Pembacaan: Bilangan 8:5-22
Jabatan Pelayanan Adalah Persembahan Unjukkan Bagi Tuhan
Syalom. Damai di hati... Remaja dan pembina remaja GMIM, apa kabar hari ini? “Siap, Berakar, Bertumbuh dan Berbuah bagi Kristus! Yes, yes, yes, saya diberkati. Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena berkat kemurahan Tuhan sehingga kita boleh ada sebagaimana kita ada saat ini di bulan kedua di Tahun 2022 dan masih diberikan kesehatan serta kekuatan oleh Tuhan. Kita yakin dan percaya semua itu adalah kasih karunia Tuhan.
Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang diberkati Tuhan, setiap orang yang diberikan kepercayaan untuk memegang suatu jabatan, maka ia akan dilantik untuk mengukuhkan jabatannya. Dalam pelantikan tersebut, selain diambil janjinya, ia pun menyatakan sumpahnya menurut Agama yang dianutnya. Dalam Gereja dikenal dengan istilah Pelantikan, Peneguhan, Pengutusan, dan lain-lain. Pasti juga ada adik-adik remaja yang di sekolah pernah ketika misalnya diberikan kepercayaan menjadi Ketua OSIS atau Pengurus OSIS, Pramuka, Palang merah, atau dalam suatu kegiatan sekolah adik-adik menjadi Panitia/Tim Kerja. Nah, itulah jabatan yang adik-adik pegang. Begitu pun kakak-kakak pembina ketika dipercayakan menjadi Komisi Pelayanan Remaja, Pembina Remaja, Panitia/Tim Kerja, Pengurus Karang Taruna dan Pengurus organisasi lainnya, atau di Kantor dipercayakan menjadi Manajer, Kepala Seksi/Bidang/Bagian, Dokter, Perawat, dan lainnya sesuai bidang pekerjaan masing-masing. Biasanya sebelum melaksanakan tugas-tugas, kita akan dipersiapkan dengan proses yang ditetapkan, ada yang ditanya kesediaan diri, komitmen dan dilantik. Jabatan merupakan kedudukan yang menunjukkan tugas, fungsi, tanggung 6-12 Februari 2022 Jabatan Pelayanan Adalah Persembahan Unjukkan Bagi Tuhan Bilangan 8:5-22 5 jawab, wewenang dan hak dalam suatu satuan organisasi. Jabatan adalah amanah yang diemban untuk dilaksanakan penuh tanggung jawab. Begitu pun jabatan dalam suatu pelayanan, dibutuhkan pemberian diri kita untuk melayani Tuhan. Akan tetapi, seringkali jabatan pelayanan itu dijadikan batu loncatan untuk sebuah kepentingan atau untuk mencari popularitas dan lain-lain. Bahkan demi suatu jabatan pelayanan, tak bisa dipungkiri kadang sebagai manusia berlomba-lomba untuk mendapatkannya. Mungkin ada yang menggunakan cara yang menyimpang dan mungkin ada juga ketika dalam pelaksanaan pelayanan, ketika sudah dipercayakan jabatan, yang bersangkutan tidak dapat melakukan tugas pelayanan dengan baik karena berbagai alasan. Dan hal ini sudah menggeser makna sesungguhnya dari sebuah pelayanan untuk Tuhan. Untuk itu, tema di minggu berjalan ini diingatkan kepada kita bahwa “Jabatan Pelayanan adalah Persembahan Unjukkan Bagi Tuhan.”
Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, apa sih yang kita pahami tentang Persembahan Unjukkan? Nah, mari kita belajar bersama melalui bacaan Alkitab saat ini dalam Bilangan 8:5-22 yang menyajikan penahbisan orang lewi dalam jabatan imam di Kemah Suci. Penahbisan orang lewi sangat penting untuk mempersiapkan mereka melayani di Kemah Suci sebagai pembantu imam. Penahbisan Suku Lewi untuk membantu pekerjaan kaum imam di Kemah Suci. Harun yang mewakili umat harus mengunjukkan Kaum Lewi sebagai Persembahan Unjukkan (ayat 11). Hal ini merupakan tanda bahwa orang-orang lewi dipersembahkan kepada Allah. Artinya, mereka sepenuhnya akan melayani Tuhan dengan membantu para imam dan umat di Kemah Suci. Persembahan Unjukkan menjadi bagian korban keselamatan untuk para imam (Imamat 7:28-34). Persembahan ini diunjukkan ke arah Kemah Pertemuan sebagai tanda penyerahan diri kepada Allah dan kemudian diunjukkan ke arah Imam, yang menunjukan bahwa Tuhan menyerahkan 6 persembahan itu kepada mereka. Untuk itu, Kaum Lewi harus ditahirkan dari tengah-tengah orang Israel (ayat 14).
