Pembacaan : Yesaya 50 : 4-11
Tema : Ketaatan Hamba Tuhan
Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, pernahkah kita melihat lampu merah, hijau, kuning di perempatan jalan atau di pertigaan jalan? So pasti. Mengerti dengan tanda lalu lintas itu? lya mengerti! Kalau begitu, apakah kamu patuh pada petunjuk itu? Kita tidak cepat menjawab, silahkan tersenyum. Sebab ada yang patuh tapi ada yang suka menerobos. Lampu merah, harus berhenti. Tapi dengan alasan mau cepat, akhirnya bertabrakan, celaka jadinya. Ada pula yang dapat petunjuk, jalan arah ke kiri, tapi melawan arus, ke arah kanan. Tidak taat, akhirnya tersesat. Orang tua memberi petunjuk dan peringatan pada anak remajanya. Adek kalo bergaul, hati-hati jangan sampe "layu sebelum berkembang" artinya jangan sampai hamil sebelum nikah. Tapi sang remaja tidak taat, akhirnya hamil sebelum nikah. Hamba Tuhan yang tidak taat pasti tersesat. Ketaatan hamba Tuhan mendatangkan berkat. Kata hamba, bahasa Yunani "Doulos" berarti budak, pesuruh, jongos, pembantu rumah tangga, pelayan. Sebagai hamba, ia harus taat pada tuannya.
Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang diberkati Tuhan, Nabi Yesaya adalah hamba Tuhan. Tugas Yesaya amatlah berat. Ia mendapat penglihatan tentang Yehuda dan Yerusalem dalam zaman Uzia, Yoram, Ahaz dan Hizkia, raja-raja Yehuda (Yesaya 1:1). Bahwa Yesaya diutus Tuhan kepada bangsa yang tidak setia dan tidak taat kepada Tuhan. Jika pembina dan adik-adik remaja ditugaskan menegur sesama remaja yang nakal, suka melawan, keras kepala, apakah akan bertahan? Syukurlah kalau tetap sabar. Tantangan Yesaya bahwa bangsa Israel sudah sarat dengan kesalahan dan keturunannya berlaku jahat. Anak-anaknya berlaku buruk Mereka telah meninggalkan Tuhan, menista yang Mahakuasa (Yesaya 13-4). Namun oleh karena ketaatan sang hamba maka Tuhan menolong Yesaya. menyelamatkan Yesaya atas tugas yang penuh resiko.
Hal-hal yang kita renungkan dari Yesaya 50:4-11 adalah sebagai berikut. Pertama. Tuhan Allah memberikan lidah seorang murid supaya dengan perkataan. dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Melalui mulut bibir hamba Tuhan, mereka yang lemah dapat dikuatkan. Yang membelakangi Tuhan akan berbalik. Hai remaja dan pembina remaja, milikilah lidah seorang murid yang penuh kelembutan namun mengandung ketegasan. Mulut, lidah, bibir, yang dipakai untuk memberi semangat kepada yang berkeluh kesah, akan sangat berarti. Sapaan-sapaan yang menyegarkan jiwa membuat hati bahagia. Hendaklah perkataan- perkataan kita kudus dan suci sehingga mereka yang mendengarnya termotivasi untuk memiliki iman yang kokoh dan kuat. Apakah diantara kita, masih ada yang suka mengucapkan kata-kata kotor, kata-kata makian? Pedih hati mendengarnya, tidak santun perkataannya dan perlakuannya kasar. Hendaklah kamu lemah lembut dalam hal saling menyapa dengan bibir yang diberkati Tuhan, bagai bibir seorang murid. Kemudian yang kedua. kepada hamba yang taat, setiap pagi Tuhan mempertajam pendengaran. Fokus pada apa yang hendak difirmankan oleh Tuhan, mendengar suara Tuhan. Bagaimana mendengar suara Tuhan? Adik-adik remaja dan pembina remaja yang taat berdoa, baca firman, dengar firman, pasti mendengar suara Tuhan. Contohnya saat ini, apa suara Tuhan pada kita? Jadilah hamba yang taat dan setia. Sebagaimana Tuhan membuka telinga Yesaya dan ia tidak memberontak, tidak membelakangi Tuhan, maka demikianlah kiranya kita, hamba Yesus Kristus.
Selanjutnya yang ketiga. hamba Tuhan yang memiliki ketaatan pasti ditolong Tuhan. Hamba Tuhan dipukul, disesah, dinodai, diludahi namun tetap menyatakan ketaatan, akan berkata seperti Yesaya, "Tuhan Allah menolong aku. Aku tidak mendapat noda, aku meneguhkan hatiku" (ayat 7). Dunia akan mempersalahkan hamba Tuhan. Dunia telah mempersalahkan Tuhan kita Yesus Kristus sampai tersalib di bukit Golgota. Namun kebenaran telah berbicara hingga Tuhan kita Yesus Kristus bangkit dari kematian dan hidup. la dibenarkan oleh Bapa-Nya. Yesuslah jalan kebenaran dan hidup. Semua yang menyatakan Yesus bersalah, mereka akan memburuk seperti pakaian yang usang. Ngengat akan memakan mereka. Ungkapan Yesaya adalah nubuat tentang penyelamatan salib Yesus Kristus. Janganlah kita saling mempersalahkan, sebab apa yang kau tabur itu pun yang akan kau tuai. Percayakah engkau akan hal ini? Jika kita percaya, pasti pertolongan Tuhan akan kita alami saat menabur kebaikan dan menuai berkat.
Keempat, baiklah setiap hamba Tuhan, takut akan Tuhan, percaya kepada Tuhan dan bersandar kepada Allah. Maka pasti Tuhan bersinar bagimu. Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan. Berbahagialah setiap orang yang takut akan Tuhan.
Kelima, ingatlah, siapa yang bermain api, akan ditelan oleh api itu. “Sesungguhnya kamu semua yang menyalakan api, dan yang memasang panah-panah api, masuklah ke dalam nyala api dan ke tengah-tengah panah-panah api yang telah kamu pasang! Oleh tangan-Kulah hal itu akan terjadi atasmu, kamu akan berbaring di tempat siksaan" (ayat 11). Api roh kudus mendatangkan semangat hidup sehingga kita tetap bercahaya di dalam Kristus.
Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina, di minggu-minggu sengsara, saat kita menghayati kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, kita diingatkan tentang arti sebuah ketaatan. Tuhan Yesus yang taat menjalankan perintah Bapa, memperoleh kemenangan abadi. Ketaatan remaja dan pembina remaja atas semua hukum, perintah Tuhan, atas peringatan-peringatan orang tua, atas tanda- tanda awas "lampu merah" yang ditaati pasti diberkati. Amin.
0 komentar:
Posting Komentar