina Remaja)

Pembacaan   : Roma 10:16-21
Tema             : Iman Timbul Dari Pendengaran Firman

    Shalom! Adik-adik remaja dan kakak-kakak Pembina yang diberkati Tuhan, apakah kita sadar tentang betapa pentingnya mendengar itu? Mendengar bukanlah sekadar tindakan seseorang yang memakai indera telinganya, tetapi dapat menunjukkan sesuatu yang lebih dalam dari itu. Hingga kini, kita mendengar salah satu istilah yang selalu dipakai oleh orang tua kita yang hendak menegaskan kepentingan dari mendengar itu, yaitu istilah "dengar-dengaran." Seseorang yang mau mendengar nasihat dan perintah serta melakukannya akan disebut sebagai seseorang yang dengar-dengaran. Sebaliknya, orang yang tidak mau mendengar nasihat dan perintah dan pada akhirnya tidak melakukan nasihat dan perintah itu, akan disebut sebagai seseorang yang tidak dengar-dengaran. Contoh ini menunjukkan bahwa mendengar atau tidak mendengar dapat menunjukkan sesuatu yang lebih dalam dari sekadar seseorang yang memakai telinganya atau tidak, yakni menunjukkan hati seseorang. Telinga yang mau mendengar dapat menunjukkan hati seseorang yang mau taat. Alkitab menunjukkan kepada kita bahkan lebih jauh dari itu, yakni bahwa mendengar adalah sebuah tindakan yang teramat penting dalam proses keselamatan yang dikerjakan Tuhan Allah kepada manusia berdosa.

    Kakak-kakak pembina dan adik-adik remaja yang dikasihi Tuhan Yesus, Rasul Paulus berbicara tentang fondasi keselamatan orang percaya dalam suratnya kepada jemaat di Roma. Paulus menunjukkan bahwa hanya oleh imanlah seseorang diselamatkan, yakni iman kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan. Paulus berkata, "Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan" (Roma 10:9). Namun demikian, Paulus menegaskan pentingnya bagi seseorang untuk mendengar terlebih dahulu pemberitaan Injil Yesus Kristus itu sebelum seseorang dapat percaya dan mengaku dengan hati dan mulutnya bahwa Yesus adalah Tuhan. Paulus kemudian berkata, "Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya. jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!" (Roma 10:14-15). Paulus menegaskan betapa pentingnya seseorang mendengar pemberitaan Injil Yesus Kristus itu dari seseorang yang datang untuk memberitakannya. Itulah sebabnya Paulus berkata bahwa iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus (Rema 10:17).

    Di sinilah tantangannya. Tidak semua orang mau mendengar. Paulus memakai contoh nabi Yesaya dan pelayanan kenabiannya kepada orang Israel. Yesaya, sebagaimana semua nabi-nabi lainnya, menghadapi kenyataan yang pahit bahwa bangsa Israel adalah bangsa yang tidak mau mendengar. Yesaya berkata, "Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?" (Roma 10:16). Sesungguhnya, Israel tidak percaya bukanlah karena tidak ada pemberitaan dari para nabi. Israel menerima pelayanan para nabi dari waktu ke waktu hingga "suara mereka sampai ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi" (Roma 10:18). Masalahnya adalah mereka tidak mau mendengar dan menanggapi pemberitaan itu. Israel memang menerima pelayanan para nabi dari waktu ke waktu, namun mereka terus menolak dan tidak mau mendengar, bahkan Tuhan seakan mengeluhkan sikap orang Israel yang bebal tersebut dengan berkata, "Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa yang tidak taat dan yang membantah" (Roma 10:21). Sejarah Israel menunjukkan bahwa para nabi yang memberitakan kebenaran justru ditolak dan dianiaya oleh orang Israel sendiri. Israel lebih memilih untuk percaya kepada pemberitaan nabi-nabi palsu yang tidak memberitakan kebenaran Allah.

    Namun firman Tuhan tidak mungkin gagal. Ketika orang Israel menolak untuk mendengar pemberitaan para nabi, justru orang-orang di luar Israel, yang disebut bukan umat Allah, bersedia membuka telinga mereka untuk mendengar dan akhirnya mereka menjadi percaya (lih. Roma 10:19-20). Ketika Israel terus menolak untuk mendengar, bangsa yang lain justru bersedia mendengar dan akhirnya percaya dan diselamatkan. Beberapa contoh dapat kita temukan dalam Alkitab, salah satunya adalah orang-orang Niniwe yang percaya pada pemberitaan Yunus dan akhirnya bertobat dari dosa-dosa mereka. Hal yang sama berlaku dalam pemberitaan Injil tentang Yesus Kristus. Ketika banyak orang Yahudi menolak Yesus sebagai Mesias, pemberitaan Injil justru meluas kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi dan mereka menjadi percaya kepada Yesus Kristus. Paulus adalah orang yang dipakai Tuhan untuk memberitakan Injil Yesus Kristus kepada orang-orang bukan Yahudi, termasuk yang ada di kota Roma, dan banyak dari mereka yang percaya dan diselamatkan.

