Sabtu, 12 Maret 2022

Renungan 13-19 Maret 2022 (Bina Remaja)

Pembacaan: Zakharia 12:1-14

Tema: Meratap Tanda Pertobatan


Syalom. Damai di hati...

Pembina remaja dan remaja GMIM yang dikasihi Tuhan, coba kita sebutkan hal apa saja yang dapat membuat seseorang meratap atau merasakan kesedihan yang mendalam? Jawaban setiap orang pasti akan berbeda, ada yang meratap karena kehilangan orang yang sangat kita kasihi seperti kematian anggota keluarga atau saudara kita. Kemudian ada yang meratap karena ditinggalkan pacar, rusaknya hubungan persahabatan dan pertemanan bahkan hal-hal lainnya yang membuat hati kita begitu pedih dan sedih. Namun, pembacaan Alkitab dalam Zakharia 12:1-14 membawa kita untuk melihat bahwa ada situasi atau keadaan seseorang yang meratap untuk suatu pertobatan kepada Tuhan. Mengapa hal itu bisa terjadi? Peristiwa ini dapat kita lihat dalam perjalanan sejarah bangsa Israel. Pada dasarnya bangsa Israel merupakan umat pilihan Tuhan. Namun, dalam kenyataannya umat pilihan Tuhan yang diharapkan setia dan taat melakukan kehendak Tuhan malahan justru bangsa Israel lebih sering melupakan perintah Tuhan dan hal ini tentu sangat menyakiti hati Tuhan. Oleh karena itu dalam konteks kitab Zakharia, bangsa Israel sedang dididik oleh Tuhan Allah di tempat pembuangan Babel dan nabi Zakharia tampil untuk menyuarakan suara kenabian yang membawa Firman Tuhan kepada umat dalam memulihkan kehidupan spiritualitas dan kerohanian, suara pembebasan dan pembaharuan serta menyatakan bahwa bangsa Israel akan segera kembali ke Yerusalem oleh karena janji Tuhan harus digenapi atas bangsa pilihan Tuhan.

Dalam situasi inilah, Zakharia pasal 12 ini disampaikan kepada umat Israel supaya mereka menyadari akan providensia (pemeliharaan/penyertaan) Allah yang penuh cinta kasih kepada umat yang dipilihnya dan supaya mereka hidup di dalam pertobatan. Seperti pada ayat 7 sampai 9 dijelaskan bagaimana Tuhan-lah yang memberi kemenangan, Tuhan-lah yang melindungi, Tuhan-lah yang akan menjaga bangsa Israel dari lawan-lawan/ musuh-musuh mereka. Dari sini hal pertama yang kita dapat pelajari ialah remaja yang hidup di dalam kasih dan pertobatan di hadapan Tuhan pasti akan senantiasa dilindungi, dijaga bahkan diberikan keberhasilan oleh Tuhan. Contoh ketika kita berada di sekolah untuk belajar, salah satu hal praktis yang menunjukkan bahwa kita adalah anak Tuhan yang hidup dalam pertobatan ialah dengan bersungguh-sungguh belajar dan berprestasi di sekolah. Dengan demikian, nama Tuhan akan dipermuliakan melalui prestasi belajar kita di sekolah. Hal itu menunjukkan keberhasilan prestasi yang kita raih semata-mata karena anugerah Tuhan bagi setiap anak-anak Tuhan yang hidup dalam kekudusan dan ketaatan kepada-Nya. Hal yang kedua, dijelaskan dalam ayat 10 bagaimana keadaan umat yang meratap oleh karena seseorang yang tertikam karena perbuatan mereka. Ratapan terhadap seseorang yang tertikam ini mengandung nubuatan sang Mesias yang akan datang ke dalam dunia dan mengalami keadaan tertikam. Hal ini juga diungkap oleh Yohanes 19:37 yang memberikan penjelasan bahwa orang yang tertikam itu adalah Yesus Kristus.

Pembina remaja dan remaja yang dikasihi Tuhan, Yesus tertikam oleh karena dosa-dosa kita. Di minggu sengsara yang pertama ini, mari kita mengevaluasi kehidupan kita di hadapan Tuhan. Sudahkah kita sebagai remaja menyadari bahwa kita adalah orang-orang yang berdosa dan karena dosa kitalah sehingga Yesus tertikam di kayu salib untuk menebus dosa kita semua? Sadarkah kita bahwa karena kita, Yesus tertikam di kayu salib? Sadarkah kita sebagai remaja bahwa hanya oleh anugerah Tuhan yang penuh cinta kasih maka kita akan beroleh janji pembebasan, janji pembaharuan dan janji kepastian keselamatan? Apa yang Tuhan minta bagi kita saat ini? Mari hidup dalam pertobatan kepada Tuhan. Inilah momen yang tepat bagi remaja GMIM untuk ratapi akan kesalahan dan dosa yang kita lakukan sambil kita meratapi Yesus yang tertikam di kayu salib sebagai tanda pertobatan kita. Tinggalkan manusia lama yang masih terikat dalam karakter dan perilaku kita seperti melawan orang tua, penyalagunaan media sosial, pergaulan bebas, dan hal-hal lainnya yang menyakiti hati Tuhan. Mari kita gunakan hidup ini untuk menjadi alat kesaksian dan berkat Tuhan supaya kehidupan kita diberkati, dipelihara dan senantiasa ada dalam pemeliharaan Tuhan sehingga kita dapat berakar, bertumbuh dan berbuah bagi kemuliaan-Nya. Selamat menghayati minggu sengsara yang pertama. Tuhan Yesus Memberkati kita semua. Amin.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More