Sabtu, 18 Februari 2023

Renungan 19 - 25 Februari 2023 (Bina Remaja)

Pembacaan    : Kejadian 15 : 1 - 22
Tema             : Kemurahan Hati Mendatangkan Kesejahteraan Bersama

        Syalom! Damai di hati. Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, pembacaan Alkitab kita dari kitab Pengkhotbah 11:1-8 tentang pedoman-pedoman hikmat dengan tema perenungan: “Kemurahan Hati Mendatangkan Kesejahteraan Bersama". Penulis kitab Pengkhotbah adalah Salomo anak Daud, Raja Israel. Raja Salomo sangat terkenal dengan raja penuh hikmat. Hikmat dalam bahasa Ibrani “Khokhma”, bahasa Yunani “Sophia”, bahasa Inggris “Wisdom” yang berarti pengetahuan, pengertian, kebijaksanaan. Melalui hikmat, orang dapat menyelesaikan masalah dengan benar dan baik sesuai kehendak Tuhan. Contohnya saat Salomo mengambil keputusan atas dua orang ibu yang memperebutkan satu orang anak. Pusat hikmat adalah hati (1 Samuel 1:12-13). Menyimpan Firman, menyimpan janji dalam hati (Mazmur 119:11). Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan (Amsal 4:23). Peran hati sangat penting dalam pengambilan keputusan sesuai kehendak Allah. Lemparkanlah rotimu ke air, maka engkau akan mendapatkannya kembali lama setelah itu. Berikanlah bahagian kepada tujuh, bahkan kepada delapan orang, karena engkau tidak tahu malapetaka apa yang akan terjadi di atas bumi (ayat 1-2). Roti adalah makanan, roti dapat berarti kepunyaan. Melemparkan roti bukanlah membuang dengan sembarangan, tetapi mengandung arti memberi dengan ketulusan hati sebab engkau akan mendapatkannya lama sesudah itu. Artinya jika engkau memberi, janganlah kau ingat-ingat pemberianmu, relakanlah itu seperti roti yang dilemparkan ke air, ia tidak akan kelihatan tapi mungkin berarti sebagai makanan pada ikan di air. Dan apabila engkau membagi berkat, memberikan kebahagiaan. jangan hanya kepada satu orang tapi kepada tuiuh malah delapan orang dan lebin banyak lebih baik. Pengkhotbah berkata kita tidak tahu apa yang akan terjadi di muka bumi ini. Jadi selama ada kesempatan untuk membagi berkat, lakukanlah itu dengan ketulusan hati. Berilah dari apa yang ada padamu bukan dari apa yang tidak ada padamu. Berilah dengan hati yang bahagia. bukan dengan terpaksa. Ingatlah, kerelaan hati memberi. pasti mendatangkan kesejahteraan bersama.
        Adik-adik remaja dan pembina remaja yang diberkati Tuhan, bila awan-awan sarat mengandung hujan, maka hujan itu dicurahkannya ke atas bumi: dan bila pohon tumbang ke selatan atau ke utara. di tempat pohon itu jatuh. di situ ia tinggal terletak. Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur: dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai. Scbagaimana engkau tidak mengetahui jalan angin dan tulang-tulang dalam rahim seorang perempuan yang mengandung, demikian juga engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah yang melakukan segala sesuatu (ayat 3-5). Hidup ini adalah anugerah Tuhan. Angin yang menghembus akan selalu ada. Pengkhotbah memberi dorongan spiritual yang harus diaktualisasikan dalam giat bekerja yaitu menabur. Karenanya ayat 6 dikatakan, “Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil atau kedua-keduanya sama baik". Bagi adik-adik remaja. rajinlah belajar tuntut ilmu dengan serius. Capailah kesuksesanmu dengan doa dan semangat. Selama alasan “angin” dan “musim” maka orang akan menjadi malas. Selama menunggu situasi dan kondisi baik baru kita membaca Alkitab atau beribadah, maka kita tidak akan jadi membaca Alkitab dengan rutin. Kita tidak mengetahui maksud Tuhan dalam hidup ini. Tetapi yang kita percaya bahwa Tuhan akan menyertai, memberkati setiap pekerjaan kita. Jadi selama ada kesempatan, kerjakanlah apa yang dapat dikerjakan hari ini. Jangan menunda hari esok, sebab hari esok ada kesusahannya sendiri. Jika waktu berdoa, berdoalah. Saat beribadah, beribadahlah. Waktu untuk belaiar, belajarlah. Pakailah waktu anugerah Tuhanmu.
        Adik-adik remaja dan pembina remaja yang diberkati Tuhan, terang itu menyenangkan dan melihat matahari itu baik untuk mata. Oleh sebab itu, jikalau orang panjang umurnya, biarlah ia hersukacita di dalamnya, tetapi hendaklah ia ingat akan hari-hari gelap karena banyak jumlahnya, Segala sesuatu yang datang adalah kesia-siaan. Ada orang tua bergumul karena anak remajanya “pang maraju” dan suka mengancam orang tua. Semoga ia berubah. Ayo! Bersukacitalah senantiasa. Jangan sampai sukacitamu dirampas oleh perselisihan, iri hati, kedengkian, kemabukan. Hikmat berbicara, bersukacitalah senantiasa, tetaplah berdoa. Orang yang bersukacita dalam Tuhan, akan menyadari bahwa hidup ini tidak senang terus, ada saatnya dilanda gelap, mengalami kesusahan. Hendaklah kita ingat hari-hari yang gelap itu. Segala sesuatu yang datang adalah kesia-siaan kata Pengkhotbah. Tuhan Yesus Kristus adalah Hikmat Allah. Yesus Kristus adalah Hikmat bagi kita. “Tetapi oleh Dia, kamu berada dalam Kristus Yesus yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita”(1 Korintus 1:30). Tuhan Yesus memiliki hati sebagai hamba, Ia merendahkan hati, mengerjakan keselamatan dunia. Kemurahan hati Allah di dalam Yesus Kristus telah mendatangkan selamat dunia dan mendatangkan kesejahteraan bersama.
        Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang diberkati Tuhan, selama masih ada kesempatan, pakailah waktu Anugerah Tuhanmu, percaya bahwa kemurahan hatimu bagaikan melempar roti di air, memberi bagian pada tujuh sampai delapan orang atau lebih, akan mengerjakan berkat melimpah bagimu sesuai waktu Tuhan. Selamat menabur. Jangan biarkan tanganmu beristirahat. Oleh hikmat Allah, pasti kau akan menuai dengan sukacita. Amin.




0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More