    Kakak-kakak pembina dan adik-adik remaja yang dikasihi Tuhan Yesus, betapa pentingnya mau mendengar dan menjadi dengar-dengaran. Hari- hari ini, kita sebenarnya tidak kekurangan berita tentang Injil Yesus Kristus. Teknologi memungkinkan kita dapat mengakses segala bentuk pengajaran Alkitab yang benar dan melaluinya mengalami pertumbuhan iman dalam memahami keselamatan yang dikerjakan Allah di dalam Yesus Kristus. Masalahnya adalah tidak semua orang mau mendengar dan membuka hatinya terhadap kebenaran Allah. Terlalu banyak anak-anak remaja yang justru terjebak pada gaya hidup yang tidak benar karena menolak untuk mendengar. Mungkinkah ada di antara kita yang demikian? Ataukah kita mendapati teman-teman yang demikian? Kita dipanggil untuk bertobat, sekaligus memberitakan secara terus-menerus tentang kasih Allah di dalam Tuhan Yesus kepada sebanyak mungkin orang agar mereka mau mendengar, percaya, dan diselamatkan. Maukah kita menjadi alat Tuhan bagi tugas besar ini? Amin.



Minggu, 11 Juni 2023

Renungan 11-17 Juni 2023 (Bina Remaja)

Pembacaan   : Lukas 5:1-11
Tema             : Semua Orang Terpanggil Memberitakan Injil

    Shalom! Damai di hati. Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, selamat Hari Ulang Tahun ke- 192 Pekabaran Injil dan Pendidikan Kristen GMIM. Puji syukur kepada Tuhan yang empunya pelayanan bahwa kita diperkenankan berada di bulan pekabaran Injil. Mengapa bulan Juni dikenal dengan bulan pekabaran Injil dan Pendidikan? Dan mengapa dirayakan setiap tanggal 12 Juni?. GMIM memilih tanggal 12 Juni sehubungan tanggal tersebut ada 2 penginjil bersama keluarganya yang diutus oleh NZG (NEDERLANDSCH ZENDELING GENOOTSCHAP) atau Badan Pekabaran Injil negeri Belanda, tiba atau mendarat di Kema, Minahasa Utara tepatnya 12 Juni 1831. Kedua penginjil tersebut ialah Riedel dan Schwarz. Nama lengkap mereka ialah JOHANN FRIEDRICH RIEDEL & JOHANN GOTTLIEB SCHWARZ. Penginjil Riedel di Tondano, penginjil Schwarz di Langowan.

Adik-adik remaja dan pembina remaja, adakah yang sudah pernah berziarah di makam para penginjil? Mari beri kesempatan untuk kegiatan ziarah di hari pekabaran Injil. "Kenangan kepada orang benar mendatangkan berkat". Tema renungan kita, "Semua orang Kristen terpanggil memberitakan injil". Siapa yang memanggil dan mengutus? Yesus Kristus Tuhan yang empunya kuasa di langit dan di bumi. Injil Lukas 5:1-11 bacaan kita, memberi kesaksian bahwa Tuhan memanggil murid-murid-Nya dari penjala ikan (para nelayan) menjadi penjala manusia. Hak memanggil, memilih, memperlengkapi, menetapkan, meneguhkan, dan mengutus adalah hak prerogatifnya Allah. Tuhan Yesus punya kehendak bebas memilih siapa yang la kenan. Di mata manusia, nelayan tidak berpendidikan tinggi, golongan rendah, orang biasa. Tapi profesi nelayan memiliki kecakapan melaut dan menangkap ikan. Kendati orang biasa, tidak terpandang, jika Tuhan yang memanggil, pasti Tuhan yang memampukan. Ketika Tuhan memanggil anda melayani, kendati masih remaja, anda percaya bahwa Tuhan memampukanmu? Ketika engkau percaya, Tuhan memampukanmu. Mau bukti nyata? Tidak jauh contohnya. Ada dalam bacaan Alkitab ini. Bahwa dari hal yang tidak ada, Tuhan Yesus dapat membuatnya ada. Bahasa Latin "Creatio ex Nihilo" dicipta dari yang tidak ada menjadi ada. Dari sepanjang malam para nelayan mencari ikan, tidak memperoleh apa-apa, tidak ada ikan. Sekali Tuhan Yesus perintahkan, tebarkan jalamu, Simon Petrus menebarkan jalanya, mujizat terjadi, mereka mendapat ikan sangat banyak, tak cukup 1 perahu, ditambah 1 perahu lagi. Karena banyaknya ikan-ikan itu perahunya hampir tenggelam. Tuhan Yesus Anak Allah mendapat kuasa dari Bapa-Nya untuk melakukan mujizat. Pada suatu kali Yesus berdiri di Pantai Danau Genesaret, nama lain Danau Galilea dan orang Roma menyebutnya Danau Tiberias. Orang banyak mengerumuni Dia, hendak mendengarkan firman Allah. Demikian Yesus dari satu tempat ke tempat yang lain mengajar firman Allah. Hal yang unik, la naik di atas perahu dan mengajar dengan sukacita. Dalam situasi inilah Yesus berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan". Yesus tahu apa yang mereka butuhkan.

