Sabtu, 30 April 2022
Renungan 1-7 Mei 2022 (Bina Remaja)
Renungan 24-30 April 2022 (Bina Remaja)
Sabtu, 16 April 2022
Renungan 17-23 April 2022 (Bina Remaja)
Pembacaan: Markus 16:1-8
Syaloom. Damai di hati...
Apa kabar Remaja GMIM?
Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang diberkati
Tuhan Yesus Kristus, saat ini umat Kristen di seluruh dunia sementara merayakan
paskah atau hari kebangkitan Yesus Kristus. Setiap tahunnya kita diingatkan
untuk merenungkan karya besar Allah dalam Yesus Kristus di tengah-tengah
kehidupan orang percaya yang mengimani dan mengamini bahwa kita semua diselamatkan
dari keinginan daging yaitu dosa. Tetapi, tanpa disadari setiap tahunnya kita
lupa membalas pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib. Allah di dalam Yesus
Kristus rela mengorbankan nyawa-Nya untuk menebus dosa kita. Keterbatasan hidup
kita sebagai manusia terkadang membuat kita lupa akan keselamatan yang datang
dari Allah melalui Yesus Kristus. Hari ini, iman kita disegarkan lagi dengan
Firman dalam kitab Markus 16:1-8 tentang Kebangkitan Yesus dan melalui Firman
ini kita akan merenungkan serta belajar menjadi Pewarta Kebangkitan.
Remaja dan pembina yang diberkati Tuhan Yesus Kristus,
kitab Markus merupakan salah satu Kitab Injil yang berbicara tentang kisah
pelayanan Yesus Kristus. Kitab Markus adalah Kitab Injil yang paling pendek dan
dapat dikatakan paling tua. Sesuai dengan pembacaan kita hari ini, seperti yang
telah dinubuatkan oleh Yesus sendiri, Allah membangkitkanNya tiga hari setelah
kematian-Nya. Yesus pertama-tama menampakkan diri-Nya kepada
perempuan-perempuan yang datang ke kubur-Nya. meminta menyampaikan pesan kepada Petrus dan murid-murid-Nya yang lain
supaya mereka pergi ke Galilea. Di sana Yesus menemui mereka. Untuk menjadi
pewarta kebangkitan Yesus Kristus, mari kita belajar memahami Firman Tuhan hari
ini.
Pertama, Kesetiaan kepada Allah. Maria Magdalena, Maria
Ibu Yesus dan Salome membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki
Yesus. Kesetiaan yang ditunjukkan para perempuan ini mengajarkan kita semua
sebagai remaja dan pembina untuk dapat melakukan hal yang sama. Ada orang yang
berusaha setia, setengah-setengah setia bahkan ada yang gagal hidup dalam
kesetiaan melayani Tuhan. Tidak dapat dipungkiri hal demikian yang sering kita
lihat di depan mata atau pun kita sendiri yang tanpa disadari menunjukkan
ketidaksetiaan kepada Tuhan. Mewartakan kebangkitan Yesus Kristus harusnya
dapat kita tunjukkan melalui hati, pikiran, perkataan dan perbuatan kepada
sesama. Kesemuanya itu dibutuhkan kesetiaan untuk melakukan dan menjalaninya
dalam kehidupan sehari-hari. Mari maksimalkan kesetiaan kita melayani Tuhan
seperti yang ditunjukkan oleh para perempuan. Salah satu cara menunjukkan
kesetiaan kita kepada Yesus adalah sungguh-sungguh, tulus hati datang beribadah
dan aktif dalam pelayanan remaja GMIM. Saat ini, kita melihat banyak remaja
yang gagal dan jauh dari mewartakan kebangkitan Yesus Kristus. Misalnya,
coba-coba minum minuman keras, merokok, melawan orang tua, tawuran, pacaran dan
seks bebas kemudian jatuh ke dalam dosa, masih remaja sudah akselerasi jadi
bapak dan ibu, sangat disayangkan. Untuk pembina remaja, semoga tidak
kehilangan kesetiaan untuk melayani hanya karena berselisih paham antara
penatua dan pembina atau sesama pembina remaja. Marilah perkuat kesetiaan kita
untuk membimbing dan mengarahkan adik-adik remaja supaya ikut setia hidup takut
akan Tuhan.
