Pembacaan: 2 Korintus 11:7-33
Integritas dan Komitmen Pelayan Tuhan
Syalom. Damai di hati...
Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina remaja GMIM, tema renungan kita untuk seminggu berjalan ini adalah Integritas dan Komitmen Pelayan Tuhan. Bagus sekali memang ini tema. Apalagi pas di minggu ini di tanggal 14 Februari adalah hari kasih sayang atau yang sering torang sebut hari Valentine. Nah, cocok skali memang ini Integritas dan Komitmen torang bahas. Apa yang membuat orang bisa mempertahankan Integritasnya dan apa yang bisa membuat seseorang menjaga Komitmenya? Satu kata saja jawabannya: “KASIH”.
Namun, sebelum lebih jauh torang bahas tema ini perlu torang pahami bersama arti dua kata ini: Integritas dan Komitmen. Nda usah panjang lebar, nda perlu susah-susah mo mengartikan dua kata ini sebenarnya. Integritas adalah apa yang torang bilang itu yang torang beking. Integritas adalah bagaimna torang menjadi orang yang sama di depan banyak orang atau ketika tidak ada orang. Integritas adalah bagaimana torang menjalani torang pe kehidupan sebagai orang Kristen seperti bagaimana Tuhan Yesus hidup. Kan torang adalah orang Kristen, kalau torang so mangaku torang orang Kristen, berarti torang p hidup juga harus seperti Tuhan Yesus. Karena arti kata Kristen adalah Pengikut Kristus. Bukan hanya mengikuti kemana Tuhan Yesus pergi, tapi juga mengikuti apa yang Tuhan Yesus beking. Komitmen adalah sebuah keputusan yang torang ambil. Keputusan seperti apa? Tentunya keputusan yang berkenan di hadapan Tuhan. Nah, kalau sesuai tema kita integritas dan komitmen pelayanan Tuhan, maka bagaimana kita 13-19 Februari 2022 Integritas dan Komitmen Pelayan Tuhan 2 Korintus 11:7-33 9 sebagai pelayan Tuhan yang berintegritas dan berkomitmen untuk melayani Tuhan?
Dalam pembacaan kita yang terdapat dalam 2 Korintus 11:7-33 menceritakan bagaimana Paulus tidak mementingkan diri sendiri melainkan tetap setia melayani Tuhan walaupun banyak pergumulan yang ia alami. Integritas dan komitmen seseorang akan diuji oleh waktu, dimana dalam menjalani waktu kita pasti akan mengalami susah senang. Nah, di saat senang tentunya akan begitu mudah kita mengucap syukur dan berkata, “terima kasih Tuhan Yesus, Engkau baik”. Namun ketika kita mengalami banyak pergumulan, apakah kita akan tetap berintegritas dan menjaga komitmen kita sebagai pengikut Kristus.
Keadaan susah senang pasti datang, akan ada waktunya kita pasti mengalaminya. Nah, untuk itu kita perlu mempersiapkan diiri kita untuk menjalaninya dan tentunya melewatinya dan menjadi pemenang. Seperti yang torang bahas di awal tadi, yang bisa memampukan kita tetap berintegritas di keadaan yang sulit, untuk kita bisa mempertahakan komitmen kita di masa sulit, kita perlu alasan yang tepat untuk bertahan dan melewati semua pergumulan hidup. Kasih merupakan alasan yang tepat. Ketika kita benar-benar mengasihi Kristus kita akan bertahan menghadapi pergumulan, kita akan mampu melewati segala permasalahan hidup sambil tetap menjaga integritas dan mempertahankan komitmen kita.
Mari kita belajar dari keteladanan Tuhan Yesus Kristus. Yohanes 3:16, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”. Karena begitu besar kasih-Nya sehingga Tuhan Yesus tetap menjaga integritas-Nya sebagai Anak Allah. Karena kasih, Tuhan Yesus tetap menjaga komitmen- 10 Nya untuk menyelamatkan kita manusia. Walaupun Dia harus mengalami penderitaan, hinaan, cacian, cambuk, mahkota duri hingga disalib sampai mati. Dia tetap menjaga integritas-Nya, Dia tetap bertahan menjaga komitmen-Nya untuk menyelamatkan kita. Kasih adalah alasan yang tepat. Bahkan kasih adalah satu-satunya alasan yang dapat memampukan kita menjaga integritas kita sebagai orang Kristen dan mempertahankan komitmen kita untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah sampai Tuhan datang kembali, Dia boleh mendapatkan kita tetap setia.
Nah, berikut beberapa ayat Alkitab tentang kasih. Matius 22:34-40 “Hukum yang terutama”. Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia: “Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?“ Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.“ Kemudian dalam 1 Korintus Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin
0 komentar:
Posting Komentar