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi dan diberkati Tuhan, jika Tuhan berfirman dan manusia lakukan pasti berhasil. Walau Simon sempat ragu ketika ia berkata, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa. Tapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga". Dari perkataan Simon, kesannya pada kita, bahwa ia meragukan perintah sang Guru, suatu hal yang mustahil. Hanyalah sebuah penghormatan, ia lakukan perintah Guru bukan karena percaya. Karenanya, Simon Petrus tersungkur di depan Yesus, kata Simon, "Tuhan pergilah daripadaku, karena aku ini seorang berdosa". Ternyata bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Semua orang bersama Simon takjub, heran karena banyaknya ikan yang ditangkap. Kata Yesus kepada Simon, "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia". Saat itu pun mereka meninggalkan segala sesuatu lalu mengikut Yesus. Murid-murid Yesus ada 12 orang. Nama-nama mereka yaitu Simon Petrus, Andreas, Yakobus Anak Zebedeus, Yohanes, Filipus, Bartolomeus, Thomas, Matius si pemungut cukai, Yakobus anak Alfreus, Tedeus, Simon orang Zelot, Yudas Iskariot (Mat. 10:1-4). Mereka tidak melalui pendidikan formal tapi memiliki karakter yang cakap, rendah hati, mudah dilatih dan diajar walau dalam kenyataan hidup ada yang mengkhianati Yesus yaitu Yudas Iskariot.

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi dan diberkati Tuhan, kita orang Kristen terpanggil memberitakan Injil. Bahasa Yunani injil "Euangelion" berarti kabar baik, berita sukacita. Bahwa firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya (1 Petrus 1:25). Yesus Kristus adalah Firman yang menjadi manusia dan di dalam Dia ada hidup dan hidup adalah terang manusia (Yohanes 1:1-5). Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-. Nya dari dosa mereka (Matius 1:21). Yesus Kristus menyelamatkan dunia melalui pengorbanan-Nya di kayu salib dan kebangkitan-Nya. Inilah berita Injil yang dibawa oleh Riedel dan Schwarz dan para penginjil lainnya di tanah Minahasa, sehingga pendahulu-pendahulu kita meninggalkan kepercayaan lama (percaya opo-opo, pohon besar dan gunung-gunung). Mereka beralih pada keyakinan Yesus Kristus Tuhan dan Juruselamat dunia. Maka selaku umat yang percaya, umat Kristen sejak remaja dan apalagi pembina remaja, kabarkanlah terus injil-Nya dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. Amin.



Sabtu, 03 Juni 2023

Renungan 04-10 Juni 2023 (Bina Remaja)

Pembacaan   : Kejadian 8:1-22
Tema             : Lestarikan Alam Dan Makhluk Ciptaan Demi 
                        Masa Depan

    Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, kita bersyukur kepada Tuhan oleh karena Tuhan terus memberkati kita dan alam ciptaan-Nya untuk kita diami dan berkarya di tengah-tengah dunia ini. Namun menjadi tantangan bagi kita sebagai orang muda adalah sering kita tidak peduli dengan lingkungan seperti membuang sampa sembangan serta membuang ludah sembangan di lantai ataupun sering malas membersikan rumah atau menyapuh di rumah. Padahal kita diajak untuk melestarikan alam dan makhluk ciptaan demi masa depan umat di dunia ini.