Nah, dari cerita bagian Alkitab ini, kita belajar tentang proses peneguhan/ pelantikan atau persiapan para pelayan Tuhan. Dalam Gereja, kita pun mengenal jabatan pelayanan seperti Pendeta, Guru Agama, Penatua, Diaken, Kostor Gereja, Pegawai Kantor Gereja, Pengurus Komisi Gereja, Koordinator UPK BIPRA Kolom, Komisi Pelayanan Remaja, Pembina Remaja dan lain-lain. Di dalam Gereja juga, proses ini mungkin paling banyak kita lihat, dilakukan kepada Pelayan Khusus (Pendeta, Penatua, Diaken). Proses ini penting untuk meneguhkan komitmen pelayanan, dimana kita memohon agar Tuhan mentahirkan dan menyucikan sebelum melakukan tugas pelayanan. Kadang juga ada saja pemahaman bahwa jabatan atau non jabatan selain Pendeta, Penatua, Diaken dianggap sebagai kurang penting. Alkitab mengajarkan bahwa yang penting bukanlah jabatannya tetapi bagaimana setiap jabatan menjalankan fungsinya dalam memperlengkapi orang-orang untuk pekerjaan pelayanan bagi pembangunan tubuh Kristus (Efesus 4:11-16). Yang terpenting adalah orang yang dianugerahkan jabatan mentahirkan diri yaitu dengan koreksi diri, introspeksi diri, berubah dan mengakui kelemahan-kelemahan di hadapan Tuhan. Jadi, hati dan pikiran kita harus dibereskan di hadapan Tuhan dan sesama sebelum melayani Tuhan.
Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang diberkati Tuhan, kita adalah orang-orang yang melayani Tuhan, baik di keluarga, sekolah, kantor, di gereja ataupun dimana saja kita dipercayakan. Kita belajar satu pesan penting di sini, tugas melayani Tuhan bukanlah perkara yang mudah. Kita mesti serius dalam menjaga kekudusan dan kesehatan tubuh. Karena tubuh kita adalah Bait Allah. Semua itu demi pelayanan yang maksimal sehingga Tuhan dapat dimuliakan melalui pelayanan dan kesaksian hidup 7 kita. Bagi kakak-kakak Komisi Pelayanan Remaja Jemaat dan Pembina Remaja (UPK Remaja Kolom) yang baru dilantik pada bulan Januari 2022, marilah kita mempersembahkan diri kita untuk sungguh-sungguh melayani Tuhan dengan membimbing dan membina adik-adik remaja kita yang Tuhan percayakan. Jabatan sebagai Pembina Remaja bukanlah sebagai formalitas saja, tapi itu benar-benar harus dijiwai dalam pelayanan ini. Karena adikadik remaja sangat melihat keteladanan kita, rangkullah adik-adik remaja kita untuk semakin giat dalam pelayanan remaja.
Kakak-kakak pembina dan adik-adik remaja, Mari kita teguhkan hati sebagai pelayan Tuhan dalam kekudusan, agar kita tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain. Sebagai pembina dan remaja GMIM, ketika kita dipercayakan dalam memegang jabatan pelayanan ini (sebagai panitia/ tim kerja pun) sekiranya kita dapat melakukan tugas dan tanggung jawab dengan penuh kesungguhan hati dan sukacita iman, memberi diri kita dalam pelayanan sebagai suatu persembahan unjukkan untuk Tuhan, dan membantu tugas pelayanan Gereja. Tanpa jabatan pun, kita dapat melayani Tuhan, karena jabatan bukanlah suatu patokan tapi yang terpenting kerinduan melayani Tuhan lebih dari cukup untuk digerakkan hati kita melayani Tuhan. Sekiranya kita mempersembahkan tubuh kita melayani Tuhan hanya untuk kemuliaan Tuhan bukan menyenangkan manusia. Terpujilah Nama Tuhan, Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.
0 komentar:
Posting Komentar