Kedua, Menghargai Ciptaan Allah. Diketahui pada zaman
itu, orang Yahudi menggunakan rempah dan minyak untuk mengurangi bau busuk
kemudian secara iklim Yerusalem yang panas mengakibatkan pembusukan secara
cepat sehingga harus diberikan hal yang sama oleh para perempuan terhadap mayat
Yesus yang telah ditinggal selama dua malam satu hari. Hal ini menggambarkan
tentang kemahakuasaan Allah melalui cuaca dan kekayaan alam seperti rempah
serta minyak yang merupakan bagian dari ciptaan yang harus dijaga, dipelihara
dan dihargai. 20 April 2022 tepat di minggu berjalan ini diperingati sebagai
Hari Bumi. Peringatan ini sebagai alarm pengingat untuk manusia menghargai
lingkungan. Contohnya, tidak membuang sampah sembarangan. Sikap saling
menghargai juga menjadi hal penting yang harus dilakukan setiap orang untuk
menjaga keutuhan hidup berdampingan. Sebagai remaja tidak saling menghina satu
dengan lainnya sehingga remaja tidak Insecure untuk bergaul. Kemudian, dalam
satu pelayanan remaja saling mengingatkan ketika ada yang terlupakan dalam
tugas dan tanggung jawab pelayanan bukan saling mencibir dan menjatuhkan.
Ketiga, Jangan Takut! Kalimat ini disampaikan seorang
muda kepada para perempuan karena Yesus sudah bangkit (Ay. 6) dan mengatakan
kepada mereka untuk pergi menyampaikan kepada murid-murid-Nya dan kepada
Petrus. Para perempuan itu keluar dan lari meninggalkan kubur dalam keadaan
gentar dan merasa takut. Tetapi, dalam keadaan takut pun mereka dapat
menyampaikan kebenaran bahwa Yesus sudah bangkit.
Kakak-kakak pembina dan remaja yang diberkati Tuhan Yesus
Kristus, siapa di antara kita yang tidak pernah mengalami ketakutan? Pasti kita
semua sudah pernah mengalaminya dan hal itu wajar pada setiap manusia. Ketika
kita berbuat salah dan menyembunyikan kesalahan itu, pasti ada rasa takut di
dalam diri. Tapi pada akhirnya, kita harus melawan ketakutan itu dengan
mengakuinya supaya perasaan akan terasa lega. Di dalam ketakutan para perempuan
pun dapat menyampaikan kabar sukacita kepada murid Yesus bahwa Yesus sudah
bangkit.
Khusus untuk remaja dan pembina perempuan masa kini, kita
tidak boleh kalah dengan para perempuan di masa Yesus, bahkan tanggal 21 April
ini kita memperingati Hari Kartini yang merupakan salah satu pejuang perempuan
Indonesia yang semangat melawan ketakutan di tengah memperjuangkan hak-hak
perempuan. Harusnya hal yang sama dilakukan oleh perempuan masa kini yang harus
memiliki keberanian untuk mengatakan ya pada hal yang benar dan katakan tidak
pada hal yang salah. Bukan takut dan akhirnya berdusta sehingga hidup dalam
dosa, jauhkan.
Marilah kepada kita semua, jangan takut untuk menyatakan
kebenaran Firman Tuhan. Melawan ketakutan dimulai dari mana? Diri sendiri. Berani
di dalam tempat ibadah, berani ikut kegiatan remaja GMIM, berani katakan tidak
pada dosa dan katakan Yesus Kristus sudah bangkit, menebus dan menyelamatkan
kita orang percaya serta beriman dari dosa. Selamat Paskah. Selamat merayakan
kebangkitan Yesus Kristus. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
Minggu, 10 April 2022
Renungan 10-16 April 2022 (Bina Remaja)
Pembacaan: Lukas 23:33-43
Syaloom. Damai di hati...
Saudara-saudaraku yang dikasihi oleh Tuhan, setiap orang
bertanggung jawab atas perbuatannya. Karena itu ada istilah, “berani berbuat,
berani bertanggung jawab”. Tetapi Yesus, Tuhan kita mengalami sengsara dan menjalani derita
bahkan mati tersalib untuk menanggung apa yang yang tidak diperbuatNya.