    Bacaan kita hari ini yaitu Kejadian 8:1-22 menceritakan tentang karya terbesar dari Tuhan dalam sejarah umat manusia dimana Allah mengingat Nuh dan segala bintang liar dan segala ternak yang bersama-sama dengan Nuh dalam Bahtera. Alam sangat mendukung untuk surutnya air bah tersebut sehingga bahtera Nuh mendarat di pegunungan Ararat. Walaupun air sudah surut tidak serta merta Nuh melaksanakan aktifitas akan tetapi Nuh mempersiapkan segala sesuatu selama 40 hari lamanya dan selanjutnya Nuh mencari bukti apakah sudah bisa keluar dari bahtera atau belum. Nuh melepaskan seekor burung gagak dan seekor burung merpati untuk mengetahui apakah air sudah surut atau belum. Namun burung merpati tidak mendapat tumpuan untuk berpijak maka burung merpati tersebut kembali ke bahtera Nuh. Ini pertanda air bah belum surut. Nuh menunggu 7 hari lamanya lagi untuk mengetahui benar-benar air sudah surut maka dilepasnya kembali seekor burung merpati untuk mengetahui apakah air itu telah berkurang dari muka bumi atau belum. Setelah burung merpati itu dilepas maka burung merpati itu kembali kepada Nuh dan mendapati pada paruhnya dibawahnya sehelai daun zaitun yang segar. Dari situlah diketahui oleh Nuh, bahwa air itu telah berkurang dari atas bumi namun belum dapat keluar dari bahtera tersebut sebelum ada perintah dari Tuhan Allah. Maka dengan perintah Tuhan Allah yang berfirman kepada Nuh supaya keluarlah dari bahtera itu, engkau bersama-sama dengan isterimu serta anak-anakmu dan isteri anak- anakmu; segala binatang yang bersama-sama dengan engkau, segala yang hidup: burung-burung, hewan dan segala binatang melata yang merayap di bumi, suruhlah keluar bersama-sama dengan engkau, supaya semuanya itu berkeriapan di bumi serta berkembang biak dan bertambah banyak di bumi (ayat 15-17). Sebagai tanda ucapan syukur dan terima kasih dari Nuh kepada Tuhan maka Nuh mendirikan mezbah bagi Tuhan. Nuh mempersembahkan korban syukur kepada Tuhan, karena Tuhan sudah menolong dan memelihara hidup dan keluarga serta segala ternak selama berada di dalam bahtera itu. Perjanjian Allah dengan Nuh ialah akan mendapatkan berkat-berkat untuk keluarga dan untuk bumi dengan segala tumbuh-tumbuhan dan ternak yang akan menghasilkan kebutuhan manusia dari keturanan yang satu kepada keturunan berikutnya. Karena itu selama bumi masih ada, takkan berhenti- henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam (ayat 20-22).

    Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang diberkati Tuhan, masa remaja adalah masa yang sangat singkat yaitu hanya 5 tahun dari umur 12 tahun sampai 16 tahun 364 hari. Marilah kita sebagai remaja hendaknya melestarikan lingkungan hidup yang Tuhan percayakan kepada manusia untuk mengelola bumi dan alam ini. Bumi dan alam ini diciptakan oleh Tuhan maka tidak boleh kita rusak, melainkan harus dijaga agar benar-benar lestari hingga ke anak cucu kita. Namun sering kali kita lupa akan tugas dan panggilan kita sebagai orang Kristen yang belum sepenuh merawat dan memelihara bumi ini. Kita masih suka membuang sampa sembarangab dan masih ada yang malas membersikan rumah dan lingkungan sekolah. Memang manusia yang diciptakan oleh Tuhan telah berdosa sehingga lingkungannya juga akan tercemar. Karena manusia tak dapat mengelola lingkungan dengan baik, ada banyak kerusakan yang diakibatkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab dan menimbulkan rusaknya alam dan sering terjadi banjir dan tanah longsor.

    Nuh taat kepada Tuhan yang walaupun mengalami pergumulan karena berada selama 150 hari lamanya di dalam bahtera karena ada air bah maka Nuh sabar menanti perbuatan dan kemahakuasaan Tuhan dalam Hidup dan keluarganya. Tuhan membuat Nuh untuk meneruskan kembali keturunan manusia setelah manusa jatuh kedalam dosa dan keluarga Nuh diselamatkan oleh Tuhan. Marilah sebagai Remaja, kita harus taat dan percaya kepada Tuhan Yesus yang sudah menyelamatkan kita namun jangan kita lupa untuk berbuat baik. Jangan tergoda dengan rayuan dunia yang menyesatkan untuk melakukan perbuatan dosa. Mari kita sebagai remaja jangan lupa untuk melestarikan alam dan makhluk ciptaan demi masa depan. Amin.



Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More