Hukuman mati dengan cara disalibkan adalah sebuah kutukan dan hukuman bagi
penjahat kaliber. Orang yang disalib adalah orang yang terkutuk,
terhukum dan terjahat. Tapi Yesus disalibkan bukan karena Ia terkutuk, bukan
karena Ia pantas terhukum juga dan bukan karena perbuatan kejahatan. Yesus disalibkan
karena suatu tanggung jawab dalam karya kasihNya untuk menggantikan manusia terkutuk, manusia terhukum,
manusia yang melakukan kejahatan dan manusia yang berdosa yaitu kita
semua.
Yesus bertanggung jawab atas dosa yang dilakukan manusia.
Oleh karena dosa itu, manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Pengorbanan dan
kematian Tuhan Yesus adalah bukti kasih Allah kepada umatNya dan juga seruan pertobatan untuk menerima
kasihNya yang besar itu. Sehingga peringatan yang kita lakukan adalah juga untuk
melihat diri kita sudah sejauh mana sikap dan perbuatan kita
mencerminkan kasih dan pengampunan dari Kristus untuk menerima anugerahNya. Bagaimana
kita mau menyadari kekurangan kita dihadapan salib Kristus? Dengan cara meratapi
kesalahan kita dan mau memberi diri untuk hidup dalam pertobatan yang sungguh dan mau mengasihi sebagai
bentuk ucapan syukur karena Yesus telah terlebih dahulu mengasihi umatNya.
Di Bukit Golgota Yesus disalibkan bersama dua orang
penjahat. Yesus terhitung di antara para pemberontak. Meskipun pemimpin Yahudi
dan orang banyak telah memposisikan Yesus sebagai seorang penjahat tetapi mereka
terus mempermalukan Yesus. Mereka membuang undi untuk membagi pakaian Yesus.para
pemimpin mengejek Yesus. Para prajurit mengolok-olokan Yesus. Mereka bukan
hanya menyiksa tubuh Yesus, mereka bukan hanya mempermalukan harga diri Yesus
tapi mereka juga menginjak-injak status Yesus sebagai Mesias dan Raja. Bahkan
menghujat Yesus selaku Juruselamat. Siksaan dan derita yang Yesus alami bukan
hanya secara fisik saja tetapi juga keilahianNya. Orang banyak yang selalu
berkerumun untuk mendengar pengajaran Yesus dan menyaksikan mujizat-mijuzat
Yesus hanya berkerumun menonton peristiwa itu seperti menonton sebuah film.
Perempuan-perempuan yang selalu mengikuti Yesus bahkan tidak sanggup untuk
mendekat. Mereka berdiri jauh-jauh dan melihat semuanya itu. Para muridNya
tidak disebutkan berada dimana, tetapi sudah tentu mereka telah meninggalkan
Yesus.
Yesus menjadi yang terhukum dan ditolak oleh manusia yang
ditebusNya. Sungguh pengorbanan yang luar biasa. Jika dilihat dari konteks saat
ini mungkin sangat jarang terlihat ada orang yang mau memberi diri berkorban
untuk sesuatu hal bagi orang lain. Contoh saja, ada sebagian orang ketika
menolong orang mereka pasti bertanya terlebih dahulu, apa yang akan didapat
jika menolong kamu? Atau apa yang saya peroleh jika saya membantu kamu? Hal-hal
ini yang hendak menunjukkan bahwa sekalipun manusia kaya dalam dunia ini namun
dia sangat miskin jika dibandingkan dengan pengorbanan dan kasih Allah. Sebagai
remaja-remaja Kristen hendaklah juga kita mau tetap terus memperbaharui diri
ini dan mau tetap hidup dalam kasih dan tuntunan Tuhan sebab apa yang telah
Tuhan buat bagi kita, semua tak dapat terbalaskan kecuali kita mau untuk tetap
memberi seisi kehidupan ini dalam pelayanan kepada Tuhan.
Jadilah remaja-remaja yang mau meneladankan sosok Kristus
dalam kehidupan agar supaya buah-buah kebenaran akan selalu ditunjukkan karena
kita ini adalah anak-anak Allah yang mau mendengar bahkan mau melakukan apa
yang menjadi kehendak kasihNya dalam kehidupan kita sebagai orangorang yang percaya
kepadaNya. Amin.